TIGA PULUH TUJUH

108 29 4
                                    


"ada apa?" tanya Riri yang berada disebelah bimo, Bimo beralih melirik kearah Riri lalu membuka pintu kamar mandi dan

"ASTAGFIRULLAH"

KAGET. Mereka semua terkejut ketika pintu dibuka, Arkan berlari lalu meraih tubuh gadis yang tengah terendam didalam bath-up yang berisi banyak air. Bahkan sekarang tubuh Arkan sudah basah terkena airnya ee ralat bukan Arkan saja tapi semua yang ada ditkp.

"bangun ay please jangan molor Mulu" lirih arkan, Arkan memasukkan Ayla kedalam mobil milik Raka karna Arkan tadi menggunakan motor dan Raka menggunakan mobil berbarengan dengan Riri.





*Rumah sakit.

UGD ruang dimana Ayla sekarang berada dengan beberapa alat yang terhubung dengan tubuhnya.

Ini kali kedua Arkan melihat Ayla berada diruang yang sangat dibencinya. Ruangan yang dipenuhi alat medis yang bunyinya sangat tidak ia sukai.

krekk

Pintu UGD terbuka menampakkan sosok lelaki dengan seragam biru mudanya yang melekat ditubuhnya, melepas masker yang menutupi hidung dan mulutnya serta kaca mata yang bertengger di batang hidung mancungnya.

"Keluarga Ayla?"

"saya mamanya"

"saya papanya" kompak Riri dan Bimo bersamaan dengan raut wajah khawatir, dokter itu menghela nafasnya lalu menarik dan mulai membuka saura

"Untung cepat dibawa kalau tidak mungkin Ayla akan kehabisan banyak oksigen, Karna dilihat dari tubuh Ayla yang tidak mendapat makanan dan langsung dihadiahkan dengan air yang begitu banyak masuk, itu bisa membuat Ayla kehilangan kesadaran dan mungkin kalau telat beberapa menit saja Ayla sudah tidak bernyawa"

"intinya!" tukas Arkan cepat

"Ayla masih bernafas"

"saya boleh masuk?"

"maaf untuk saat ini Ayla harus beristirahat kalian boleh masuk besok, dan itu harus bergantian"

"kenapa ga sekarang aja?!" mode ngegas Arkan on.

"maaf Ayla harus istirahat, jadi besok baru bisa kalian lihat. Saya permisi dulu" dokter itu pergi meninggalkan mereka semua yang masih berada didepan pintu ruang UGD.

"Bunda kok bisa ada disana?" perkataan Arkan membuat semua menatap kearah Gea

"iya, kamu kenapa bisa ada disana sayang?" tanya Raka lembut sambil menatap manik mata istrinya

"apa yang kamu lakuin sama anak saya!" Bimo membentak Gea membuat Raka mengepalkan tangannya kuat. Riri melirik kearah Gea menunggu jawaban dari mulut gea langsung.

"maaf" cicit Gea

"buat?" tanya Riri yang berpura-pura tak mengerti dengan kata maaf dari Gea

"kamu langgar! saya pastikan kamu masuk kedalam penjara dan membusuk disana!" tegas Bimo

"jelaskan sama saya!" Raka menarik bahu Gea agar berhadapan dengannya. Gea tertegun melihat perubahan raut wajah Raka yang tadinya lembut berubah jadi merah seperti menahan emosi.

"ma--mas a--aku__"

"ikut saya!" Raka menarik paksa lengan Gea dengan kasar membawa Gea menuju lantai paling atas rumah sakit, rooftop.



Disinilah mereka sekarang, dilantai yang jarang dikunjungi orang. Raka melepas tautan tangannya dengan Gea menghempas tubuh Gea dilantai.

"bunda mau ngomong?" tanya Arkan dingin, berjalan menuntun Gea agar berdiri. Gea tersenyum mendapat perlakuan dari Arkan.

"AYLA" ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang