SELAMAT MEMBACA!
~MAAF ZAREL
***
CERITA INI DIBUAT BERDASARKAN IMAJINASI SAYA, TIDAK ADA MAKSUD MENYINGGUNG ATAU SEJENISNYA. BILA ADA KESALAHAN MOHON DIMAAFKAN.
VOTE DULU DONG
***
Lagi dan lagi cowok beranting hitam itu harus masuk ke ruang BK guna menyelesaikan masalah yang baru saja menimpannya.
Saat perjalanan di koridor menuju ruang BK tadi semua tatapan siswa maupun siswi menujukan betapa hinanya seorang Zarel, membuat cowok itu mengepalkan tangannya.
Zarel memang tipikal orang yang masa bodoh tapi jika sudah begini ia tak akan lagi bermasa bodoh.
Dirinya muak dengan masalah yang hadir ini.
Pintu putih itu baru saja akan diketuknya sudah terbuka terlebih dahulu menampilkan wajah bu Nunik yang merah padam.
"Sudah saya tunggu sedari tadi tapi tidak muncul juga. Kemana saja kamu?" tanya sadis bu Nunik.
"Maaf bu," hanya kata itu yang dapat diucapkan oleh Zarel.
Sejujurnya Zarel baru saja mencari keberadaan Diva, mencari gadis gendut itu kepenjuru sekolah tapi tak kunjung menemukannya. Zarel ingin meminta maaf pada gadis itu, tapi sialnya Zarel tak menemukannya.
Setelah ini dirinya berjanji akan menemui Diva.
"Cepat masuk!"
Zarel mengikuti langkah kaki bu Nunik dari belakang setelahnya ikut mendudukan diri bersamaan dengan bu Nunik yang mendaratkan pantatnya di kursi kebesarannya.
"Saya langsung to the point saja, sebenarnya apa berita itu benar?"
Guru bersanggul itu mengangkat tanganya menandakan Zarel harus menjeda ucapannya.
"Tidak perlu dijawab saya tahu kamu pasti ingin membela diri."
"Kamu tahukan kalau kamu sudah kelas 12, Kenapa ada berita mengejutkan seperti ini. Berita ini membuat kepala saya mendidih, sekolah ingin memberikan keringanan tapi masalah yang kamu alami terlalu berat."
Bu Nunik mengambil nafas sebentar "saya minta kamu memberikan bukti kalau berita itu tidak benar adanya, dengan begitu kamu tidak akan dikeluarkan dari sekolah."
"Berita itu memang tidak benar." Sangkal Zarel datar.
"Itu menurut kamu. Biarkan kami menilai kamu dengan bukti yang kamu berikan agar kami pihak sekolah dapat memutuskan jalan keluar masalah ini dengan bijaksana,"
Cowok itu benar-benar muak, siapa yang dengan beraninya menyebar berita hoax itu. "Berapa lama ibu kasih saya waktu?"
"Satu minggu. satu minggu kamu diskors, dalam waktu satu minggu itu saya rasa kamu sudah lebih dari cukup mengumpulkan bukti,"
"Saya terima. Saya permisi."
Zarel keluar dari ruangan bu Nunik yang menurutnya pengap itu dengan tangan bersedekap di dada, ia berjalan tanpa melirik kanan kiri.
Malas sekali mendengar cibiran orang-orang.
***
"Ngapain di sini?" tanya sinis Gibran begitu melihat siapa pengetuk pintu rumahnya disore hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU FAT GIRL [Completed]
Teen FictionNadiva adalah gadis yang tak percaya dengan pepatah yang mengatakan bahwa 'cinta tak memandang fisik' bahwa 'cinta itu buta' nyatanya itu semua adalah kebohongan yang dianggap kebenaran oleh semua orang. Dengan itu, Nadiva sibuk mencari apa kelebiha...