39. Kecelakaan

739 72 0
                                    

~KECELAKAAN

***

CERITA INI DIBUAT BERDASARKAN IMAJINASI SAYA, TIDAK ADA MAKSUD MENYINGGUNG ATAU SEJENISNYA. BILA ADA KESALAHAN MOHON DIMAAFKAN.

VOTENYA ANAK BAIK?

***


Angel berhasil kabur dari kejaran orang suruhan Wangsa. Sekarang, perempuan cantik itu sedang memarkirkan mobil hasil pinjaman dari temannya di halaman rumahnya yang luasnya tak seberapa itu.

Sore ini, Angel berniat menjemput Ames di rumah Diva karena setahu Angel hari ini Zarel akan pergi bersama Saguna untuk menonton Davian di Cendrawasih musik. Oleh karena itu, sore ini adalah kesempatan emas bagi Angel untuk membawa Ames pergi.

Angel memang berencana akan pergi keluar kota lebih tepatnya pergi menjauh dari Wangsa, karena di sini sudah tak aman bagi Ames dan tentu dirinya juga.

Wangsa sangat berbahaya. Keinginan pria paruh baya itu harus selalu terwujud, dan keinginan terbesarnya sekarang adalah agar Zarel pulang ke rumah dan meneruskan bisnisnya. Zarel tentu saja tak mau, karena Wangsa selalu saja menekan-nya meminta ini dan itu, itulah yang membuat Zarel tak betah berada di rumahnya sendiri.

Ames gue jemput sore. Jangan kasih tahu Zarel kalau mau gue gak macem-macem sama lo!

Send.

Pesan Angel sudah terkirim tinggal menunggu balasan 'ya' saja dari gadis gendut itu.

Angel tersenyum sinis, jangankan hanya untuk mendapatkan nomer telpon Diva, bahkan identitas pun dirinya akan dengan mudah mendapatkanya.

------

Gadis gendut itu meremas ponselnya, badanya sedikit bergetar takut untuk bertemu dengan Angel lagi. Tapi, mungkin saat ini Angel tak akan macam-macam dengannya, ya. Karena tujuan perempuan itu nanti adalah untuk menjemput Ames tanpa sepengetahuan Zarel.

Diva bimbang. Ia ingin memberitahu Zarel tetapi Angel sudah melarangnya terlebih dahulu, apalagi sekarang Ames sedang merengek padanya agar dipertemukan dengan mamanya.

Diva juga tak tega saat mengetahui bahwa Ames dipisahkan oleh mamanya.

"Mamma... hiks, hiks," sekarang pun tangis bayi itu belum mereda.

Diva menghapus air mata Ames dengan hati-hati sembari menenangkan bayi itu.

"Iya, nanti kita ketemu sama mama Angel kok. Tapi, nanti sore ya,"

"Sekarang Ames sama ummi dulu, oke." Dengan patuh Ames mengangguk, bayi itu memaksa agar tangisnya terhenti.

"Kita nonton dua botak dulu yuk, habis itu mandi kan mau dijemput sama mama."

Kedua orang kembar karena sama-sama memiliki perut buncit itu melangkahkan kaki mendudukan diri di karpet hijau yang sudah tersedia di kamar Diva.

Karena asyik menonton, Diva tak sadar jika hari sudah mulai sore dan itu artinya Ames akan segera pergi dari rumahnya. Gadis itu menghela nafas, ternyata seharian penuh bersama Ames membuat dirinya sulit terlepas dari bayi itu, pastinya ia akan rindu pada Ames nantinya.

"Ummi, mama..."

Kak Angel :
Gue udah di depan.

"Iya, mama Ames udah di depan. Ayok turun, tapi Ames pakek sepatunya dulu ya..."

LOVE YOU FAT GIRL [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang