64

3.7K 98 2
                                    

Happy Reading...

Sampai di Apartemen Alena langsung memakan martabaknya. Ia tak lupa menawarkan pada Arka, karena ia tak mungkin menghabiskan sendirian.

Dret

Ponsel Alena pun berbunyi dan ia pun langsung mengangkat telfonnya.

"Alena,"

Alena mengenal siapa pemilik suara orang di sebrang sana.

"Iya kenapa?"

"Alena makasih. Berkat lo gue sama Zaqilla udah baikan lagi,"

"Gue ikut seneng dengernya. Padahal gue ngebujuknya enggak begitu ngebujuk banget lho,"

"Ahh pokoknya ini itu berkat lo,"

"Sesuai janji gue. Gue bakal turutin apa yang lo pengenin,"

"Cepet lo bilang lo pengen apa,"

"Gausah! Orang kemarin gue cuman bercanda. Gue ngebantuin lo itu ikhlas gak pamrih kek lo,"

"Kok bawa-bawa gue?"

"Cepet lo mau apa?"

"Kan gue udah bilang gausah,"

"Buruan bilang gak apa yang lo pengenin," paksa seseorang di sebrang sana.

"Ck! Maksa banget sih lo jadi orang," gerutu Alena.

"Gue bingung. Soalnya yang gue pengenin sekarang itu banyak,"

"Lo sebutin satu deh apa yang paling lo pengenin banget,"

"Apa ya?" ucap Alena berfikir.

"Kemarin kayaknya lo pengen beli boneka boba yang viral itu kan,"

"Iya,"

"Lo udah beli?"

"Belum sempet,"

"Yaudah gue beliin itu, nanti gue kirim ke apartemen lo,"

"Makasih ya, Bang,"

"Harusnya gue yang bilang makasih sama lo. Andai gak ada lo pasti hubungan gue sama Qilla bakal renggang karena kesalahan pahaman,"

"Bawel lo, Bang,"

"Udah-udah sana tidur! Besok lo kuliah kan?"

"Iya,"

"Yaudah sana tidur!"

"Hmm,"

"Udah dulu ya, gue mau sleepcall sama Qilla,"

"Iya bucin,"

"Bayy,"

Tut...

"Bucin banget sih jadi orang," gerutu Alena. Lalu ia langsung mematikan ponselnya.

 Alena & Arka [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang