Sowon terduduk di depan UGD sambil terus berdoa, agar Taeyong baik baik saja di dalam.
Dia menangis, menangis tetapi dalam diam, tidak seperti Eunha dan Umji yang menangis keras.
Taeyong memang begitu perhatian, semua orang menyayanginya, kadang orang lain merasa iri kepada Taeyong, Taeyong adalah lelaki, tapi memiliki kasih sayang lebih banyak dari orang orang dari pada perempuan.
Eunha kini sedang ditenangkan oleh Renjun, tentu saja, hanya Renjun yang bisa menenangkannya.
Johnny yang berdiri diam akhirnya berjalan ke arah Sowon, duduk di sebelahnya.
"Jangan nangis, Taeyong gak bakal suka." Sowon menoleh, kemudian tersenyum kecil.
"Iya, gw gak bakal nangis." Sowon menghapus air matanya pelan, sedangkan Johnny hanya mengelus rambut Sowon pelan, ingin menenangkannya.
>~<
Umji memeluk Ten dengan erat, lelaki kelahiran Thailand itu hanya bisa mengelus rambut panjang milik Umji lembut, bermaksud menenangkannya.
"Taeyong oppa gak papa kan?" Ten tersenyum masam, melihat pintu UGD yang masih tertutup.
"Kita tunggu ya, tapi Taeyong hyung pasti baik baik aja kok, percaya ya?" Umji mengangguk, dia masih dalam pelukan Ten.
>~<
"Lucas!!" Teriak Yerin yang membuat semua pasang mata menatapnya, kemudian dia menyengir, walaupun matanya kini sedikit sembab.
"Maaf." Akhirnya semua mengangguk kompak dan sibuk urusan masing masing lagi.
"Bukannya ngebuat aku tenang, malah ngebuat aku marah, kesel." Lucas tersenyum lebar melihat wajah Yerin yang menurutnya begitu imut.
"Iya maaf." Yerin mengerucutkan bibirnya, bertanda sedang kesal.
"Aku laper, mending kita beli makan." Yerin menarik Lucas untuk mengikutinya untuk membeli makanan.
>~<
Renjun dan Eunha kini duduk di taman, baru saja mereka pergi dari sana, rasanya terlalu banyak orang itu pengap.
"Jangan nangis." Eunha menoleh, kemudian tersenyum.
"Iya." Renjun menoleh ke arah Eunha yang kini masih menatapnya, kemudian tangannya terulur, menghapus air mata Eunha.
"Sakit tau liat kamu nangis kaya gini." Jangan bilang Renjun alay, dia hanya bucin.
Eunha tersenyum, kemudian mengangguk anggukan kepalanya imut.
"Maaf." Renjun menaikkan satu alisnya, bingung.
"Kenapa minta maaf?" Eunha menggeleng, kemudian memeluk Renjun.
>~<
Yuju menundukkan kepala, sedikit menghapus air matanya.
"Nih, minum dulu." Yuju mendongak dan melihat Yuta yang tersenyum ke arahnya, sambil memberikannya minuman.
"Makasih." Yuju tersenyum kecil, mengambil minuman itu dan meminumnya.
>~<
Sinb menoleh saat merasa ada yang duduk di sebelahnya.
"Oh, Jun." Xiao Dejun, ya.
"Enggak, Jaehyun hyung nyuruh gw nemenin Lo selagi dia beli makanan." Sinb ber'oh'ria mendengar itu, lagian dia juga sedikit kesepian saat Jaehyun pergi beberapa menit yang lalu.
"Lo--"
"Kak--"Keduanya berdehem pelan, mereka berbicara bersamaan.
"Gak jadi." Ucap keduanya bersamaan, kemudian saling menoleh.
>~<
Dokter keluar dari UGD membuat semua yang disana dengan cepat menoleh.
"Gimana keadaan pacar saya??" Tanya Sowon, bahkan sebelum sang dokter berbicara.
"Dia baik baik saja, tapi sekarang dia koma." Sowon tertunduk, menahan air matanya agar tidak tumpah. Kalo koma ya gak baik baik saja dong pak.
Johnny dan yang lain di belakang hanya bisa terdiam mendengar itu, ya, itu sedikit mencengangkan.
Yuju tertawa, tertawa tapi terdengar sangat menyedihkan.
Eunha sudah kembali menangis, terisak walau tidak terlalu keras.
Eunha dan Renjun baru kembali, tapi diberi fakta yang begitu menyakitkan.
Sinb menyimpan kepalanya di bahu Xiaojun, Jaehyun sampai saat ini belum kembali.
Yerin yang membawa makanan menjatuhkannya, untuk tidak berceceran.
"Kira kira bisa sadar kapan ya dok?" Sang dokter disana menggeleng mendengar pertanyaan Johnny.
"Tidak tahu, tapi mungkin sekitar 2 minggu."
Sowon terdiam, air matanya kini sudah tidak bisa dia tahan, dia menangis.
"Eonni!!" Yuju berlari, menangkap tubuh Sowon yang hampir terjatuh.
"Bohong." Gumaman itu terdengar jelas di telinga Yuju yang kini sedang membantu Sowon untuk duduk.
Umji hanya bisa menunduk, terkadang menghapus air matanya yang tumpah.
Ten hanya bisa menenangkannya, memeluk Umji dengan erat.
Jaehyun yang baru kembali menaikkan satu alisnya saat melihat dokter sudah pergi, yang lain terlihat sedang sedih.
"Ada apa?" Jaehyun berhenti, menatap Lucas yang kini sedang berusaha menenangkan Yerin.
"Taeyong hyung koma." Melebarkan matanya, Jaehyun menolehkan kepalanya ke segala arah, melihat semuanya yang sedang menunduk, ada yang sedang memeluk, ya begitulah.
Jaehyun berjalan cepat saat menemukan Sinb, dia menarik Sinb agar bisa dipeluknya.
Xiaojun tersenyum kecil, kemudian menghela nafas lelah.
Taeyong kini sudah dipindahkan ke ruangan inap. Ya, begitu lah.
Sowon menghapus air matanya kasar, kemudian pergi, berlari menjauh.
Sinb, Eunha, Yuju, Umji, dan Yerin juga sama, melepaskan pelukan sang kekasih dan pergi ke berbagai arah.
Mereka, butuh ketenangan sekarang.
--
TBC.
Hahahhahahahha, Kusuka yang seperti ini, g. Gak bakal lama ges, kujanji.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ I ] Puzzle Piece || NCT . GFRIEND ✔
Fanfic𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃 | 𝐑𝐄𝐕𝐈𝐒𝐈𝐎𝐍 (𝙋𝙪-𝙯𝙯𝙡𝙚 𝙋𝙞-𝙚𝙘𝙚) (𝙣.) 𝙚𝙢𝙥𝙩𝙞𝙣𝙚𝙨𝙨 " you're my missing puzzle piece . " GFRIEND ft. NCT please don't plagiarize this story , tysm