SELAMAT MEMBACA!
~CINTA ITU BUTA
***
CERITA INI DIBUAT BERDASARKAN IMAJINASI SAYA, TIDAK ADA MAKSUD MENYINGGUNG ATAU SEJENISNYA. BILA ADA KESALAHAN MOHON DIMAAFKAN.
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTAR!
***
"Lo ikut seleksi juga?" tanya Nadia—teman satu angkatan dengan Diva itu menanyainya dengan sinis, seperti tak suka jika Diva mengikuti seleksi basket.
Nadia adalah mantan siswa SMA Galaksi yang pindah ke HSC tiga bulan lalu, awalnya berita kepindahan Nadia menjadi trending topic menjadikan gadis bermata sipit itu artis dadakan, tetapi setelah satu bulan kemudian berita itu sudah tenggelam tergantikan berita-berita baru menjadikan Nadia artis baru yang hanya lewat.
"Iya, Nadia juga ikut?" tanya Diva ramah tak memperdulikan tatapan sinis dari Nadia.
"Menurut lo? Gak mungkin gue enggak ikut,"
Nadia memandang Diva dari atas hingga bawah. "Lo sih cocoknya di teater Div, hidup lo soalnya ngedrama terus."
Tak heran jika Nadia berkata sedemikian sinis, Diva sudah hafal sikap gadis itu. Hidup Nadia tak tenang bila ia tak merocoki salah satu murid-murid yang ia tak sukai. Sebelumnya ia tak pernah menganggu Diva tetapi saat gadis itu mengetahui Diva juga mengikuti seleksi basket ia menjadi tak suka, menurutnya Diva tak pantas berada di club basket apalagi dirinya juga pernah melihat Zarel dan Diva berlatih bersama. Nadia itu siswi centil yang suka menarik perhatian kakak kelas yang menurutnya tampan jadi dengan dekatnya Zarel dan Diva itu membuatnya muak.
"Ini kemauan gue Diya, jadi pendapat orang lain itu gak penting." Balas Diva santai justru terdengar menantang di pendengaran Nadia.
Nadia memandang Diva sengit. "Bilang aja mau centil, gak sadar body banget."
"Hidup gue kok lo yang ngerecokin sih,"
"Lo suka kan sama kak Zarel makanya mau ikut seleksi." Ucap Nadia mengintimidasi.
Diva menggelengkan kepalanya takjub dengan pemikiran Nadia.
Gadis di depannya ini harus dibikin bungkam. "Kalau suka kenapa?"Tangan Nadia yang terayun siap menarik rambut kepang Diva harus terhenti ketika tepat di belakang gadis yang dicemohnya ini terdapat Zarel dengan kepalan tangan di udara mengisyaratkan 'berani sentuh habis lo!'
Gadis itu kehabisan akal dan akhirnya ia mengalah dengan melangkah pergi setelah mengucapkan kata, "lebay."
Berbeda dengan Zarel, kedua cowok yang duduk di batuan besar memandang Zarel dengan terkikik geli. Melihat kebucinan sahabatnya Davian terkikik geli dengan memukul-mukul lengan Saguna.
"Sakit Woy."
"Lebay." Balas Davian mengikuti gaya bicara Nadia barusan. kemudian keduanya tertawa bersama mengingat bagaimana reaksi keduanya yang kaget ketika Zarel mengatakan jika ia menyukai gadis gendut itu. Awalnya, Davian dan Saguna tak percaya kepada Zarel. 'maaf ya Yan gue suka sama Diva, duluan gue bilang biar enggak direbut sama orang,' kata Zarel waktu itu entah ia bermaksud menyinggung seseorang atau tidak intinya kedua orang yang saling duduk berhadapan saat ini sudah percaya akan pernyataan Zarel.
"Gak nyangka tipe-tipe babadontot itu tipenya Zarel," ucap Saguna kemudian tertawa disusul Davian.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU FAT GIRL [Completed]
Teen FictionNadiva adalah gadis yang tak percaya dengan pepatah yang mengatakan bahwa 'cinta tak memandang fisik' bahwa 'cinta itu buta' nyatanya itu semua adalah kebohongan yang dianggap kebenaran oleh semua orang. Dengan itu, Nadiva sibuk mencari apa kelebiha...