DUA PULUH DELAPAN

118 31 6
                                    


Saat ini sedang pelajaran olahraga, Ayla, Zahra dan Dian sudah mengganti seragam mereka dengan seragam olahraga, setelah meletakkan seragam mereka diloker mereka berjalan menuju lapangan.

"sumpah ya ini panas banget sih" keluh Zahra sambil mengibas-ngibas lengannya didepan wajahnya

"uuu kacian zahraaquuuh" sahut Ayla lalu mengikat ujung kiri dan kanan hijabnya kearah belakang leher

"mataharinya terasa Deket banget njir, gerah ah gue" Zahra melangkah duduk dikursi dekat lapangan lalu mengikat Cepol rambutnya menampakkan leher putih jenjang mulus miliknya.

"Zahra belum mandi ya ay" sontak Ayla langsung melebarkan matanya menatap Dian dengan menahan tawanya

"kayaknya si Di"

"ZAHRA MANDI DULU GIH BIAR GA GERAH" sontak seisi lapangan tertawa sambil melirik kearah Dian dan Zahra bergantian sedangkan Zahra sudah menahan malu karna teriakkan Dian yang memang ada benarnya karna tadi pagi ia belum sempat mandi dikarenakan begadang nonton bola sampai larut malam

"DIAN GUE UDAH MANDI YA! EMANG MATAHARINYA LAGI PANAS BANGET INI MAKANYA GUE GERAH!"

"bacot kamu sayang!" celetuk bintang sambil terkekeh melihat raut wajah Zahra yang sudah memerah

"ntar aku teminin deh biar ga gerah" timpal Irfan lembut seraya mengedipkan sebelah matanya lalu merapikan jambulnya.

"BACOT ANAK AYAM!" ketus Zahra lalu melipat tangannya didepan dada dengan kaki yang dihentak-hentakkannya diatas tanah.





pruittttt!





"Semua kumpul disini" suara lantang pak Nino membuat semuanya berbaris ditempat yang telah ditunjuk oleh pak Nino selaku guru olahraga.

Setelah mengabsen pak Nino membagi beberapa kelompok, murid dibagi menjadi beberapa bagian, ada yang bermain basket, voli, badminton, sepak bola dan tenis meja. Ayla, Dian dan Zahra mendapat giliran untuk bermain bola voli, sedangkan Arkan dkk mereka mendapatkan bola basket

"emang pak Nino ga pernah peka" ujar bintang sok dramatis

"paan dah lu tang"

"Jan bilang Lo suka sama pak Nino tang?" sahut Irfan membuat bintang cengengesan

"wahhhh gila bintang suka pak Nino" celetuk Diwa

"PAK ADA YANG MAhffftppppl" belum sempat Irfan melanjutkan kalimatnya sudah lebih dulu dibekep mulutnya dengan tangan bintang

"Lo liat tu, bekas cabot upil udah nemplok ae dimulut Irfan" ujar Diwa lalu tertawa diikuti Arkan yang melihat reaksi sahabat koplaknya ini

"anjir Lo tang! baru ngupil Lo?!" bintang malah cengengesan lalu melakukan hal yang sama lagi yakni mengupil, teman-temannya yang melihatnya pun merasa jijiq dengan kebiasaan konyolnya bintang, jorok dah lu tang.

"gua ay!" seru Zahra ketika melihat Ayla yang tengah mendapatkan bola voli lemparan dari Jesika temen sekelas mereka, Ayla membidik bolanya kearah Zahra dan diterima mulus dengan Zahra lalu bola voli melayang lagi menuju ke Olive dan ke Dian, Dian cukup mahir dalam permainan voli, Dian gadis nerd yang tidak pernah merasakan punya sosok teman bahkan sahabat.

Sekarang sudah berubah, ia menjadi sosok Dian yang baru, eitss penampilannya baru kalo sifatnya mah masih Dian yang nerd, tapi ia sangat mahir dalam olahraga bola voli mungkin karna sang mama yang berperan sebagai atlit voli pada masa itu.

Dengan keringat yang terus bercucuran membasahi dahi dan pelipisnya menambah kesan cantik didalam diri Dian bahkan kaum adam yang slalu menghindar ketika bertemu dan berpapasan dengan Dian kini malah ingin mendekati Dian karna parasnya yang cantik. Dian dulu cantik cuma tertutupi dengan kaca mata bulet besarnya dan wajahnya yang dekil, tapi sekarang Dian berubah 180° dari Dian yang dulu karna telah dipermak oleh Zaskia, indah, Keysa dan Ayla.





"AYLA" ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang