EMPAT PULUH SATU

113 25 0
                                    


Dianjurkan untuk putar mulmed diatas👆
anggap backsongnya yaa temanonlen^^


"kenapa kami dibawa kemari?" oh ayolah pertanyaan macam apa itu Arkan? dimana otak jenius mu baby? duhhh gue baru menyadari kalo orang galo itu bisa berubah jadi bego seketika..


*flashback on

"MASUK KELAS SEKARANG"

"OGAH! UDAH PINTER JUGA WLEE!" mereka lari menjauh dari amukan pak Surya sang kepsek killer. Pak Surya ganteng, tapi ga pake banget. berkumis tipis, berambut klimis dan berkaca serta slalu mengantongi tiga pulpen warna yakni merah, biru dan hitam disaku kemejanya.

Pak Surya mengejar mereka berempat yang terus berlari hingga tanpa sengaja Arkan terpeleset dianak tangga karna tangga yang barusan dipel oleh Bu Mimi sang petugas kebersihan sekolah.


bruk!


"mampus kamu, sini! kenak kamu sama saya!" pak surya menjewer telinga Arkan sebelah kiri membantu Arkan berdiri karna tadi bokongnya sempat menyentuh lantai yang licin dan basah.

"anjirt guru pun bahas__"

"KALIAN SEMUA IKUT SAYA KERUANG BK!" tak ada bantahan mereka pun mengikuti langkah guru yang notabenya adalah kepsek

*flashback off


"KAMU NANYA KENAPA?!" bentak pak Surya, kali ini pak Surya yang turun langsung ketika Arkan dkk melakukan tingkah absurd mereka dilingkup sekolah yang mengganggu kegiatan sekolah

"pak" Diwa memanggil pak Surya lalu dengan gerakan secepat halilintar pun pak Surya menoleh menatap Diwa dengan menaikkan satu alisnya

"ini jam pelajaran sedang berlangsung atau yang sering disebut ini sedang waktunya KBM, so kalau bapak bawa kami berempat kesini otomatis kami tidak dapat mengikuti pelajaran. Dan kami tetap harus membayar uang sekolah dengan jumlah yang tak kurang dan tak lebih? apakah in__"

"saya gabutuh ocehan kamu!" sarkas pak Surya lalu bersedekap didepan dada dan menyenderkan punggungnya dikursi yang ia duduki.

"pak"

"DIAM" Irfan kicep setelah mendapat plototan tajam dari manik mata pak Surya. WOI elah pan pan, jiwa kebar-bar an mu sedang mudik yak? kok hilang.

Pak Surya menatap satu persatu siswa yang berpengaruh dilingkup sekolahnya. Bintang dan Arkan yang merupakan anak band sekolah yang slalu diundang jika diadakannya pentas seni sekolah lain, Diwa yang sering diminta untuk ikut olimpiade matematika ups! Arkan juga sering diminta tapi karna jadwal manggung dan latihan band yang lumayan padat membuatnya untuk menolak dan lebih memilih band yang sangat ia minati, dan Irfan yang sangat mahir dalam kamera yang slalu dapat mengambil objek dengan bagus, indah dan wow! dan jangan lupakan mereka yang termaksud kedalam kategori the most wanted disekolah..

"jadi, kalian mau saya beri__"

"makan" celetuk Arkan cepat membuat pak Surya menghentikan kalimat yang ia lontarkan

"kalo bisa pake nasi soalnya nih.. belum keiisi" sambar bintang sambil mengelus perutnya yang seperti roti dimall-mall. Iyaa roti di mall-mall yang kotak kotak petak petak tu loo, you know it!

"sayurnya Jan lupa, karna hidup harus sehat" lanjut Diwa dengan tangan yang dibuat seperti emot ini 💪

"ohiya beef dan buahnya Jan lupa, soalnya empat sehat lima sempurna harus kita tegakkan pak" lanjut Irfan sambil memberi hormat kepada pak Surya. Pak Surya menggelengkan kepalanya lalu memijat pelipisnya berdoa didalam hati agar slalu diberi kekuatan untuk menghadapi spesies murid seperti mereka.

"AYLA" ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang