Saya siap berkomentar di setiap paragraf yang menarik
Wkwkwk
Semangat yng baca
Happy reading
"Vera!"
Seruan dari arah belakangnya membuat Vera yang tengah menyalin catatan di papan tulis menoleh. Bel pulang sudah berbunyi sedari tadi dan Vera memutuskan menyalin dulu materi itu. Ia pikir semua temannya sudah pulang, ternyata masih ada dua cowok yang duduk bersebengan dengannya. Kedua cowok itu menghampiri Vera.
"Efek lo pada Mag masih sama," ucap Lerby memulai pembicaraan.
"Dia jadi dingin lagi sekarang," sambung Sergio teringat Magnus yang lebih banyak diam setelah selesai berbicara dengan Vera. Melihat Magnus yang tadi pulang tanpa pamit membuatnya teringat ketika Magnus lebih banyak diam setelah putus dengan Vera. Butuh waktu lama membuat Magnus kembali ceria seperti dulu.
Vera menggenggam pulpennya kuat-kuat. Sikap dingin itu Vera sendiri juga melihatnya. Ia tidak mau seperti ini, melihat Magnus seperti itu semakin membuat Vera merasa bersalah. Pasti perkataannya tadi yang membuat Magnus berubah.
"Mag pengin selalu jadi yang terbaik untuk siapapun. Kalau ada orang yang tersakiti karena sikapnya maka dia akan terus cari kesalahannya di mana. Itu yang Mag lakuin setaun lebih ini. Jadi jangan heran kenapa Mag terus-terusan tanya sama lo." Lerby duduk di sebelah Vera, sebisa mungkin membuat Bera tenang.
Magnus tidak bersalah, yang salah di sini tentu saja Vera, tetapi bagaimana cara Vera menjelaskan alasan tidak logisnya putus dengan Magnus? Apa tanggapan kedua sahabat Magnus sejak SD ini nantinya?
"Gue sebenarnya pengin jujur, tapi gue nggak tahu apa alasan sebenarnya gue dipaksa putus sama Mag. Bilangin ke Mag kalau dia nggak salah, ya?" Vera tidak tahu apa yang harus dilakukannya sekarang. Pasalnya nama keluarga juga turut andil dalam masalah ini.
"Coba lo cerita pelan-pelan dari awal kenapa lo harus ngambil tindakan itu. Lo jelas tahu apa yang terjadi pada Mag setelah itu. Nah, nanti kalau lo udah ngasih tahu, Mag nggak akan ganggu lo lagi." Sergio yang kini mencoba berbicara. Hati perempuan yang lembut membuatnya harus memilah kata yang lembut juga untuk segera mendapat jawaban.
Vera menggeleng, seberapa besarpun mereka memaksa, terasa sulit bagi Vera. "Lagian kenapa sih udah mantan juga. Gue udah nggak mau lagi hubungan sama mantan. Jangan paksa gue, gue harap kalian ngertiin."
"Karena Mag bukan hanya kambuh aja waktu itu. Kaki Mag tertembak dan sampai saat ini kami belum bisa terima atas insiden itu." Cara terakhir dilakukan. Fakta ini pastinya belum diketahui Vera. Sergio harap dengan ini, ia bisa menangkap pelaku dengan mudah.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAOBAB
Teen Fiction(BROTHERSHIP/ROMANCE/HUMOR/SAD/SICKLIT) Apakah wajar jika cewek minta putus dulu? "Lo udah ngajari gue cara jatuh cinta, tapi kenapa lo nggak ngajari gue cara ngelupain dan ngebenci lo?" ~Magnesium Zenith Nabastala. Ini tentang Magnesium Zenith N...