Kun berlari sekuat tenaga sambil menoleh ke belakang, Sejin dan pasukan nya masih terus mengejar sambil menembakan peluru ke arahnya.
Ini benar - benar diluar prediksi, padahal rencana nya nyaris berhasil jika saja Sejin tidak muncul tiba - tiba dan mengacaukan segalanya.
Kun berbalik dan langsung menghentikan langkahnya saat seseorang menodongkan pistol tepat di keningnya.
"Jung Jaehyun.."
"Kun, ayahmu ditipu oleh tuannya. Saat itu, ayahku membunuh Tuan Qian karna dia telah salah mengira bahwa yang dibunuhnya itu adalah targetnya.."
Kun mengernyit, dia menolak percaya pada apa yang dikatakan Jaehyun.
"Aku tau, walau apapun yang terjadi ayah sudah melakukan kesalahan karna membunuh ayahmu. Tapi dia berusaha menebusnya dengan merawat dirimu. Asal kau tau saja, Jung Yunho tidak memberikan segala kemewahan untukmu sebagai tutup mulut, dia memberikan semua itu.. untuk menebus kesalahan nya padamu"
"Selama ini kau telah salah paham.. ayahku memang tidak bisa menghidupkan kembali Tuan Qian, tapi dia sungguh - sungguh merasa bersalah dan ingin menebusnya.."
Kun merasakan ada rasa sesak di dadanya. Dia tetap menolak percaya pada ini semua, tapi dia tidak bisa bohong jika hatinya benar - benar sakit mendengarnya.
"Ayah tau bahwa teh yang kau bawakan waktu itu sudah diracun, tapi dia tetap meminumnya. Kenapa? Karna saat itu ayah tau kalau kau sudah tau perihal kematian Tuan Qian dan salah paham seperti dugaan nya"
"Itu bohong kan?"
"Jadi kau tidak percaya?" tanya Jaehyun.
"Aku tidak akan pernah percaya"
"Baiklah, kalau kau tetap pada keyakinan mu maka itu artinya peran mu disini adalah sebagai orang jahat" Kun mengernyit,
"..dan orang jahat pada akhirnya akan kalah, bukan?"
Jaehyun tersenyum miring.
DORRR!!
Dia mengusap cipratan darah yang mengenai wajahnya, lalu berbalik dan beradu tatap dengan Sejin.
"Selesai.."
—MafiaBoy—
Mark daritadi duduk di depan ruang operasi bareng Yoonji dan Wonyoung. Dia harusnya bedrest tapi keukeuh mau nungguin Papa nya selesai operasi.
Daritadi laki - laki itu gak berhenti berdoa. Jujur, dia takut. Takut bakal terjadi hal yang buruk sama Taeyong dengan luka separah itu di usia nya yang gak lagi muda.
"Papa gak bakal kenapa napa kan, Ma?" Yoonji menoleh pada Mark dan menggenggam tangan nya.
"Papa mu kuat kok, dia pasti bisa ngelewatin ini semua"
"..aku takut"
"Mark.. Kamu mending makan dulu terus istirahat" ujar Yoonji dengan lembut. Di sebelahnya, Wonyoung udah siap mau nganter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Boy || Mark Lee || [✔]
Fanfiction"Kenapa gue harus terjebak di kehidupan seorang anak mafia?" #OC! Bahasa; campur campur! #Budayakan voment!