049 || "huh?"

530 94 30
                                        

Sinb menatap Naeun yang kini duduk di bangkunya dengan tatapan malas.

"Minggir lo." Naeun menoleh dan berdecih pelan, tidak ingin terdengar oleh Jaehyun, walau sebenarnya sangat terdengar.

"Dih, inikan tempat duduk gw." Oke, kesabaran Sinb sudah benar benar habis.

"KELAS LO DI SEBELAH SANA! LEE NAEUN!" Berteriak marah, Sinb menghela nafas panjang setelah itu.

"Mau gantian kelas gak?" Menghela nafas lagi, Sinb menutup matanya.

"Pergi sebelum gw tendang, Lee Naeun." Naeun tersenyum remeh, kemudian terkesiap saat Sinb menariknya kasar.

"I hate people who don't listen to others." Bisik nya kemudian duduk di bangku miliknya, membuat Naeun terdiam.

Naeun akhirnya pergi, meninggalkan Jaehyun yang kini sedang memandang Sinb dengan tatapan kagum.

Ingin mengelus rambut Sinb, tapi dengan cepat, Sinb menangkisnya.

"Jangan nyentuh." Gumamnya ketus tapi masih terdengar oleh Jaehyun.

"Hwang."

Sinb menoleh, menyirit melihat muka Jaehyun yang sedikit sedih.

"You don't love me yet, huh?" Menghela nafas kesekian kalinya, Sinb mencubit pelan pipi Jaehyun.

"do not be sad, aku masih sayang sama kamu, tapi aku lagi badmood, Jung." Mengangguk mengerti, Jaehyun akhirnya menyimpan kepalanya di atas meja.

"I miss you."

"Why?"

"We haven't talked like this in a long time." Sinb tertegun, benar sih, akhir akhir ini dia lebih sering bersama adiknya dan bahkan teman teman adiknya, Lee Minho yang bukan aktor, salah satunya.

"Sorry, I've spent more of my time with Hyunjin lately." Jaehyun mengangguk angguk kecil dengan bibir yang sedikit maju, membuat siapapun gemas melihatnya.

"Ow you so cute." Mencubit pipi Jaehyun gemas, Sinb tersenyum kecil.

"Boleh aku tanya sesuatu?" Jaehyun mengangguk kecil, sambil menatap Sinb yang kini menatap papan tulis di depannya.

"What are your hopes for today?" Jaehyun kemudian terduduk tegak mendengar itu, harapannya?

"Back to the past, where we first met, bertemu di sebuah sosial media, ya?" Sinb terkekeh pelan mendengar itu, benar juga ya, mereka bahkan saling tahu lewat sosial media.

"That's a little funny."

--

Bel istirahat berbunyi beberapa menit yang lalu, dan itu bukannya membuat Sinb senang, malah membuat Sinb kembali dengan mode badmood nya.

Tentu saja, Naeun sudah ada di hadapannya --lebih tepatnya, dihadapan Jaehyun.

"Ayo Jae." Sinb sedikit tersungkur saat Naeun menarik Jaehyun, karena dia berada di pinggir Jaehyun, tentu saja.

Sinb menunduk, kemudian menoleh ke arah Sowon dan Eunha yang kini sedang berjalan bersama.

"Bahkan sekarang Sowon eonni udah putus, ya?"

Yerin mengangguk, walaupun dia berada di belakang Sinb.

"Kuy kantin." Merangkul Sinb, Yerin segera berjalan, membuat Sinb mau tak mau mengikutinya.

"Thinking about the future, huh?" Sinb mengangguk, membuat Yerin sedikit tersenyum.

"Kita gak bakal tau apa yang kita lakuin sebelumnya, Hwang. It could be that in the future one of us leaves this world, right?" Sinb mengangguk, menyetujui.

"Iya, sih."

"Oh ya." Keduanya berhenti, tidak mempedulikan jika Yuju, Umji, Eunha, dan Sowon sudah berjalan menjauh.

"Kalo dimasa depan aku yang pertama ninggalin dunia, can you tell Lucas if I love him so much?" Sinb menyirit, kemudian mengangguk canggung.

"Kenapa jadi ngomong gini sih? I'm hungry, come on!" Keduanya akhirnya berjalan dengan canda tawa, dan itu bisa mengembalikan mood milik Sinb.

--

Hyunjin menyapa Sinb yang kini baru keluar dari kelasnya, kemudian terkekeh saat Sinb memeluknya erat.

"Kenapa?"

"Lo gak tau gw kangen banget sama adik kecil gw ini?" Baiklah, Hwang Hyunjin hanya seorang adik di mata Hwang Eunbi.

"Adik kecil pala kau, gw lebih tinggi dari lo, ya!" Mendengus, Sinb memukul bahu Hyunjin keras hingga Hyunjin meringis.

"Aku duluan." Sinb menoleh dan tersenyum melihat Jaehyun yang mengecup dahinya lembut.

"Hati hati." Jaehyun mengangguk, menepuk kepala Sinb lembut, tapi tidak menyadari jika Hyunjin menatap keduanya dengan pandangan nanar.

"I thought you were my puzzle piece, but it's not, huh?"

Sinb menoleh dan segera mengajak Hyunjin untuk mengantarnya pulang, Hyunjin hanya mengangguk mengiyakan, dan menghela nafas lega saat Sinb tidak mendengar apa yang dikatakan olehnya.

Ternyata, mencintai seorang yang sialnya adalah kakaknya adalah hal paling sulit dalam hidupnya, ya?

--

"We o wow wow wow wow."

Hyunjin tertawa pelan saat mendengar Sinb bernyanyi disebelahnya, lucu sekali --oh, kakaknya ini.

"You really like that song, huh?" Sinb mengangguk semangat, tentu saja.

"Of course, they are not like the previous comeback." Hyunjin terkekeh dan akhirnya memberhentikan mobilnya, karena sudah sampai di kawasan apartement Sinb --dan teman temannya.

Sinb keluar, kemudian menyuruh Hyunjin membuka sedikit jendelanya itu.

"Be careful on the way, my Hwang Hyunjn." Hwang Eunbi sialan! Jika seperti ini kan Hyunjin jadi berfikir jika Sinb memberinya kesempatan.

Astaga, itu hanya mimpi! Oh Tuhan.

--

TBC

Ada spoiler dikit ges di part ini tuh, semoga kalean dapet spoilernya ya🙂🙏🏻.

BTW AKU BARU NYADAR BOOK INI UDAH 2K VOTENYA, thanks😭🙏🏻.

[ I ] Puzzle Piece || NCT . GFRIEND ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang