DUA PULUH DUA

146 46 6
                                    


"WOI!" ujar bintang lantang membuat semuanya menoleh kearah Arkan dkk dan Zahra, Ayla yang masih berada didepan koridor kelas X pun ikut menoleh melirik kearah lobby tempat dimana Arkan dkk dan Zahra sekarang

"Akhirnya keluar juga lo!" ujar salah satu anggota geng tersebut, merekapun berjalan kearah gerbang sekolah

"pak buka garbangnya" ujar Diwa, pak satpam pun melebarkan matanya lalu menggeleng cepat

"buka saya bilang pak!" ujar Irfan

"Kalian kembali kekelas!" sahut pak satpam

"BUKA GERBANGNYA!" ujar Arkan dingin sambil menatap pak satpam tajam, lalu pak satpam pun membuka gerbangnya dan Arkan dkk serta Zahra keluar lalu pak satpam segera menutup kembali tapi tak jadi karna mereka langsung menyerang Arkan dkk dan Zahra.

Pukulan demi pukulan terjadi, Bogeman demi Bogeman pun turut hadir menyertai. Sudah banyak yang terkapar ditanah, beberapa belati juga terlempar secara random pak satpam sedari tadi memperhatikan dibalik pos satpamnya sebelumnya pak satpam sudah menelfon polisi untuk datang kesekolah tapi polisi tak kunjung datang hingga semuanya terkapar lemas karna pukulan yang melayang dari Arkan dkk dan Zahra. Betapa terkejutnya Ayla melihat Zahra yang ternyata jago dalam hal beladiri, Ayla bengong ditempatnya tak lama tatapan Ayla bertemu dengan salah satu anak geng tersebut langsung Ayla memutuskan pandangannya.

"cih, Lo yang nyerang Lo yang tepar" ujar Irfan sinis

"ternyata tiga loli milkita sama dengan segelas susu" ujar bintang lalu menendang tubuh salah satu anggota geng yang sudah terkapar

"CABUT LO SEMUA!" ujar Zahra lalu geng tersebut pun bangkit dan berjalan sempoyongan menuju motor mereka, saat mereka semua sudah menaiki motor mereka masing-masing tiba-tiba saja





brukk!

Tubuh Ayla tumbang, ia terjatuh setelah terkena lemparan batu dari salah satu anggota geng tersebut

"AYLA!" teriak Arkan dkk dan Zahra serentak, sedangkan geng tersebut sudah melajukan motor mereka menjauh dari perkarangan sekolah. Arkan dkk dan Zahra menghampiri Ayla yang sudah terjatuh dilantai dengan kondisi kepala yang dilumuri darah

"ANYING MAEN BATU COY!" ujar bintang

"NTAR GUE MINJEM KUNCI MOBIL KEYSA DULU" ujar Zahra

"gausah gue bawa mobil" sahut Arkan lalu mengangkat tubuh Ayla menuju mobilnya

"diw buka mobil gue" ujar Arkan lalu melempar kunci mobilnya kearah Diwa, Diwa menerimanya lalu membuka pintu mobil Arkan

"gue aja yang nyetir Lo jagain Ayla dibalakang" ujar Diwa lalu mengambil ahli setir dan Arkan duduk dibelakang sambil berusaha menyadarkan Ayla

"kita ikutin naik kereta" sahut Irfan yang diangguki bintang dan Zahra, lalu mereka menyusul mobil Arkan.



*Rumah sakit

Ayla sudah ditangani diruang UGD, Arkan dkk sudah berada didepan pintu UGD, tapi dokter belum juga keluar dari dalam. Arkan mondar mandir ga jelas menunggu dokter keluar dari ruangan tersebut.

drt.. drt..

"Iya pak?" tanya Diwa

"sekarang kalian balik kesekolah, polisi butuh keterangan dari kalian semua" ujar pak Surya disebrang sana

tutt..

"cemana muridnya gadak akhlak, gurunya juga gadak akhlak" celetuk Diwa

"Napa diw?" tanya bintang

"AYLA" ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang