044 || "Bukan apa apa,"

572 88 26
                                    

Sang adik, Hwang Hyunjin menatap Sinb dengan bingung.

"Kenapa?"

"Gak papa." Dari nada suara Sinb saja terdengar jika dia sedang ada 'apa apa'.

"Kakak kalo bohong ketahuan loh." Mendengus, Sinb segera memeluk adiknya.

"Gw takut."

"Kenapa?"

"Orang dimasa lalu Jaehyun balik." Hyunjin ber'oh'ria mendengar itu.

"Lee Naeun?" Mendongak, Sinb menyirit.

"Lee Naeun, Mantan Jung Jaehyun, kakak gak tau?" Sinb menggeleng mendengar itu.

"Lee Naeun, lahir di Daejeon, Korea Selatan, 5 Mei 2002." Sinb melepaskan pelukannya dan mengecup pipi Hyunjin pelan.

"Hyunjin pindah ke sekolah gw aja gimana?" Hyunjin terkekeh dan mengangguk, mengiyakan.

"Siap! Komandan." Kedua langsung tertawa mendengar itu.

--

Jaehyun melempar tasnya begitu saja, dia baru saja pulang karena tadi Naeun terus mencegatnya.

"Gimana ini gimana ini?!" Berteriak frustasi, Jaehyun menunduk.

"Kenapa lo?" Jennie memasuki kamar Jaehyun dengan alis yang terangkat satu.

"Naeun---"

"MAU NGAPAIN LAGI SI NAEUN?!" Jaehyun mendengus melihat sang kakak berteriak keras kepadanya.

"Mana gw tau, bege."

"Lo udah bahagia sama Sinb kan?" Jaehyun mengangguk mendengar itu, tentu saja.

"Kalo gitu, jangan pernah sekalipun tinggalin Sinb, peduliin Sinb, kalo lo mau dia percaya sama lo." Jaehyun termenung, memikirkan apa yang dikatakan oleh kakaknya.

"Gw takut gw gak bisa, gimana ngeliat apa yang selalu dilakuin oleh Naeun."

--

Taeyong menatap seseorang di depan rumahnya dengan datar. Awalnya dia hanya ingin membeli cemilan, tapi malah orang ini ada di depan pagar rumahnya.

"Ngapain lo?" Membuka pagar yang begitu besar dan panjang, ralat, itu terbuka sendiri.

Jisoo tersenyum manis melihat Taeyong terdiam di depannya, walaupun wajahnya terlihat sangat datar.

"Aku kangen keluarga kau loh, emang mereka enggak?" Taeyong memutarkan bola matanya malas mendengar itu.

"Orang tua gw belum pulang." Taeyong pergi, meninggalkan Jisoo yang tersenyum sedih.

"Kerja, kerja, kerja, katanya sih demi membahagiakan anak, tapi aku nanya, emang kamu pernah bahagia?" Jisoo mengangkat alisnya saat melihat Taeyong terdiam.

"Gw bahagia, kalo ada Sowon disisi gw." Jisoo terdiam, mungkin memang benar, Taeyong sudah tidak mencintainya.

"Yong.." Taeyong membalikkan badannya, menatap Jisoo yang kini menunduk.

"Maafin gw, gw terlalu sayang sama lo." Taeyong berjalan mendekati Jisoo, merengkuh perempuan itu, yang kini sudah menangis.

[ I ] Puzzle Piece || NCT . GFRIEND ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang