Yuju menatap Yuta dan Sana yang datang bersamaan, ---karena Sana sudah pindah--- walaupun tidak ada genggaman tangan seperti apa yang waktu itu ia lihat.
Walaupun kadang Sana ingin menggenggam tangan Yuta. Tapi Yuta hanya bisa menggeleng kecil.
"Tangan kanan aku sakit sedikit, jangan ya?" Sana mengangguk, dengan lugunya, dia mengerti.
Tapi yang salah adalah Yuta! Kenapa Yuta masih menjalin hubungan dengan Sana jika dia sudah mempunyai Yuju! Dan sebaliknya?!
Ingin tahu alasannya?
Yuta mencintai Yuju, tapi tidak ingin kehilangan Sana.
Yuju mengetahuinya, tapi tidak ingin berbicara apa apa.
Sana belum tahu apa apa, dan dia hanya perempuan polos yang dulu disukai oleh Yuta.
Jadi yang paling bersalah adalah?
Tentu saja! Nakamoto Yuta yang paling bersalah untuk masalah ini.
Yerin hanya bisa menepuk bahu Yuju pelan saat tahu apa yang sedang di perhatikan oleh Yuju.
"Don't keep looking at the two of them, you will die of jealousy later." Yerin tersenyum, tapi malah membuat Yuju mendengus.
Saat Yuju kembali memperhatikan keduanya, Yerin memudarkan senyumannya.
"Kalo gw yang mempunyai masalah terakhir. I hope it doesn't happen the way I imagined." Gumamnya, tapi masih terdengar oleh Yuju yang kini duduk di sebelahnya.
"Don't think strange thoughts, Jung." Yerin menoleh, menatap Lucas yang kini berada di belakangnya.
"Emm, iya." Mengangguk pelan, Yerin segera tersenyum.
--
Bel istirahat sudah berbunyi, membuat semua langsung bersorak sorak gembira.
Bahkan guru pun yang masih ada di depan diabaikan.
Yuju diam, sama seperti Sowon kala itu. Tidak ingin pergi ke kantin.
"Sama Sana aja." Jawabnya datar, membuat Yuta memijit pelipisnya pelan.
"Juy, astaga." Yuju mendongak, kemudian tersenyum manis.
"Sana di depan pintu, tuh nungguin, udah ya, ngantuk." Yuju segera menyembunyikan kepalanya dibalik lipatan tangannya.
Air matanya mengalir, berkata seperti itu saja membuat dada Yuju sangat sesak.
"Nangis aja yang keras, gak usah nangis dalam diem gitu, makin sesak." Yuju mendongak, menatap Winwin yang kini duduk di tempat duduk milik Yuta.
"Gw salah apa?" Yuju terisak keras. Untung di kelas hanya tinggal mereka berdua.
"It's not your fault, it's Yuta fault." Winwin menghapus air mata yang mengalir di pipi Yuju lembut.
"Kenapa Yuta suka sama gw kalau dia udah punya Sana." Winwin hanya bisa mengelus rambut Yuju pelan.
"He forgot his girlfriend, and I've reminded him many times." Yuju menatap Winwin dengan air mata yang masih mengalir.
"Kenapa bisa lupa?"
"Because of you, because of you he forgot everything. He was so calm when he was near you." Yuju memeluk Winwin erat. Jadi gara gara dirinya.
"Jadi gw salah?" Winwin menggeleng, Yuju tidak salah, Ya Tuhan.
"Gak ada yang salah, alur ini buatan Tuhan. Choi."
Ah benar, Yuju hampir melupakan Tuhannya hanya karena Yuta.
"Kalo lo mau punya akhir yang bahagia. Lo berdoa, yang bener, biar Tuhan juga mau ngabulin doa lo." Winwin menepuk pelan rambut Yuju, kemudian melepaskan pelukan itu, pergi, meninggalkan Yuju yang kembali menunduk.
--
Teman teman Yuta hanya bisa menatap Yuta dengan datar.
Eunha beranjak, berjalan ke arah meja yang ditempatkan oleh SKZ.
"Gw ikut disini." Kemudian duduk di sebelah Changbin.
Sinb dan Umji juga beranjak, mengikuti Eunha.
Karena melihat Sinb, Umji, dan Eunha mengobrol, Yerin dan Sowon juga ikut beranjak, meninggalkan 16 orang itu, ditambah Sana.
Winwin kini hilang, tidak ada di kantin.
Begitu juga dengan Lee Haechan.
Sudah di beri tahu bukan? Lee Haechan dan Hwang Hyunjin itu hilang.
Meninggalkan Hwang Eunbi sendirian. Sendirian tanpa kedua saudaranya itu.
Yang menanyai Jaehyun, Taeyong, dan Ten.
Ketiganya mulai menjauh.
Ten selalu bersama Lisa, walaupun sangat terpaksa.
Taeyong semakin dekat dengan Jisoo, walaupun buka sebagai kekasih.
Dan Jaehyun selalu bersama Naeun, malah semakin mesra. Walaupun Jaehyun memacari Naeun hanya agar Sinb cemburu.
Walaupun gagal total, Sinb tidak peduli dan semakin dekat Minho.
Lee Minho, ya?
Walaupun di dalam hati Sinb masih menginginkan Hyunjin kembali.
Aish, ini bagian Yuju!
Yuta berdiri, meninggalkan Sana yang kini mengerucutkan bibirnya.
"Yuta punya pacar se-- uhuk, uhuk." Jaemin tersedak karena saat berkata seperti itu, Jeno dengan cepat memasukkan roti kedalam mulut Jaemin.
"Anjing ya lo." Jeno hanya bisa menatap Jaemin dengan tajam. Dasar mulut ember!
"Hah? Gw gak konek." Semua bernafas lega mendengar itu. Hampir saja ketahuan.
"Enggak, Jaemin kayanya lagi sakit, gw duluan." Jeno menarik tangan Jaemin, meninggalkan anak anak lain yang menatap kepergian Jaemin, ralat, Jaemin dan Jeno dengan datar.
Semuanya tidak menyadari jika Sana mengepalkan tangannya.
"Nakamoto Yuta sialan!"
--
TBC
Helloo-!! Berapa hari gak up aku ni? Lama gak? Enggak? Nungguin gak? Cie nungguin.
Gais laper. Bikinin aku makan;(
KAMU SEDANG MEMBACA
[ I ] Puzzle Piece || NCT . GFRIEND ✔
Fiksi Penggemar𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃 | 𝐑𝐄𝐕𝐈𝐒𝐈𝐎𝐍 (𝙋𝙪-𝙯𝙯𝙡𝙚 𝙋𝙞-𝙚𝙘𝙚) (𝙣.) 𝙚𝙢𝙥𝙩𝙞𝙣𝙚𝙨𝙨 " you're my missing puzzle piece . " GFRIEND ft. NCT please don't plagiarize this story , tysm