SELAMAT MEMBACA!
~MASIH BERLANJUT
***
CERITA INI DIBUAT BERDASARKAN IMAJINASI SAYA, TIDAK ADA MAKSUD MENYINGGUNG ATAU SEJENISNYA. BILA ADA KESALAHAN MOHON DIMAAFKAN.
VOTE DAN KOMENTARNYA MANA?
***
Sesuai jadwal yang akan dilaksanakan hari ini, HSC sudah ramai padahal jam baru menunjukan pukul tujuh pagi. Bus yang di tumpangi oleh para peserta lomba dari SMA Galaksi sendiri pun sudah terparkir secara rapi di parkiran HSC.
Semua peserta turun dari bus membentuk lingkaran untuk berdoa dan melakukan tos bersama. Ternyata, bukan hanya peserta saja yang datang ke HSC ada siswa-siswi dari Galaksi datang dengan tujuan mendukung sekolah mereka saat pintu bus satunya terbuka.
Karena kedatangan siswa-siswi dari sekolah lain ini termasuk hal langka membuat atensi dari siswa-siswi HSC teralihkan ke arah mereka. Banyak yang membicarakan kecantikan, ketampanan juga cara berpakain mereka yang terbilang modis, ya karena sekolah itu memang sekolah model membuat siapa saja mungkin terkesima. Seperti Aher yang berdiri di sebelah Diva tak hentinya mata dari gadis itu memancarkan binarnya.
"Ya Allah, Div cakep-cakep."
"Bagaikan gembel kita di sekolah sendiri,"
"Rencana pindah deh gue." Diva langsung menoleh ke arah Aher. Serius gadis itu akan pindah. Lalu dirinya? siapa yang akan menemani dirinya di sekolah yang amat besar ini.
"Beneran?"
"Terus nanti teman gue siapa?"
"Iihhh! Lo mah ganggu imajinasi lah, Div."
Diva menggeleng. "Beneran enggak?"
"Enggak Dipul,"
"Alhamdulillah,"
Diva seperti mencari seseorang ia celingukan sedari tadi.
"Ada kak Melody enggak ya, Her?""Ada sana dia pakek sweater warna merah," Aher menunjuk keberadaan Melody. Gadis itu mengenakan sweater berwarna merah dengan logo SMA Galaksi di dada sebelah kirinya, ia nampak cantik dengan rambut kucir kudanya apalagi saat ia tersenyum dengan teman di sebelahnya saat ini.
"Emang dasarnya udah cantik,"
"Beruntung kakak lo ya Div dapat model, kak Melody lagi."
"Iya. Gue juga berharap gitu tapi liat modelan gue yang kayak gini kayaknya gak bisa deh,"
"Katanya lo program diet,"
Gadis itu mengangguk dengan mengembungkan pipinya. "Udah tapi gagal, buktinya tetep aja gue cek tadi pagi."
Aher tersenyum lalu tangannya terulur menoel-noel pipi berisi Diva bahkan sampai mencubit gemas pipi tembam itu.
"Gak papa gini aja udah cantik, kok.""Jangan bohong dosa, gue gak nanggung loh," Aher mengangguk sambil terkikik lalu sedetik kemudian beralih menjadi tersenyum saat model dari SMA Galaksi itu datang ke arahnya. Sama seperti yang dilakukan Aher, Diva pun tersenyum bahkan senyumnya lebih mengembang dari Aher.
"Div, Her." Sapa Melody. Dirinya memang sudah akrab dengan Diva juga Aher karena kerap kali ia melihat Aher berada di rumah Gibran untuk menemui Diva.
"Hai kak!" sapa balik Diva dan Aher berbarengan. Melody tersenyum, gadis itu menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga.
"Gimana keadan Gibran, udah sembuh? Kakak kemarin gak sempat jenguk soalnya seharian di sekolah." tanya Melody terlihat guratan kekhawatiran di wajahnya. Gadis itu sangat khawatir mengenai Gibran yang sakit saat Diva memberitahunya kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU FAT GIRL [Completed]
Teen FictionNadiva adalah gadis yang tak percaya dengan pepatah yang mengatakan bahwa 'cinta tak memandang fisik' bahwa 'cinta itu buta' nyatanya itu semua adalah kebohongan yang dianggap kebenaran oleh semua orang. Dengan itu, Nadiva sibuk mencari apa kelebiha...