Pada akhirnya, hubungan keduanya berakhir karena sebuah foto.
Sebuah foto dimana Sinb memeluk sang adik, itu adiknya, bukan orang lain. Dan Jaehyun, tidak pernah menganggap Hyunjin sebagai adik Sinb.
Keduanya mengakhirinya, keduanya menjauh, tidak ada lagi sapaan, canda tawa keduanya, pelukan sayang, dan panggilan lebah untuk Sinb.
Sinb, sudah sama seperti Sowon, keduanya terlihat sangat menyedihkan. Dan anak lain, hanya bisa terdiam.
Eunha menutup matanya kuat saat melihat Sinb dan Sowon yang sedang duduk di ruang tengah bersama.
Bahkan akhir akhir ini tidak ada pertengkaran antara Sinb dan Sowon.
Tidak ada kejahilan Haechan, tidak ada si pembuat mood itu, Haechan menghilang. Benar benar pergi.
Tidak ada lagi tawa menyebalkan dari Hyunjin, tidak ada lagi pelukan dari Hyunjin.
Semua anak NCT dan SKZ merasa sangat kosong, kedua orang pembuat mood itu menghilang.
Dan Jung Jaehyun, kembali menjalin hubungan dengan Naeun.
Brengsek, memang. Sangat brengsek malahan.
Seolah tidak mempunyai masalah, Jaehyun benar benar tertawa dengan Naeun.
Seolah olah Sinb adalah mimpi baginya.
Mimpi paling indah dalam hidupnya.
Sama seperti Sinb. Sinb juga merasa sama.
Jung Jaehyun adalah mimpinya yang paling indah.
Dan suara Jaehyun di mimpinya, adalah hal yang tidak pernah bisa dia lupakan.
--
Ten menoleh saat merasa ada yang memegang bahunya, kemudian membulatkan matanya kaget."Lisa?" Orang itu, Lalisa Manoban tersenyum manis, kemudian ingin memeluk Ten, dengan cepat, Ten menghindar.
"Kenapa harus kesini?" Lisa tersenyum kecil, kemudian duduk di depan Ten.
"Aku kangen kamu, Ten." Berdecih, Ten berdiri dari duduknya, ingin pergi tapi tangannya di tahan oleh sang perempuan.
"But I don't miss you at all." Menghempaskan tangan Lisa kasar, Ten pergi, meninggalkan Lisa yang kini memandang kepergian orang yang dia cintai itu dengan nanar.
"Ten!" Lisa menajamkan matanya melihat Ten begitu mesra dengan perempuan lain. Dia cemburu, okay?
Lisa berdiri, kemudian berjalan menghampiri mereka.
"Ten?" Ten menoleh, kemudian mendengus melihat siapa orang itu.
"Gw gak mau nerima itu." Umji hanya bisa terdiam, masih berusaha berfikir positif.
"Aku kesini karena ka--"
"And I never care." Ten menarik tangan Umji, meninggalkan Lisa yang kini mengepalkan tangannya kuat kuat.
"Ten, remember our arranged marriage!!" Teriak Lisa sampai membuat Umji berhenti, apa katanya?!
Akhirnya Umji paham. Permasalahan antara dia, Ten, dan orang itu dimulai hari ini.
--
Eunha menguap saat melihat Sowon dan Sinb yang kini sedang tertidur di sofa.
Tidur lagi, tidur lagi. Semua anak sudah pusing melihat mereka.
Bahkan Taeyong tidak peduli dengan keadaan Sowon saat ini. Jaehyun juga sama, tidak.
Taeyong bahkan kini sudah sangat dekat dengan Jisoo.
Brengsek sekali, ya?
Ingin sekali Eunha menendang kepala keduanya agar sadar. Sayang, dia terlalu pendek untuk menendang kedua kepala orang itu.
Eunha jadi ingin kecil lagi.
Masa kecil adalah masa paling berharga, tidak tahu apa itu cinta.
And Eunha really missed his childhood.
Aih, kenapa jadi masa kecilnya?
Jika dilihat, mata keduanya sudah terlihat sangat bengkak karena terlalu banyak menangis.
Kalau begitu kenapa tidak meminta Yuju untuk menendang kedua kepala orang tolol itu?
Sudahlah, sekarang kedua orang bego itu sedang jalan bersama 'pacar baru' mereka karena ini akhir pekan.
Eunha jadi rindu Renjun.
"Makan dulu, eon, Bi." Mengusak rambut kedua kasar, agar bangun.
Keduanya membuka mata perlahan, kemudian mengerang malas.
"Gw ngantuk Na." Eunha memutar bola matanya malas mendengar itu.
"You are sleepy because you cry too much, stupid." Sowon segera mendengus, sedangkan Sinb akhirnya duduk dengan benar.
Yerin memasuki apartement itu bersama Yuju, bersamaan.
Keduanya duduk, melihat Sowon dan Sinb yang makan dengan malas.
"Udah ini jangan tidur, bantu gw mau belanja." Berdecak kesal, Sinb menyimpan mangkuknya.
"Kan ada Yerin sama Yuju." Eunha mengangkat bahunya acuh mendengar jawaban Sinb.
"Bodo amat, dari pada tidur mulu, udah kek kebo." Berdecih, Sowon berdiri, makanan sudah habis dan ingin kabur dari mereka.
"Eh eh eh, eon. Ada temen Bangchan diluar." Sowon berhenti, kemudian berbalik, menuju arah kamar mandi yang berada di luar.
Yerin tersenyum, benar sih, memang ada teman Bangchan disana. Seo Changbin, kalau tidak salah.
Sowon keluar dari kamar apartement itu. Meninggalkan anak anak lain.
"Sinb juga, tadi ada Jeongin." Sinb menunjuk dirinya, kemudian diangguki oleh Yuju dan Yerin.
Akhirnya Sinb berdiri, pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya dan segera ke bawah, mencari keberadaan teman Hyunjin, Yang Jeongin.
Umji memasuki apartement itu dengan wajah muramnya, membuat ketiga orang itu menjadi ingin tahu apa yang terjadi.
"Kenapa Ji?" Umji terduduk di sofa dan wajahnya yang begitu kesal.
"Ten dijodohin."
--
TBC.
Gua lagi badmood ges🙂🙏🏻 okeh gada yang nanya. Btw Ten sama Umji udah mulai konfliknya☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
[ I ] Puzzle Piece || NCT . GFRIEND ✔
Fanfic𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃 | 𝐑𝐄𝐕𝐈𝐒𝐈𝐎𝐍 (𝙋𝙪-𝙯𝙯𝙡𝙚 𝙋𝙞-𝙚𝙘𝙚) (𝙣.) 𝙚𝙢𝙥𝙩𝙞𝙣𝙚𝙨𝙨 " you're my missing puzzle piece . " GFRIEND ft. NCT please don't plagiarize this story , tysm