Part 39- Birthday

10.2K 666 7
                                    

Waktu berjalan dengan begitu cepat. Baby Putra sudah sangat handal merangkak membuat Kia harus super ekstra memerhatikan apalagi sekarang Daffa sedang menghadiri seminar di Jogja.

Seperti saat ini, Kia sedang menyiapkan sesuatu untuk menyambut suaminya pulang, Baby Putra sedang anteng di troli dengan mainan berbentuk buah-buahan. Menginjak usia tujuh bulan, Baby Putra sangat gemar memasukkan apapun ke dalam mulutnya maka dari itu Daffa mengganti mainan putranya dengan semua mainan yang aman untuk bayi.

"Kesayangan Mama lagi apa?" tanya Kia.

Baby Putra yang sedang memasukkan mainan berbentuk melon itu bersorak riang.

"Bentar dulu ya, Mama lagi bikin kesukaan papap. Sayang mam dulu ini ya," ucap Kia sembari memberikan bola-bola susu.

Sudah dua minggu ini Kia memang memberikan kesempatan kepada Putranya untuk memakan sendiri, Baby Putra sangat senang saat diberikan satu tugas yang menurutnya mengasyikkan seperti makan bola-bola susu ini.

Dengan perlahan tangan gembul itu memasukkan bola-bola susu ke dalam mulutnya saat berhasil ia akan bertepuk tangan dan berteriak bahagia.

"Pinter, kesayangan Mama anteng-anteng ya, sayang... Nanti setelah beres kita ganti baju," ucap Kia lalu kembali menuangkan adonan ke dalam cetakan setelah itu menyimpannya ke kulkas.

Sebelum menghampiri putranya, Kia mencuci tangannya dulu lalu mensejajarkan dengan Baby Putra yang sedang duduk anteng di troli. Karena jika Baby Putra di simpan di lantai, ia tidak akan bisa diam dan bisa membahayakan keselamatan nya, apalagi ini dapur.

"Mau lagi, nak?" tanya Kia saat bola-bola susu itu tinggal sedikit lagi.

"Nananayayaya," jawab Baby Putra sembari menggelengkan dan memasukan bola-bola susu terakhirnya.

Seolah mengerti, Baby Putra menggeleng dan malah merentangkan tangannya meminta untuk digendong.

Kia tersenyum dan menyambut Baby Putra yang sudah sangat cemong.

"Ganti baju dulu yaa," ucap Kia lalu beranjak dari duduknya.

Saat di kamar, handphonenya berdering dengan sigap Kia mengangkatnya.

"Hallo Assalamu'alaikum."

"...."

"Baru sampe mana? Iya ini aku lagi bersihin Baby Putra."

"...."

"Biasa ini habis mam sendiri.... Bilang ke Papap, sayang." Kia mengarahkan handphonenya ke Baby Putra.

"Yayayaya mmuaahh." Baby Putra mengoceh.

"Kesayangan Papap abis mam apa, hm?"

"Mmmm... Pap!"

"Wah masyaAllah, bilang sekali lagi, sayang?"

Baby Putra mengerucutkan bibirnya dan mencium handphonenya Kia.

Kia yang terlampau gemas mengecup kedua pipi gembul putranya.

"Aku gantiin baju Baby Putra dulu ya, Kak. Kamu hati-hati, bilang ke pak dodo nyetirnya jangan ngebut-ngebut."

"Iya, sayang... Ada yang mau dibeli gak?"

"Gak, kamu pulang cepet dan selamat aja udah alhamdulillah."

Terdengar cekikikan di sebrang sana.

"InsyaAllah. Yaudah saya tutup ya, Assalamu'alaikum."

Kia menjawab salam dan mematikan sambungan telepon nya.

Ibu satu anak itu kembali memakaikan baju kepada putranya.

Satu Shaf di Belakang Mu [Squel IUM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang