TIGA PULUH EMPAT

98 25 4
                                    

maaf telat publish soalnya semalam jaringannya tidak mendukung🙏

Sekilas info! part ini sepanjang rambut Rapunzel, oke kalo lebay kena geplak!



Ayla sudah rapi dengan Hoodie yang kegedean dipadukan dengan celena baggy pants serta hijab pasmina yang warnanya senada dengan hoodienya. Ayla turun dari kamarnya menuju keruang kerja mamanya, Ayla menyembulkan kepalanya pada pintu ruang kerja mamanya yang sedikit terbuka, terlihat sosok wanita paruh baya yang masih terlihat cantik sedang berkutat dengan berkas-berkas dan leptot yang menyala didepannya.

"Ma, Ayla ke Gramedia ya beli novel sekalian nemeni Dian beli buku buat olimpiade sains" ujar Ayla dengan sekali tarikan nafas, mamanya menatap sejenak Ayla lalu kembali menatap layar leptopnya

"yauda hati-hati, pergi sama siapa?"

"udah pesen ojol tadi mungkin udah didepan" Ayla melihat layar diponselnya

"pulang jangan malam-malam"

"siap mamaku sayang, assalamualikum" Ayla bergegas turun kebawa tanpa mendengar jawaban sang mama

"wa'alaikum__" ucapan mama Ayla terhenti sejenak lalu melihat kearah pintu dan tak menemukan Ayla disana

"AYLA!" teriak sang mama dari ruang kerjanya, lalu keluar dan melihat Ayla yang sedang memakai sepatunya, Ayla mendongakkan kepalanya menatap sang mama lalu kembali melanjutkan mengikat tali sepatunya

"mama mau bicara bentar"

"bicara apa ma? Ayla udah ditungguin Dian kasian Dian harus nunggu lama ntar" mama duduk disamping Ayla lalu menarik bahu Ayla agar menatap mama

"ngomong apa sih ma? kayak penting banget gitu" mama menarik nafasnya lalu membuangnya dan mulai bercerita, mata Ayla sudah perih rasanya cairan bening yang dibendungnya kini mulai turun mama membekap tubuh Ayla didalam pelukannya

"kenapa mama ga bilang sama Ayla dari awal?" lirih ayla, tubuh Ayla bergetar karna isakan tangisnya.

"mama juga baru tau semuanya. Selama ini mama udah salah faham, mama terlalu bodoh untuk menerima mentah-mentah perkataannya sampai-sampai dia dan Abang kamu pergi ninggalin kita" mama mendorong tubuh Ayla menjauh dan menghadap kepadanya, mama mengusap air mata Ayla dengan ibu jarinya

"jangan nangis, mama tau mama salah tapi mama akan bawa kamu kembali dengannya dan membuat keluarga kita utuh lagi. Tapi ga sekarang" mama menjeda perkataannya menatap Ayla dengan sendu, ayla masih menunggu lanjutannya

"mama harus pastiin isi flashdisk itu real bukan fake, karna mama gamau mengambil langkah yang salah lagi. Dan mama mohon sama kamu kalo ada apa-apa hubungin mama atau Arkan" Ayla menganggukan kepalanya. Ayla tau Arkan tau semua tentang keluarga Ayla kerna mama tadi bilang bahwa selama ini yang membantu keluarganya yaitu keluarga Arkan karna papa Arkan adalah sahabat mamanya sejak SMP.

"yauda kamu temui dian, kasian dia pasti udah nungguin kamu lama" Ayla melihat jam yang melingkar dipergelangan tangan kirinya lalu mengusap sisa air mata disudut matanya dan bangkit lalu mencium punggung tangan mamanya dan keluar dari rumah. Ojol tadi? udah dicancel, dan ongkos? ga bayar kan pake ovo.

~~~

"Ayla lama banget sih, Dian udah nungguin dari tadi tau" Dian mencabik bibir memandang Ayla yang baru datang

Sekarang Ayla dan Dian sedang berada di Gramedia, yaa Ayla ingin membeli beberapa novel best seller dan Dian yang ingin membeli beberapa buku tentang olimpiade sains. Merekapun masuk kedalam dan menuju keberbagai rak-rak buku yang tersusun rapi.

"AYLA" ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang