Taeyong menyirit saat mendengar apa yang dikatakan oleh Sowon, dia tidak salah dengar kan?
"Kenapa?"
"Kamu gak mau nurutin aku?" Taeyong menghela nafas, kemudian tersenyum lembut.
"Aku nanya, aku butuh alasan." Sowon menunduk, tapi tidak lama, setelah itu, dia kembali mendongak.
"Dia ngerencanain sesuatu Yong!" Taeyong menyirit, kemudian menghela nafas, lagi.
"Dia cuma sakit Won, sebentar ya. Aku janji gak bakal ngapa ngapain." Sowon mendengus mendengar itu, kemudian mempersilahkan Taeyong pergi.
Sowon berbalik, kembali menuju kelas, meninggalkan Taeyong sendirian.
Taeyong menghela nafas lelah dan kembali melanjutkan langkahnya untuk ke UKS.
Memasuki UKS, Taeyong sama sekali tidak menemukan Jisoo disana.
"Dateng juga ternyata." Terlonjak kaget, Taeyong menoleh kebelakang, dimana Jisoo tersenyum, ah, menyeringai kepadanya.
Pintu ditutup kasar oleh Jisoo, membuat Taeyong langsung menatap tajam sang pelaku.
"Gw mau keluar." Tersenyum kecil, Jisoo berjalan mendekati sang mantan.
"Gw mau ngomong sama lo.". Taeyong menutup matanya sebentar, kemudian menyuruh Jisoo untuk berbicara.
"Lo masih suka sama gw?" Tertawa pelan, Taeyong memutar bola matanya malas.
"Lo percaya?" Jisoo mengangguk, membuat Taeyong tertawa, lagi.
"Gw enggak." Jisoo tertawa tanpa suara mendengar itu.
Mendekati Taeyong, Jisoo berbisik.
"Gw udah bilang kan? Gw bakal ngerebut lo." Mengecup pipi Taeyong, Jisoo pergi dari sana, meninggalkan Taeyong yang membatu.
"Bangsat." Umpatnya keras, untung di UKS dia hanya bersama Jisoo.
"Oh, gitu?" Taeyong terlonjak saat Jisoo kembali.
"Gw bangsat, hm?" Menggertakan gigi, Taeyong mengangkat wajahnya yang asalnya menunduk.
"Iya." Jawabnya datar mampu membuat Jisoo menghela nafas kasar.
"Gw juga bangsat gara gara lo, Lee Taeyong!" Taeyong menyeringai, kemudian mendorong bahu Jisoo pelan. Dia masih punya perasaan, tenang saja.
"Gw pernah nyuruh lo jadi bangsat kayak gini?" Jisoo terdiam, kemudian maju selangkah.
"Enggak, tapi lo udah buat gw gila, karena cinta." Taeyong mendengus, kemudian kembali mendorong Jisoo.
"Kalo itu, namanya obsesi, bukan cinta." Jawabnya, kemudian meninggalkan Jisoo yang menunduk.
"Gw gak pernah obsesi sama lo!" Taeyong tertawa mendengar itu, kemudian berhenti.
"Terserah." Taeyong kembali melanjutkan langkahnya, tetapi berhenti saat Jisoo menarik lengannya kasar.
"Gw cinta mati sama lo!"
"Bedanya sama obsesi? Apa?" Jisoo terdiam, kemudian memeluk Taeyong saat melihat seseorang berjalan ke arah mereka.
"Bukannya lo sendiri yang bilang bakal nungguin gw?!" Jisoo mulai terisak, membuat Taeyong terdiam.
"Kapan gw ngomong kaya gitu?!" Jisoo semakin terisak mendengar itu, cih, Taeyong memang menyebalkan.
"Lepasin pacar gw." Ucapan dingin itu membuat siapa saja yang mendengarnya akan ketakutan.
Jisoo dan Taeyong menoleh, kemudian dengan cepat, Taeyong menghempaskan tangan Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ I ] Puzzle Piece || NCT . GFRIEND ✔
Fanfic𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃 | 𝐑𝐄𝐕𝐈𝐒𝐈𝐎𝐍 (𝙋𝙪-𝙯𝙯𝙡𝙚 𝙋𝙞-𝙚𝙘𝙚) (𝙣.) 𝙚𝙢𝙥𝙩𝙞𝙣𝙚𝙨𝙨 " you're my missing puzzle piece . " GFRIEND ft. NCT please don't plagiarize this story , tysm