EMPAT PULUH TIGA

103 28 7
                                    


'Rasa ini - Vierra'




"dian Lo dipanggil sama pak Nino keruang UKS sekarang," ujar Lili selaku petugas PMR disekolah

"lah kok Dian Li?" Lili mengacuhkan bahunya lalu beranjak meninggalkan Dian dan Keysa yang masih berdiri didepan cermin toilet

"ada apa ya key?"

"mana gue tau di.. udah mending Lo keuks aja, mungkin pak Nino minta diuruti sama Lo"

"Keysa mah, Dian kan ga tukang urut mana bis__" belum sempat Dian melanjutkan kalimatnya sudah lebih dulu dipotong oleh keysa

"udah buru ke UKS di" Dian pun mengerucutkan bibirnya lalu beranjak memutar handle pintu dan keluar dari toilet







*UKS

tok tok tok

"masuk" Dian membuka pintu UKS lalu melangkah masuk

"ada apa ya pak Nino manggil Dian?"

"hari ini tolong kamu bagikan hasil ulangan ke semua kelas sebelas" pak Nino menyodorkan tumpukan lembaran kertas hasil ulangan.

"baik pak" Dian menerimanya lalu melangkah keluar dari ruang UKS menaiki anak tangga untuk mencapai lantai dua tepatnya dikoridor kelas sebelas.

~~~

"tangan Dian bisa copot kalo kelamaan" gumam Dian pelan seraya menyeimbangkan tubuhnya dengan tumpukan kertas dihadapannya.

"akhirnya tinggal kelasnya Indah, Zaskia sama Keysa" gumam Dian lalu melangkahkan kaki menuju kelas berada dipojok koridor


"kok sepi ya?" Dian menyembulkan kepalanya pada pintu kelas yang sedikit terbuka

"astaga.. Dian inikan jam pelajaran olahraganya kelas mereka ya wajarlah kalo kelasnya kosong.. hujan juga udah reda" Dian melangkah masuk kedalam kelas lalu meletakkan beberapa lembar kertas diatas meja guru, berbalik dan




brak!




Pintu kelas tertutup rapat yang dibuat dari sang pelaku yang kini menatap Dian penuh selidik

"Lo ngapain disini?!"

"di-dian ta-tad-tadi disuruh nganter hasil ulangan ke__"

"keluar!" Dian berjalan menuju pintu lalu tiba-tiba pergerakan nya terhenti ketika tangannya dicekal membuat ia berbalik menghadap orang yang sudah mencekal lengannya

"a--ada ap--apa?" tanya Dian gugup sambil menunduk tak berani untuk menatap seseorang didepannya

"kompresin lebam gue" Dian mengangkat wajahnya menatap orang yang berada dihadapannya

"ini kenapa?" Dian mendekatkan wajahnya lalu menyentuh sudut bibir orang didepannya

"akh!"

"eh ma-maaf di-dian ga__" perkataan Dian terhenti ketika orang itu menarik pergelangan tangan Dian lalu berjalan menuju ke meja yang berada ditengah ruang kelas, menjatuhkan bokongnya dikursi lalu manarik lengan Dian agar duduk disampingnya


"hilangi lebam diwajah gue!" Dian menelan salivanya lalu menganggukkan kepalanya menerima es batu dan kain yang disodorkan oleh Kenny. Yaa kennylaa orang yang berada bersama Dian sekarang

Dian mengompres lebam yang berada disudut bibir Kenny dengan teliti membiarkan keheningan menyelimuti kedua insan berbeda jenis itu. Kenny memperhatikan setiap inci wajah Dian hingga tiba-tiba mata mereka saling beradu tatap membuat Dian menghentikan pergerakannya seketika, lalu beberapa detik kemudian tersadar dan menekan lebam Kenny

"AYLA" ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang