TIGA PULUH DUA

123 26 10
                                    


"aww" Ayla memegangi lututnya yang terasa nyeri tapi untungnya tak mengeluarkan darah



"WOI"



Arkan membalikkan tubuhnya melihat kebelakang menampakkan sosok wanita berseragam SMA yang sama dengannya tengah berjalan santai menuju dirinya, dengan seragam yang berantakan dan rambut yang diikat Cepol serta ransel yang tertanggar manis dibahu kanannya.

"gausah kagetin"

"hehee Sans dong Ar, gue duluan ya, tadikan Ayla dah naik" ujar Zahra lalu membuka bungkus permen karetnya dan memasukkannya kedalam mulutnya.

"gak, Lo abis gue"

"ledies first"

"gaberlaku sama gue"

"lo mah__" belum sempat Zahra melanjutkan kalimatnya sudah lebih dulu dipotong oleh teriakkan Ayla dari sebalik tembok

"Ar, buruan gue takut disini kelamaan"

"tuhkan, mending gue dulu baru Lo" zahrapun langsung naik ketangga itu tanpa memperdulikan kalimat apa yang akan dilontarkan oleh Arkan. Saat sampai diatas Zahra mendarat tepat disamping Ayla membuat Ayla terkejut seketika

"Za?"

"iya, gue juga telat bangun tadi" taklama Arkan juga sudah mendarat mulus disamping Ayla

"Lo gapapa kan ay?" Arkan memutar kekiri dan kekanan tubuhnya Ayla membuat Ayla merasa pusing

"enggak, gue gapapa" Zahra memutar bola matanya malas

"gue juga disini kali" Ayla dan Arkan menoleh melihat kearah zahra

"Lo dah sering, jadi gaperlu gue tanya pasti Lo bakalan baik"

"sembarangan! gue juga ga sering-sering amat kali" protes Zahra





"SIAPA DISANA?!"





Ayla panik sedangkan Arkan dan Zahra terlihat lebih kebiasa saja

"ketauan" panik Ayla yang melihat kekanan kiri melihat kesudut-sudut

"kabur" Arkan menarik lengan Ayla diikuti Zahra dibelakang mereka, mereka jalan mendep mendep agar tak ketauan dengan anggota osis atau guru piket yang jaga hari ini.





bruk!





Terdengar suara orang yang sedang jatuh membuat mereka bertiga menghentikan langkahnya sebentar, lalu menoleh kebelakang terlihat samar-samar lelaki yang menggunakan seragam seperti mereka tapi dengan lengan yang memegang buku tulis tebal yang bisa dipastikan itu buku untuk mencatat nama anak yang telat datang.

"mampus buru lari elah!" ujar Zahra lalu melangkahkan kakinya duluan, sedangkan Arkan dan Ayla berlawanan arah dengan Zahra, mencar lebih bagus kata Arkan.

"WOI JANGAN KABUR!" teriak lelaki itu lalu kembali mengejar mereka

"ada apa galih?" tanya Bu Iyem saat melihat galih tengah berlari, otomatis galih menghentikan larinya

"murid telat terus kabur Bu"

"yauda kamu kejar, jangan sampe mereka lolos" ujar Bu Iyem lempeng lalu melangkah pergi begitu saja

"bukan bantuin, tuhkan jadi ketinggalan Jao gue" umpat galih pelan, lalu melanjutkan larinya kembali. Terlihat dari jauh sosok perempuan yang tengah berlari menuju koridor kelas sepuluh, galih terus mengejarnya. Tapi perhatian galih terbagi dua, ia juga melihat sosok cewek dan cowok yang tengah berlari beriringan menuju koridor kelas sebelas

"AYLA" ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang