23. Sudah kembali

734 70 148
                                    

Salah satu ciri orang nggak jujur itu suka menunduk saat ditanya, bukan?

~Aloe Vera~

Happy reading

"Lo ada bolpoin bekas nggak?"

Jam kosong di jam pertama dan kedua di hari Jumat ini pastinya tidak menyenangkan. Pasti akan berjalan cepat dan tidak terasa cepat berlalu. Mengisi kegabutan dengan meminta bolpoin untuk proyek pagarnya adalah ide Sergio yang sangat bagus.

"Ini masih tau, meskipun sedikit." Putri sangat menyayangkan bolpoinnya yang masih sedikit sekali.

"Udah, kasih ke gue aja. Tinggal dikit itu. Palingan buat nulis nama gue doang udah habis," paksa Sergio.

Putri mendengus. Baru kali ini menjumpai orang yang malah meminta bolpoin bekas. "Ih, sekali nggak ya nggak! Kok lo maksa sih!"

"Ayolah, berbagi kan bisa dapat pahala. Lagian itu menuhin kotak pensil lo. Kasih ke gue ya?" bujuk Sergio lagi.

"Nggak!" tolak Putri kali ini sedikit ngegas.

"Putri makin cantik deh kalau cemberut," goda Sergio pada akhirnya. Demi sebatang bolpoin, ia rela menggombali siswa MHS 1.

Putri jadi salah tingkah dibuatnya. Ia sampai mengobrak-abrik kotak pensilnya sebagai pengalihan. "Sekali nggak ya nggak! Udah pergi sana!" usir Putri.

"Yah. Jahat deh lo. Orang jahat nggak disayang Sergio loh. Lo mau?" Sergio masih juga tidak beranjak pergi.

"Sergiooo," geram Putri. Cewek itu menarik telinga Sergio menyebabkan si empu berteriak kesakitan, tetapi Putri malah senang melihatnya.

"Auhh, iya iya. Ampun Tuan Putri," aduh Sergio berusaha melepaskan jeweran maut dari Putri.

"Gila memang!"

Magnus dan Lerby hanya bisa geleng-geleng melihat kelakuan Sergio di pagi ini. Jika yang lain sibuk mencari contekan untuk tugss di jam kosong ini, Sergio dengan tenangnya meminta bolpoin bekas kepada temannya.

Magnus membuka lembaran baru ketika lembar di hadapanya sudah penuh dengan soal Kimia yang telah dikerjakannya. Matanya menoleh sebentar ke buku paket di sampingnya sebelum kembali pada buku tulisnya.

"HUAAA!!!"

Teriakan dari sampingnya, membuat Lerby menoleh. Ia terkejut saat teriakan itu berasal dari Magnus dan cowok itu sedang ketakutan sekarang. Semua pasang mata yang ada di kelas menatap ke arahnya. Napasnya memburu dengan telapak tangan yang menutupi wajahnya.

"Mag," panggil Lerby pelan menyentuh bahu Magnus.

Magnus langsung menghambur ke pelukan Lerby. Memeluknya dengan erat seolah baru saja melihat hal mengerikan dengan napas yang masih memburu. Tangan Magnus meremas bahu Lerby kuat, sampai Lerby meringis sebab masih ada luka di sana.

Sergio yang awalnya sedang menyusun bolpoin langsung maju ke depan. Ia melihat buku Magnus yang masih terbuka. Tak lama kemudian matanya membola melihat hal yang ada di buku Magnus.

Foto organ jantung yang tampak asli tertempel di sana. Foto itu nampaknya sudah diedit, sebab ada benda seperti jarum pentul di dalam foto tersebut. Sergio merobek halaman itu dengan cepat sebelum siswa lain melihat.

Adanya kode 'IM' di pojok halaman membuat mata Sergio bergerak meliar menatap sekeliling. Kode itu jelas tidaklah asing bagi Sergio, Lerby, dan Magnus.

Seketika ia mengingat kejadian saat kaki Magnus ditembak. Ada satu fakta yang Sergio sembunyikan pada Vera tentang kejadian itu. Si pelaku meninggalkan secarik kertas bertuliskan 'IM' 

BAOBABTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang