16. Si Ganteng Saguna

646 73 2
                                    

SELAMAT MEMBACA!

~SI GANTENG SAGUNA

***

CERITA INI DIBUAT BERDASARKAN IMAJINASI SAYA, TIDAK ADA MAKSUD MENYINGGUNG ATAU SEJENISNYA. BILA ADA KESALAHAN MOHON DIMAAFKAN.

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTAR!

***

Waktu terus berjalan meninggalkan kejadian kesalahpahaman yang terjadi. Sekarang keadan mulai membaik, kesalahpahaman yang terjadi beberapa hari lalu tak membuat keakraban adik dan kakak itu luntur begitu pula hubungan antara sepasang kekasih itu masih berlanjut hingga kini.

Kini giliran Diva gadis bermata bulat dengan porsi tubuh yang tidak ideal, mulai menata kesehariannya. Dirinya harus mulai terbiasa dengan hari tanpa ada rasa suka kepada Davian.
Ya, gadis itu sudah memantapkan hati untuk tidak menyukai Davian—cowok dengan segala kelebihannya. Diva berpikir ia tak boleh egois dengan mementingkan diri sendiri, Aher sahabatnya saja tak mementingkan egonya justru gadis itu mengedepankan dirinya agar Diva tak kecewa dan sekarang mana mungkin dirinya melanjutkan itu, melanjutkan menyukai Davian.

Sekarang ia akan memulai kesibukan dengan mengikuti ekstrakulikuler yang dipilihnya secara random. Pilihannya jatuh kepada basket, jujur dirinya tak ada pengetahuan sedikit pun tentang basket, ini hanya pilihan secara random. Dan semoga pilihannya kali ini tak salah.

"Ini kak," Diva menyodorkan formulir yang telah diisinya itu kepada salah satu panitia yang bertugas mengurusi pendaftaran club basket.

"Oke, Nadiva ya?"

"Iya kak."

"Oke, temu peserta akan diadakan besok. Waktu dan tempat akan segera diinformasikan," terang kakak panitia itu.

Diva menganggukan kepala lalu tersenyum setelah itu dirinya melangkahkan kaki menuju kantin, menepati janjinya kepada Aher untuk segera menyusul ke kantin.

***

Di tempat yang ramai ini, tempat yang penuh oleh orang-orang turis maupun dalam negri Zarel tengah mencari sepupunya yang katanya sudah landing sejak tiga puluh menit yang lalu di bandara.

Tetapi, sudah tiga puluh menit juga Zarel mencari sepupunya itu tak kunjung mendapatkan orang yang dicari. Hingga matanya menangkap seorang cowok dengan jaket bomber berwarna hitam serta kaca mata hitam sedang kesusahan karena ia berjalan dengan menjauh dari orang-orang yang berlalu lalang terutama perempuan.

Cowok itu melambaikan tangan ke arah Zarel dengan cengiran tanpa dosanya mengabaikan wajah datar Zarel yang siap memaki dirinya.

"Woy bro, apa kabar?" tanyanya dengan menepuk-nepuk pundak Zarel membuat Zarel menggeram marah.

Zarel menepis tangan sepupunya yang kurang ajar karena dengan beraninya mengotori baju mahalnya. "Tangan lo najis, jauh-jauh sana."

"Dih,"

"Dari mana aja sih lo? Gue nunggu sampai karatan!"

Dengan belagunya cowok di hadapan Zarel ini menurunkan sedikit kacamatanya lalu tersenyum miring.
"Lo gak tau penerbangan gue di tunda tiga puluh menit. Ups sorry lo kan babu gue,"

Zarel bersiap menendang masa depan cowok di hadapannya jika saja koper yang dibawa oleh cowok di depanya ini tak menghalangi aksi kejamnya.
"Kering gigi gue ketemu sama lo,"

"Lo mah ngelucu terus."

"Peluk gue dong, lo gak kangen sama gue? Si ganteng Saguna baru aja tiba dari Prancis." Ucap Saguna dengan merentangkan tangannya ke arah Zarel meminta pelukan hangat dari sepupunya.

Saguna adalah sepupu Zarel yang baru saja tiba dari Prancis. Cowok dengan segala kejijikkan terhadap benda-benda kotor di dunia. Cowok itu berada di Prancis bukan untuk menuntut ilmu melainkan hanya untuk menghambur-hamburkan uang, dirinya pernah berkata. "Kenapa gue jadi orang kaya, jadi orang kaya bosen sekali-kali gue mau dong tinggal di jalanan menikmati debu yang berterbangan. Tapi gue jijik enggak jadi!" Katanya kala itu berakhir dirinya sekarang yang menghambur-hamburkan uang.

Saguna cowok paling bersih. Sesuatu yang kotor adalah hal yang di bencinya terlebih itu adalah perempuan. Ia membenci perempuan karena mempunyai masa lalu yang kelam, dulunya ia adalah cowok seperti Zarel yaitu preman. Brandalan adalah dirinya, tetapi setelah ia mengetahui pacarnya tengah mengandung tiga bulan dan akan segera menikah dengan simpanan cewek itu, dirinya teramat membenci perempuan bisa di bilang ia sampai trauma hingga kini.

Ya, itu alasannya ia tak ingin berdekatan dengan perempuan.

"Ayok kita pulang!" ajak Saguna.

"Gue mau rebahan sebelum menjelajah di sekolah baru gue besok,"

"Cepetan woy!" Saguna menedang tulang kering Zarel membuat korban meringis kesakitan.

"Nyesel gue jemput lo!"

***

"Div, yakin mau ambil basket?" tanya Aher sambil memasukan tiga sendok sambal ke dalam mangkuk baksonya. Porsi pedas yang sesuai untuk Aher.

"Iyah." jawab Diva agak ragu karena ia sendiri tak percaya pada diri sendiri.

Aher memasukan satu tusuk pentol ke dalam mulutnya, mengunyah secara perlahan menikmati rasa pedas yang membakar lidahnya hingga tak tersa air matanya keluar. Diva segera memberikan Aher tisu.

"Katanya gak tau basket," ucap Aher dengan kepedasan.

"Mau belajar aja,"

"Minum Div." Lantas Diva segera memberikan air mineral kepada Aher yang tengah kepedasan. Aher mengipas-ngipaskan tanganya di area leher dan pelipis bahkan sampai di depan mulut guna untuk menghilangakan rasa pedas di dalam mulutnya.

"Enak gak sih?"

"Jangan, pedes banget. Kayaknya lombok yang di pakek beda dari biasanya deh,"

Gadis itu mengangguk saja dari pada ia bolak-balik ke toilet karena sakit perut lebih baik ia menuruti perkataan Aher.

Diva menikmati mie ayamnya dengan rasa yang lumayan pedas dan lumayan asam dengan sesekali menjawab lontaran pertanyaan yang di berikan Aher padannya.

"Kak Vian sendiri aja, gak mau nyamperin Div?"

Diva menggeleng masih agak tak enak membicarakan Davian diantara dirinya dengan Aher.

Aher yang mengetahui situasi hanya menganggukan kepala paham, mungkin Diva lagi bad mood jika pembahasaanya tentang Davian.

"Mungkin kak Zarel lagi malakin adek kelas," ucap Aher.

"Mungkin," jawab Diva dengan lirih, apa tidak papa memfitnah seseorang sekarang?

***
TBC

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA, JANGAN LUPA FOLLOW!

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA, JANGAN LUPA FOLLOW!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LOVE YOU FAT GIRL [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang