062 || "ups."

632 101 75
                                    

Bolehkan Eunha meminta jika Ryujin pergi dari hidupnya?

Kemudian tidak ada yang mengganggunya memiliki hubungan dengan Huang Renjun.

Dia ingin bahagia, bahagia dengan waktu lama.

Bersama kekasihnya, Huang Renjun.

--

Eunha menatap Ryujin yang tersenyum kepadanya dengan wajah malas.

"Apa?" Ryujin menggeleng, kemudian duduk disebelah Eunha.

"Sayang banget ya sama Renjun?" Eunha mengangguk, tapi mukanya sangat datar.

"Tuh tau." Gumam Eunha tapi masih terdengar oleh Ryujin.

"Tapi gw juga sayang sama dia." Eunha mencibir pelan, kemudian menatap Ryujin dari samping.

"Lo tau orang apa yang paling menjijikan di dunia?" Ryujin menggeleng pelan, membuat Eunha berdiri sambil tersenyum sinis.

"Orang yang jadi pelakor, You're a bitch, ups." Eunha berjalan, tapi kemudian berhenti sebentar.

"Bahkan lebih menjijikan dari orang yang seperti Jung Jaehyun." Lalu meninggalkan Ryujin yang mengepalkan tangannya kuat kuat.

"Well, I'm a pretty bitch."

--

Renjun menatap Eunha yang sedang memainkan ponselnya dengan wajah bingung.

"Na?" Eunha terlonjak kaget, kemudian berdehem dengan pelan.

"Kenapa Njun?" Renjun menggeleng kecil, kemudian mengikuti cara duduk Eunha yang berada di lantai.

"Ngapain di bawah sini? Nanti sakit." Mengelus rambut Eunha lembut, Renjun tersenyum kecil.

"Panas tau." Eunha merengek pelan, setelah mengatakan Ryujin dengan kata kata yang sedikit kasar, moodnya kembali membaik.

"Tadi Ryujin nangis, katanya sama kamu, kamu ngapain?" Memutar bola matanya malas, Eunha menatap Renjun dengan wajah malasnya.

"Gak tau, tanya aja orangnya." Berdiri, Eunha meninggalkan Renjun yang menghela nafas kasar.

Faktanya Renjun yang akan salah.

Dan Renjun akan mengalah.

--

Sinb dan Xiaojun resmi berputus, hanya dalam 1 Minggu.

Padahal Sinb sudah merasa nyaman karena Xiaojun tidak seperti Jung Jaehyun.

Jung Jaehyun yang selalu dia ada di dekatnya. Tidak boleh bertemu dengan orang lain, dan lain lain yang jika di ingat membuat Sinb jengkel sendiri.

Tapi Sinb malah menyukainya. Dia jadi aneh sendiri karena dulu dia menyukai itu.

Tapi pikirannya berubah, dia lebih menyukai lelaki seperti Xiao De Jun.

Lelaki yang tidak posesif, membiarkannya melakukan apapun, kapanpun, kecuali saat lelaki itu sakit, atau membutuhkannya.

Jika seperti itu, Sinb juga dengan cepat akan menyukainya.

Baiklah, setengah hatinya sudah milik Xiaojun, tapi sayang, setengah lagi msih milik Jung Jaehyun.

Pria tampan yang marah akan main tangan.

--

Eunha merebahkan dirinya di kasur Umji, untungnya Umji sabar.

"Kenapa Na?" Eunha menggeleng, tapi memasang wajah datar.

"Kenapa 'kayanya Renjun lebih milih Ryujin dari gw?" Umji menghela nafas lelah, jika saja dia bisa mengusir Eunha dan berteriak kepada Yerin saja. Dia sudah lelah dengan apa yang dilaluinya.

"Gw pusing, ke Yerin aja." Kemudian Umji langsung mengusir Eunha, membuat Eunha mencibir pelan.

"Sama aja kaya Te--" Eunha diam, kemudian menunjukkan cengirannya saat melihat Umji yang sudah menahan kesal.

"Sana ah, kesel gw." Kemudian menutup semua badannya menggunakan selimut. Bukan ingin menangis, tapi udaranya masih dingin. Karena hujan.

Akhirnya Eunha pergi ke kamar Yerin sambil menggerutu.

"JUNG YERIN!!" Yerin terlonjak kaget saat tiba tiba Eunha membuka pintu sambil berteriak.

"Kaget gw." Mengelus dadanya pelan, Yerin menatap Eunha dengan wajah malas.

"Apa lo?" Eunha menyengir, kemudian duduk di sebelah Yerin yang asalnya sedang merias dirinya.

"Kok bisa duduk? Itu kan gak ada tempat duduknya." Eunha langsung menoleh ke bawah, sampai akhirnya terjatuh dan berteriak kesakitan.

"Hua mama!" Memutar bola matanya malas, Yerin tertawa keras.

"Masa gitu aja gak liat sih? Bego banget hahaha!!" Eunha mengerucutkan bibirnya mendengar itu, kemudian merengek, meminta Yerin untuk membantunya berdiri.

"Bantuin, Eyinnn~" menatap Eunha jijik, Yerin membantu Eunha dengan malas.

"Mau ngapain?" Eunha mengangguk angguk kecil, tapi karena dia lupa ingin berbicara apa.

"Lupa, nanti gw kesini lagi. Bhay." Yerin kemudian mengepalkan tangannya melihat Eunha yang berlari kecil.

Untung anak ini lebih pendek darinya.

Baiklah, tidak ada hubungannya.

--

Eunha merebahkan dirinya di kasurnya, kemudian menatap langit langit kamarnya.

Dengan jujur, maka Eunha berkata bahwa dia berbohong, dia masih mengingat jelas apa yang akan dikatakan olehnya kepada Yerin.

Tapi dia sudah malas untuk membahasnya. Lebih baik tidur saja jika seperti ini.

Kenapa jadi dia merasa Huang Renjun itu sama saja.

Sama saja seperti lelaki di luaran sana.

Brengsek.

Menggeleng pelan, Eunha harus memikirkan yang baik, jangan berfikiran yang buruk tentang Renjun!

"Astaga, gw kenapa sih." Bayang bayang muka Renjun yang kesal masih menghantuinya, membuatnya semakin menggeleng.

Eunha meringis saat merasakan kepalanya yang pusing, astaga, dia terlalu banyak menggeleng.

Kemudian dia menatap langit langit kamarnya dengan sendu.

"Jangan berfikir bahwa Renjun bakal marah besar sama lo! Jung Eunbi!"

--

TBC

Halo! Dora? Besok mau update Dora the Explorer.g besok mau spesial Nana birthday jadi akuhh tulis ini cepat cepat

Btw ada spoiler

[ I ] Puzzle Piece || NCT . GFRIEND ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang