Happy Reading...
Kini Arka masih terlelap tertidur di kamarnya, tadi setelah meratapi nasibnya sekarang Arka pun tertidur di kamarnya.
Tak lama kemudian Arka pun terbangun dari tidurnya. "Enggh..." lenguh Arka.
"Jam berapa sih," ucap Arka sambil mengucek matanya. Setelah itu ia mengambil ponselnya yang berada di saku celananya untuk melihat jam di sana.
Di layar ponsel Arka sekarang jam menunjukkan pukul 17.00. Setelah itu Arka langsung mendudukkan badannya. Lalu Arka langsung beranjak dari kasurnya menuju ke kamar mandi untuk mandi.
Selesai mandi Arka langsung mengambil kopernya dan ia langsung ke luar dari kamarnya sambil menenteng kopernya.
Sampai di lantai satu Arka langsung berpamitan pada Maminya.
"Mi, Arka pulang dulu ya ke rumah Alena," pamit Arka.
"Iya. Kamu baik-baik ya di sana. Jangan ngerepotin Mamah Aira sama papah Jordan, terus jadi suami yang baik buat Alena. Satu lagi kamu jangan pernah sakitin Alena," pesan Dhita.
"Iya, Mi," sahut Arka.
"Yaudah, Mi, aku langsung pulang ya, soalnya takut dicariin," pamit Arka.
"Iya, hati-hati di jalan," ucap Dhita.
Arka pun langsung mencium punggung tangan sang Mami. Setelah itu ia langsung pergi dari Rumahnya sambil menenteng koper.
"Sebenarnya berat banget gue harus ninggalin rumah yang selama ini gue tempatin sama Mami papi," ucap Arka dalam hati sambil menuju ke pintu utama.
Sampai di depan Arka tak sengaja berapapasan dengan Papinya yang baru saja pulang dari Kantor.
"Eh ka," ucap Haris.
"Kapan kamu ke sini, Ka?" tanya Haris.
"Tadi siang, Pi," jawab Arka.
"Kamu ke sini ada keperluan apa, Ka?" tanya Haris, bukannya dia tak menginginkan anaknya datang ke sini, tapi maksud Haris itu Arka ke sini karena ada keperluan penting gitu.
"Itu, Pi, mau ambil baju-baju. Soalnya baju-baju aku kan belum aku bawa ke sana," jawab Arka.
"Yaudah, Pi, Arka pulang dulu ya," pamit Arka sambil mencium punggung tangan Sang Papi.
Setelah itu Arka langsung melangkahkan kakinya sambil membawa kopernya menuju Mobil. Tetapi saat baru satu langkah tiba-tiba suara Papinya mengitrupsinya, lalu Arka pun langsung menghentikan langkahnya.
"Eh ka," panggil Haris.
"Ada apa, Pi," ucap Arka sambil membalikkan badannya.
"Itu mulai besok kamu kerja di kantor papi sehabis kamu kuliah," ucap Haris.
"Iya, Pi," sahut Arka.
"Yaudah Arka langsung pulang ya, Pi," ucap Arka.
"Assalamu'alaikum," salam Arka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alena & Arka [END]
Teen FictionIni ceritaku yang pertama! Cerita ini menceritakan tentang dua remaja yang dijodohkan oleh kedua orang tuanya sejak lahir. . . . . Lalu bagaimana akhir ceritanya?? Apakah mereka saling mencintai atau sebaliknya? Cover by @araashii11 Rank #1 in...