DUA PULUH EMPAT

134 38 4
                                    

"AAAAAAAAAAAA!"

"Lo kenapa?" mobil pun terhenti mendadak, Arkan melihat raut wajah Ayla yang seketika berubah, Ayla terus memegangi kepalanya, butiran bening pun turut keluar dari mata indah Ayla. Arkan semakin panik ia terus menanyakan beberapa pertanyaan sambil mengguncangkan pelan tubuh ayla.

"Lo kenapa?"

"apa yang sakit?"

"kenapa nangis?"

"ay cerita sama gue"

"kita kerumah sakit ya?"

"ay please Jan gini"

"bilang sama gue kenapa"

"tolong jangan gini ay"

"cerita Lo kenapa"

"sakit banget ya?"

"yang mana yang sakit sih ay?"

Arkan langsung menarik tubuh Ayla kedalam bekapannya, ia tak bisa terus melihat Ayla yang mengeluarkan cairan bening dari kelopak matanya.

"gue mau gantiin posisi Lo sekarang biar Lo ga merasakan rasa sakit ini ay"

"gue gamau liat senyum Lo pudar ay"

"gue benci sama diri gue sendiri kalo gue liat Lo nangis kayak gini ay"

"gue minta sama tuhan buat gue aja yang merasakan sakitnya, jangan elo ay"

Merasa tak ada jawaban dari Ayla dan tangis Ayla yang sudah tak terdengar lagi Arkan melepaskan pelukan lalu menatap Ayla sendu, ia menangkup wajah Ayla dengan kedua tangannya lalu menghapus air mata Ayla dengan kedua ibu jarinya. Ayla mengangkat kepalanya hingga mata mereka saling beradu.

"masih sakit?" tanya Arkan lembut, Ayla hanya menggelengkan kepalanya lalu meraih ponselnya yang sempat terjatuh.

"beneran? kita kerumah sakit aja ya?" cecar Arkan yang masih setia menatap Ayla, Ayla hanya diam ia mengotak atik ponselnya lalu menunjukkan layar ponselnya pada Arkan, Arkan nampak mengerutkan keningnya

"Lo liat" Arkan melihat layar ponsel Ayla yang menampakkan postingannya yang dibanjiri dengan komentar

"udah emang kenapa?" Ayla membuang nafasnya kasar lalu menjauhkan ponselnya dari hadapan Arkan

"bego lu!" sontak Arkan melebarkan matanya lalu menarik bahu Ayla untuk menatapnya, Ayla mengangkat satu alisnya

"Lo bilang gue bego?" ya jelas Arkan tak terima atas ucapan Ayla barusan, sedangkan Ayla hanya mengedikkan bahunya acuh enggan menanggapi Arkan.



~~~



Sesampainya Ayla dirumah ia langsung menuju ke kamarnya, ia merebahkan tubuhnya diatas kasurnya lalu memandang langit-langit kamarnya. Lengkungan di bibir Ayla terlihat jelas ia terus tersenyum hingga tanpa sadar mamanya sudah berada disamping tempat tidurnya

"ehemm, ada angin apakah ini? kenapa princess mama tersenyum-senyum sendiri" goda mama, Ayla pun langsung melirik kearah mamanya dan duduk dari rebahannya.

"mama sejak kapan ada dikamar Ayla?" tanya Ayla bingung, sungguh dia tak tau sejak kapan mamanya berada didalam kamarnya.

"sejak kamu senyum-senyum ga jelas gitu" goda mama lagi sambil menyoel dagu Ayla

"ih mama"

"hehehee anak mama kenapa senyum-senyum gitu? lagi mikirin apa sih kamu? cerita dong sama mama" mama duduk disamping kasur Ayla memandang Ayla yang sepertinya sedang malu karna terlihat jelas pipinya yang sudah memerah.

"AYLA" ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang