Berulang kali Kia mencoba mengingat. Jika memang benar dirinya sudah menikah dan mempunyai bayi harusnya bayi itu ada di sini, bukan? Tapi kemana bayi itu? Bagaimana rupanya?
Melihat Kia yang sudah membuka matanya dengan tangan yang terus memegangi kepala membuat Daffa yang mengawasi dari luar bergegas masuk.
Kia sudah dipindahkan ke ruang rawat inap VVIP, dan Daffa sengaja menyewa satu kamar lagi untuknya, karena ia tahu Kia tidak akan mau jika ia berada di ruangannya tanpa ada orang tua Kia.
"Kamu kenapa?" tanya Daffa dengan nada khawatir.
Kia terus memegangi kepalanya, mencoba mengingat dengan cepat, sungguh ia ingin semuanya kembali...
"Kamu mencoba mengingatnya lagi? Ya Allah, Ki...." Daffa nampak begitu khawatir.
"Ikuti instruksi saya, okey? Tarik napas.... Terus buang.... Ya seperti itu, terus lakuin sampai nyeri di kepala kamu menghilang."
Kia mengikuti instruksi Daffa, perlahan tangannya melemas, cengkraman nya mengurai dan nyeri hebat di kepalanya pun perlahan hilang.
"Jangan terlalu memaksa, Ki," ucap Daffa saat Kia sudah tenang.
"Abi sama umi kemana?"
"Beliau pulang dulu, malem ini saya yang jaga ya. Kesian mereka kalau harus menginap di sini."
Kia memasang wajah keberatan. Berdua di sini? Tidak mungkin! Dipikiran Kia adalah merekan bukan mahrom.
Seolah tahu apa yang Kia pikirkan Daffa berkata, "seperti yang umi bilang, saya suami kamu. Jadi it's okay kita mahrom."
Oke, Kia dapat menerimanya tapi ia butuh bukti. "Apa buktinya?"
Daffa mengangkat tangan kanannya dan memperlihatkan cincin yang berada di jari manisnya, ia melepasnya dan memperlihatkan nama yang terukir di sana.
Kia menerima dan melihatnya. "Ki-an-dra... Namaku?" Kia berucap sembari mengangkat kepalanya.
"Ya, siapa lagi? Dan lagi, coba lihat cincin di tangan kamu dan baca siapa nama yang terukir di sana," perintah Daffa.
Kia melihat jari kanannya, cincin yang sama namun terdapat berlian kecil di tengahnya, ia membukanya dan membaca nama siapa di sana.
"Daf-ffa? Kamu Daffa?"
Daffa tertawa sebentar. "Iya, Kia..." Tangan Daffa membuka dompetnya lalu memberikan KTP nya.
Lagi-lagi Kia menerima KTP itu dan membaca nama jelas Daffa juga ia melihat statusnya 'menikah'.
"Sudah cukup?" tanya Daffa saat Kia memberikan KTP itu.
"T-tapi aku tidak mengenalmu."
"Kamu mengalami amnesia, Ki... Tidur kamu kelamaan sih."
Kia masih mencerna semuanya. Menikah? Suami dann.. Bayi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Shaf di Belakang Mu [Squel IUM]
Romance"Jika hadirku tidak berarti apa-apa untuk mengubah hatimu untukku maka izinkan aku untuk selalu ada satu shaf di belakangmu sampai akhir hayatku" Kiandra syahla putri kasyafi~ "Hatimu bersih, tubuhmu kebal dan saya adalah orang yang sangat buruk nam...