TIGA PULUH ENAM

105 27 6
                                    


Hingga akhirnya mereka balik ke Indonesia dan meminta agar sang istri menerimanya kembali. Tapi sang istri yang tak ingin mengulang kembali masa lalu yang sangat menguras banyak air mata keluar dari kelopak mata ibu dan anak gadis kecilnya.

Dan bukti yang menyatakan bahwa bukan putrinya yang melakukannya pun hilang, dan membuat ia menjadi kacau kembali hingga putranya menginjak usia remaja dan slalu menanyakan keberadaan sang mamanya.

drtt.. drt..

"apa apa?"

"saya sudah menemukannya dan tuan bisa datang kekantor sekarang"

tutt..

panggilan diputuskan sepihak oleh Bimo lalu beranjak keluar dari mensionnya.





*dikantor

"Ini tuan, semua ada dalam flashdisk ini"

lelaki muda dengan setelan yang meruju seperti seorang detektif. Bimo membuka leptopnya menyolokkan flashdisk itu lalu memutar rekaman Vidio yang tersedia didalamnya. Ia menganggukan kepalanya lalu mengotak atik ponselnya menelfon seseorang dan mengajaknya ketemuan di cafe. Setelah ketemu ia memberikan flashdisk itu dan pergi meninggalkan cafe tersebut.

flashback off

Setelah melihat isi flashdisk itu Arkan dkk, Raka dan Riri beranjak keluar dari rumah setelah menyusun rencana dan menuju ketempat dimana Ayla disekap.

~~~

krekk

Pintu kamar yang menjadikan Ayla disekap pun terbuka menampakkan sosok wanita paruh baya dan beberapa bodyguardnya

"Hay Ayla, apa kabar?" Ayla yang sedang duduk disofa sambil melihat keluar jendela pun merasa familiar dengan suara lembut yang barusan menyapanya, ia membalikkan badannya melihat seseorang yang menyapanya barusan. Pupil mata Ayla melebar tak percaya dengan apa yang ia lihat. Wanita itupun mendekat sambil tersenyum manis, ee ralat mungkin menurut semua orang yang melihatnya manis tapi bagi Ayla itu senyum yang mengerikan.

"bagaimana kamar mu? indah bukan?" wanita itu menjeda perkataannya melihat ekspresi Ayla lalu menunjuk ke arah luar jendela

"liat betapa indahnya tempat yang saya siapkan untukmu, bahkan tempat ini sudah saya sewa hanya untuk membuat mu nyaman, karna saya tak tega untuk menyekapmu digudang tua. Ee ralat, bukan saya yang tak tega tapi ayahmu" Ayla mengerutkan keningnya. bagaimana bisa wanita didepannya ini menyebutkan kata ayahnya.

"hey bodoh! apa kamu kira saya tidak tau tentang ayahmu?" dengan ragu Ayla menganggukan kepalanya pelan, wanita itupun tersenyum miring melipat tangannya dibawah dada

"ayahmu itu partner saya__"

"partner? rekan bisnis?" potong Ayla cepat

"bisa dibilang begitu"

"motifnya apa? kenapa aku dibawa kesini?" tanya Ayla yang emang tak mengerti mengapa ia berada disini

"simple, ayahmu yang menginginkanmu dan aku yang ingin melihat mama mu menderita karna kehilanganmu"









brak!









Suara gebrakan meja terdengar jelas dan yang membuatnya Ayla, Ayla menggebrak meja yang berada disampingnya lalu menunjuk tepat diwajah wanita itu

"JANGAN PERNAH SAKITI MAMA AKU!"

"HEH ANAK KECIL! GAUSAH SO__"

"AKU BUKAN ANAK KECIL TANTE! AKU AYLA, PUTRI DARI MAMA RIRI DAN SAHABAT DARI ANAK TANTE!"

"AYLA" ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang