Prolog

3.6K 184 6
                                    

SELAMAT MEMBACA

~PROLOG

***

CERITA INI DIBUAT BERDASARKAN IMAJINASI SAYA, TIDAK ADA MAKSUD MENYINGGUNG ATAU SEJENISNYA. BILA ADA KESALAHAN MOHON DIMAAFKAN.

JANGAN LUPA SELALU TINGGALKAN JEJAK!

***

"Biskuit udah,"

"Snack udah,"

"Coklat udah,"

"Minuman soda udah,"

"Permen udah,"

"Samyang udah,"

"Pasta gigi udah,"

"Ice cream udah,"

"Isotonik udah,"

"Tisu juga udah." ucap Diva dengan menceklis daftar belanjaanya satu persatu.

Lebih tepatnya Nadiva Adira Saputri gadis yang memiliki berat badan kurang ideal, berpipi tembam, bermata bulat, dan tubuh yang bisa dikatakan kurang tinggi ini sedang memikirkan barang apa saja yang akan dibelinya.

Dengan mengenakan celana kain longgar bewarna putih dan sweater berwarna pink serta rambut yang digulung keatas. Ia membaca ulang isi list belanjaanya.

"Hem...apa lagi ya, kayaknya udah semua deh." pikir Diva dengan mengetuk-ngetukan bolphoin ke dagunya.

Diva membawa keranjang belanjaanya ke kasir. Ia menghembuskan napas gusar ketika melihat antrian panjang di depannya, kemudian ia beralih melihat antrian di belakangnya yang makin bertambahnya orang.

"Perasaan belum lama gue di kasir udah banyak aja orang di belakang gue." lirihnya.

"Kenapa bu'?" tanya ibu-ibu di belakang Diva yang mendengar Diva mengeluh barusan.

"Ah, enggak kok." dengan terpaksa ia memberikan senyuman. Ya kali ia dipanggil ibu-ibu padahal ia baru kelas 10.
Ibu itu bagaimana, sih?

Diva menyerahkan keranjang belanjaannya kepada Mbak kasir untuk melakukan proses pembayaran.

"Totalnya 275 ribu lima ratus, kak." ucap Mbak kasir yang membuat Diva memelototkan matanya tak percaya.

"Mahal banget sih mbak, perasaan tiga hari yang lalu saya beli dengan jumlah barang dan barang yang sama harganya masih 260 ribu." protes Diva.

"Maaf sebelumnya, tapi harganya memang segitu, kak."

Diva ingin mengeluarkan sumpah serapahnya, tetapi tak jadi saat ia mendengar gerutuan dari arah belakangnya, ia membalikan badan kemudian mendelik saat orang-orang di belakangnya menatap tak suka padanya.

Dan dengan terpaksa Diva menyerahkan uangnya kepada penjaga kasir.

"Terimakasih, kak." ucap Mbak kasir.

"Hem."

Gadis itu keluar dari supermarket dengan menenteng dua kantongan di kedua tanganya. "Duh, naik apa nih gue ke rumah."

LOVE YOU FAT GIRL [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang