Sinb menatap balkon kamarnya dengan tatapan sendu, balkon itu memiliki kenangan berharga.
Eunha memasuki kamar Sinb tanpa mengetuk, kemudian tersenyum sedih saat melihat Sinb sedang menatap balkon.
"Jaehyun ya?" Sinb tersentak, kemudian menoleh ke arah Eunha.
"Kok kesini?"
"Gw buka pintu lo gak nyadar?" Sinb menggeleng dan menyengir, kemudian memudarkan cengirannya.
"Everything can be passed slowly Bi, trust me."
"But, ya lo tahu, Jaehyun pasti punya rasa sama Naeun." Eunha menghela nafas dan duduk di sebelah Sinb.
"You don't know the truth, sweet."
"Tatapan Jaehyun ke gw sama ke Naeun beda, Na." Eunha menghela nafas kasar, lagi.
"His gaze is different because for you it's special, sweet." Eunha menjeda ucapannya sebentar, kemudian menarik nafasnya.
"Tatapan Jaehyun ke Naeun itu rasa kasihan, sweet." Sinb mengingit pipi bagian dalamnya.
"Lo--"
"Trust me, okay?" Akhirnya Sinb hanya bisa mengangguk, mengiyakan.
"Lagi ngapain?" Umji masuk, kemudian duduk di sebelah Sinb, hingga akhirnya Sinb berada di tengah.
"Jaehyun ya?" Eunha mengangguk mendengar itu, sedangkan Sinb hanya diam.
"Naeun and you are different, sweetie. Jaehyun loves you, different for Naeun, Jaehyun feels sorry for Naeun, sweetie."
"You believe me right? With Eunha too right? And you believe in Jaehyun, right?" Sinb mengangguk, mungkin benar, hanya sahabatnya yang mengerti dirinya.
"Makasih."
"Now wipe your tears, keep smiling, so everyone knows that you're fine."
Sinb tersenyum, kemudian memeluk Eunha dan Umji bersamaan.
"Makasih."
"You're welcome, sweetie."
--
Sowon menatap Yerin yang kini duduk di sebelah dengan pandangan bingung.
"Bingung yak bingung yak?" Sowon mendengus, menyebalkan sekali anak ini.
"Gw cuma mau hibur lo eon." Sowon tersenyum kecil mendengar itu.
"Lee Taeyong, ya?" Yerin menatap langit langit kamar milik Sowon, kemudian tersenyum.
"Lee Taeyong itu leader NCT, menurut anak anak NCT, Taeyong itu baik, Taeyong itu kalo suka sama orang gak main main, Taeyong suka bantu orang, tapi enggak buat orang yang udah nyakitin dia, dia sekarang lagi berusaha membuat Jisoo pergi, tapi Jisoo tetep ada disini, Lee Taeyong still keeps his feelings for you, but because Jisoo is his past, and he once love, and if you keep silent, your place will be replaced, with the name Kim Jisoo later."
"let's move, take Taeyong again, because Taeyong still belongs to you." Sowon diam, medengarkan Yerin, kemudian tersenyum tipis.
"I am not sure." Yerin tersenyum kecil, kemudian menepuk bahu Sowon pelan.
"I am sure you can."
Yuju masuk, kemudian duduk di sebelah Sowon.
"Lee Taeyong ya?" Yerin mengangguk, membuat Yuju langsung tersenyum kecil.
"Lee Taeyong, ya?" Mengulang pertanyaannya, Yuju menatap langit langit kamar Sowon.
"Tuhan udah pernah ngasih tau apa yang akan dilewatin kita saat kita belum lahir, jadi lo harus percaya, lo bisa ngelewatin semuanya." Yerin sama Sowon langsung menoleh saat mendengar apa yang dikatakan oleh Yuju.
"My mother said, first, before we were born, God spoke to us, How is our life in the world, before we were born too, God gave a question, you are able or not do all that, if yes, you were born, if not, you will not be born, because you were born into this world, it means you've already promised God, you can get through everything."
Yerin dan Sowon diam, mendengarkan.
"Believe it or not, that's the fact."
"Because now you were born, so you have to believe, however the end of our story, memories remain in our hearts and minds." Yuju menggengam tangan Sowon, kemudian tersenyum.
"Maybe indeed, loving someone is the most difficult thing in this world." Sowon berucap kecil, tapi diangguki keduanya.
"Yes, of course, loving someone is the most difficult thing in this world."
Ketiga berpelukan, sambil tertawa kecil.
--
Umji kini sedang membuat teh hangat untuk di minum Sinb, yang tadi menangis, dengan tiba tiba.
"If I ask for a request, will God grant it?" Gumamnya pada dirinya sendiri.
"If you pray very sincerely, you can, if you pray but lazily, maybe you won't." Umji tersentak saat melihat Yerin dibelakangnya.
"Hai Yer."
"Hai."
"Kalo lo mau permintaan lo dikabulin, berdoa dengan sungguh sungguh, dan Tuhan pasti mendengar semua apa yang lo minta, pasti."
"Percaya itu pertama harus sama Tuhan, baru sama orang lain." Yerin mengaduk tehnya, kemudian tersenyum dan menepuk kepala Umji pelan.
"Gw duluan."
--
Jaehyun menatap Renjun dan Ten yang kini mengunjunginya dengan tatapan malas.
"Ngapain lo?" Keduanya menyengir, kemudian keduanya berlari masuk ke dalam Jaehyun.
"Di rumah gabut, lo mau cerita gak?" Jaehyun mengangguk angguk kecil, kemudian berjalan keluar.
"Gw bikinin mi--"
"Udah tadi minta sama bibi Lee, kalo gak salah."
"Yeuu."
--
TBC
Tau ah terang kek pak botak, maapin aku
![](https://img.wattpad.com/cover/223029191-288-k866176.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[ I ] Puzzle Piece || NCT . GFRIEND ✔
Fanfiction𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃 | 𝐑𝐄𝐕𝐈𝐒𝐈𝐎𝐍 (𝙋𝙪-𝙯𝙯𝙡𝙚 𝙋𝙞-𝙚𝙘𝙚) (𝙣.) 𝙚𝙢𝙥𝙩𝙞𝙣𝙚𝙨𝙨 " you're my missing puzzle piece . " GFRIEND ft. NCT please don't plagiarize this story , tysm