SEPULUH

255 94 14
                                    


🌱🌱🌱

Sepulang dari rumah Ayla, Arkan pergi ke markasnya untuk sekedar berkumpul bersama teman-temannya, dan beristirahat sejenak dari masalahnya. Markas yang bersih, wangi tanpa ada sedikitpun asap rokok yang terhirup membuat siapa pun yang nongkrong disana merasa nyaman. Berbeda dengan bagian halamannya, halaman yang luas dan sejuk karna dilengkapi dengan pohon mangga yang menjulang dan berbuah dijadikan mereka untuk tempat merokok, tempat bermain catur, tempat bermain kartu tapi ga judi yaa we, dan berbagai macam-macam kegiatan mareka lainnya.

"Ar, Lo dari mana aja sih? masaan lama bener hormatnya?" tanya Irfan yang melihat Arkan baru masuk kedalam markas.

"iya Ar, untong Lo ga item kek sih Irfan" timpal bintang yang langsung mendapat jitakkan dari Irfan

"aishh sakit Bambang!" ujar Bintang sambil mengelus keningnya

"makanya kalo ngomong tuh sesuai paktalaa ndok! sejak kapan gue item hah? seorang Irfan ga pernah item tau Lo"

"iyaa taulaa gue yang mandi susu jadi selalu__"

"berisik!" ujar Arkan dan mereka berdua pun diam tak membuka suara lagi, Arkan duduk disofanya dan menyenderkan punggungnya.

rambut warna warni bagai gulali imut lucu walau tak terlalu tinggi🎶

"Eh anying!" kaget bintang ketika ponselnya tiba-tiba mengeluarkan suara sontak seisi markas melihat bintang lalu tertawa bahkan Arkan juga ikut tertawa tapi sekedarnya sahaja. Bintang pun mengambil ponselnya yang berada di sakunya dan melihat panggilan masuk dari Diwa

"apa lu pada ketawa?! diem ga lu!" mereka pun tidak menggubris ucapan bintang, bintang pun mengangkat ponselnya dan keluar dari dalam markas

"apaan sih bangsat?!" ujar bintang yang menaikkan 2 oktaf suaranya

"anying! kuping gue limited ya! gausah ngegas lu bisa ga?!" balas Diwa tak kalah keras

"lu buat malu gue Diwa"

"malu gimana ogeb? orang gue ga ngapa-ngapain"

"tadi pas lu nelfon__" bintang menggantungkan ucapannya berfikir sejenak dan melanjutkannya "ah gajadi, sekarang Lo mau apa nelfon gue?"

"apaan sih Lo? ga jelas banget hidup Lo?"

"udah cepatan kalo mau ngomong diw, gue ga punya banyak waktu, gue sibuk ngurusin ciway-ciway gue"

"belagaknya anak satu ni, jadi gini gue mau ngomong sama Arkan, kasiin dulu hape Lo sama Arkan sekarang penting!" bintang pun kembali masuk kedalam markas dan menghampiri Arkan

"Ar, Diwa ni, penting katanya" Arkan mengambil ahli ponsel bintang

"kenapa diw?" tanya Arkan

"Lo cepatan gih gue nungguin Lo ni, gue telfon hape Lo mati tadi"

"masih disitu?"

"iya, buru ya Ar, takutnya merepet bokap lo"

"iya gue otw"

tutt..

Arkan pun berdiri dari duduknya dan memberikan kembali ponsel bintang lalu melangkah pergi

"eh lu mau kemana Ar?!"

"ada urusan"








🌱🌱🌱

*cafe

Arkan sudah sampai di cafe miliknya dan memarkirkan mobil lalu melangkah masuk kedalam cafe dan langsung ke ruangan VVIP nya

"AYLA" ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang