TIGA PULUH SATU

116 29 8
                                    


Pagi ini suasana mendung mendukung setiap insan untuk tetap terbaring dikasurnya, dengan posisi tengkurap dengan dibaluti selimut tebal yang membuatnya sejuk dan enggan pergi dari posisinya. Jam weker sudah berulang kali bunyi tapi sang pemilik pun enggan untuk membuka matanya, ia masih bergelut dengan sang bunga tidurnya.

"AYLAAAAAAAAA! 20 MENIT LAGI GERBANG AKAN DITUTUP DAN KAMU MASIH BELUM KELUAR DARI KAMAR?!" teriak sang mama dari lantai satu




tok tok tok




"mboh tolong bukain pintu saya mau bangunin Ayla dulu" mboh caprik pun mengangguk dan berlalu kepintu utama untuk membukakannya sedangkan sang mama menuju kekamar sang anak gadisnya.




krekk





"BANGUN AYLA!" teriak sang mama tepat ditelinga sang anak, tapi yang sang anak lakuin hanya mengambil boneka donatnya lalu menutup telinganya

"AYLA KAMU BAKAL TERLAMBAT DAN KALO KAMU TERLAMBAT MAMA GA TANGGUNG!"

"AYLA INI BENTAR LAGI LO KAMU BAKALAN BENERAN TELAT!"

"AYLAAA!"

"eh lima menit ma"

"GA ADA LIMA MENIT LIMA MENIT, DARI TADI KAMU BILANG LIMA MENIT LIMA MENIT SETENGAH JAM IYA!"

"bener ma, nanggung"

"BANGUN MAMA MAU KERJA, KAMU MAMA TINGGAL YA" ancam sang mama tapi yang sang anak lakukan masih sama dengan sebelumnya, mama terus mengguncang tubuh Ayla tapi Ayla tetap tidak menggubrisnya. Mimpi apa sih ay? seru banget jadi pen ikut gabung ke mimpinya.



Mamapun keluar dari kamar Ayla lalu berjalan menuju kelantai satu, mengambil tasnya dengan beberapa lembar roti yang sudah diselaiin.

"mboh tadi siapa yang datang?"

"oh itu ada den Arkan" mama pun melihat kearah ruang tamu dan benar, Arkan sudah rapi dengan balutan seragam sekolahnya duduk manis disofa ruang tamu dengan memainkan benda pipih berlogo buah itu.


"Arkan" Arkan mendongakkan kepalanya melihat kewanita paruh baya yang tadi memanggilnya

"tolong kamu bangunin Ayla, dia ada dikamarnya masuk aja"

"Tante mau__" belum sempat Arkan melanjutkan kalimatnya sudah lebih dulu dipotong oleh mama Ayla, mungkin lagi buru-buru, pikir Arkan.

"Iya, Tante duluan ya" Arkan mengantongi benda pipih berlogo buah itu disakunya lalu melangkah menuju kekamar Ayla.





krekk





Pemandangan yang Arkan liat saat memasuki kamar Ayla tak lain tak bukan adalah berbagai macam bekas cemilan yang tergeletak disetiap sudut kamarnya, mulai dari lays, better, citato, slai olai, potabe, taro, cheatos, Medan jaya, afritos, nabati, tanggo, astor, pillow, Pocky, goodtime dahlaa banyak kalo diungkapkan semua

"gila ni cewek didalem betah banget" Arkan melangkah masuk kedalam kamar Ayla, menarik selimut Ayla hingga terlihat Ayla yang sedang tertidur pulas dengan menutup wajahnya dengan bantal donat, Arkan mengguncangkan tubuh Ayla tetapi Ayla tetap tak membuka matanya ia masih diposisi tengkurapnya. Ide jailpun muncul diotak cemerlang Arkan mungkin rencananya ini akan berhasil fikirnya.

"BRIGHT!" teriakkan Arkan mampu membuat Ayla membuka matanya bahkan sekarang Ayla sudah dalam posisi duduk

"AIGO!" Ayla melebarkan matanya hingga rasanya tu mata pen copot ae, oke ga selebay itu.





"AYLA" ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang