SEMBILAN

222 96 13
                                    


"Ay, bangun" ujar Arkan lalu meninggalkan Ayla yang masih tidur didalam mobil, Arkan keluar dari mobilnya dan mengetuk pintu rumah Ayla

tok.. tok..

"assalamualaikum" ujar mboh caprik sambil membukakan pintu

"wa'alaikumsalam mboh, itu Ayla masih molor dimobil" ujar Arkan lalu melangkah masuk menuju dapur dan mengambil segelas air mineral dan meneguknya sampai habis, gimana ga habis orang abis dijemur membuat tenggorokannya crispy udah kaya ayam ayam yang kriuk kriuk.

mboh caprik menghampiri Ayla dan mencoba membangunkan Ayla, tapi Ayla tetap tidak bangun lalu mboh caprik memegang tangan Ayla dan

"astagfirullah, non, non Ayla!" ujar mboh caprik sedikit berteriak, Arkan yang masih berada didalam rumah Ayla mendengar suara mboh caprik samar-samar

"Yaampun non kenapa? bangun non!" ujar mboh caprik sekali lagi, Arkan pun keluar dari dalam rumah lalu menghampiri mboh caprik dan melihat Ayla yang belum juga bangun.

"kenapa mboh?" tanya Arkan yang melihat mboh caprik sedang menangis

"n-non a-ayla__" ujar mboh caprik sambil terbata-bata, Arkan langsung meletakkan telapak tangannya dipipi Ayla untuk membangunkannya dan betapa terkejutnya Arkan setelah memegang pipi Ayla yang sudah hangat dan Arkan meletakkan telapak tangannya di kening Ayla, dan benar tubuh Ayla panas. Arkan menelfon mama Ayla dan setelah itu membawa tubuh Ayla kedalam rumah dan meletakkannya dikamar Ayla karna tadi mama Ayla bilang kalo angkat Ayla dan letakkan dikamarnya saja.


*kamar Ayla

"mboh siapkan handuk dan air hangat juga minyak kayu putih" ujar Arkan lalu meletakkan tubuh Ayla dikasur miliknya dan membuka sepatu Ayla serta kaus kakinya

"ini den" ujar mboh caprik yang barusan datang dan memberikan pesanan Arkan tadi lalu Arkan mengompres kening Ayla agar panasnya turun.

"mboh beli obat demam dulu ya den sebentar diapotik depan komplek" pamit mboh caprik lalu keluar dan Arkan yang masih terus menerus mengompres kening Ayla.

"bangun ay, Lo bilang Lo gak akan kenapa-napa, tapi kenapa Lo jadi gini ay" ujar Arkan sambil meletakkan aroma minyak kayu putih dihidung Ayla, tapi Ayla tak kunjung bangun.

"misi den ini obatnya, non Ayla belum bangun juga den?" ujar mboh caprik yang baru tiba setelah membeli obat demam, Arkan hanya menggelengkan kepalanya lalu beranjak dan menghampiri mboh caprik

"mboh gantiin baju Ayla sama yang lebih hangat, saya tunggu dibawah" mboh caprik menganggukkan kepalanya lalu Arkan melangkahkan kaki keluar dari kamar Ayla.

~~~

tok.. tok..

"mboh saya masuk ya?" tanya seseorang dari luar kamar Ayla.

"eh iya den masuk aja, udah siap kok" Arkan pun masuk kekamar Ayla sambil membawa semangkuk bubur yang ia beli didepan komplek saat dia dibawah tadi, dan tak lupa juga ia membawa teh manis hangat yang ia buat sendiri.

"den, kenapa ga suruh mboh buatin aja?"

"gapapa mboh, sekarang mboh keluar aja biar saya yang jagain Ayla, saya ga apa apain Ayla kok mboh, ntar pintunya mboh buka sedikit aja"
mboh caprik pun ngaggut lalu keluar dari kamar Ayla. Tersisa Ayla dan Arkan, Arkan melihat setiap senti dari wajahnya Ayla

"bangun napa, suka bener tidur"-batin Arkan.

lalu tak lama kemudian ponsel Arkan berdering namun disaat yang bersamaan Ayla membuka matanya. Arkan langsung merijek panggilan telfonnya dan menatap Ayla dengan pandangan sendu.

"AYLA" ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang