11. Zarel Si Pengacau

677 85 5
                                    

SELAMAT MEMBACA

~ZAREL SI PENGACAU

***
CERITA INI DIBUAT BERDASARKAN IMAJINASI SAYA ,TIDAK ADA MAKSUD MENYINGGUNG ATAU SEJENISNYA. BILA ADA KESALAHAN MOHON DIMAAFKAN.

VOTE DAN KOMENTAR DULU MAN TEMAN!

***

Gadis berpipi tembem yang tak lain dan tak bukan adalah Nadiva itu tengah berjalan menyusuri setiap rak  yang terjejer rapi dalam supermarket. Diva berbelanja dengan tujuan untuk membeli camilan tanpa kalori sepulang sekolah, padahal camilan itu juga tersedia di minimarket dekat rumah Diva tetapi menurutnya nanti ia keburu mager hanya untuk sekedar jalan beberapa meter dari rumahnya.

Ngomong-ngomong soal Diva, gadis itu tengah menjalani masa diet mengatur pola makanya untuk mendapatkan berat badan yang sesuai rata-rata. Di jaman yang sudah modern ini banyak para remaja yang rela mengeluarkan uang berpuluh-puluh juta hanya untuk mendapat bentuk badan yang ideal sedangkan Diva, Diva harus bersusah payah melakukan program diet agar badannya ideal. Jangankan meminta uang berpuluh-puluh juta untuk mengubah diri, Diva ketahuan sedang diet oleh kedua orang tuanya saja mungkin akan disembur habis-habisan.

"Kalau udah habis bilang aja sama bibi biar lo gak susah-susah lagi datengin gue," samar-samar Diva mendengar percakapan seseorang. Bukankah wajar jika kita sedang berada di tempat umum mendengar percakapan seseorang? Jadi jangan salahkan Diva jika dirinya sedang menguping.

"Gak ikhlas lo bantuin gue?"

"Gak usah mulai."

Diva hafal suara ini, ini adalah suara kakak kelasnya yang melakoni jadi preman di sekolahnya dan baru siang tadi mereka terlibat percakapan.

"Kayaknya udah semua. Langsung cabut aja?"

"Gue aja yang bawa."

Hah! Beneran itu dia kakak kelasnya sedang menuju ke arah kasir dengan tangan kiri menenteng keranjang dan tangan kanan yang sibuk bermain ponsel diikuti oleh perempuan di belakangnya. Diva memicingkan matanya sedetik kemudian ia mengangguk. Benar! Itu Angel. Angel yang waktu hari perlombaan lalu dipanggil oleh Davian.

Tunggu, kenapa dirinya sekarang jadi meng- kepoi urusan orang, terlebih lagi orang itu adalah Zarel. Sudahlah lebih baik dirinya pergi ke kasir untuk membayar belanjaannya

"Ekhmm."

Zarel mengalihkan tatapannya menjadi menatap Diva yang sibuk melihat-lihat isi keranjangnya.

"Lo—," gadis bermata bulat itu tersenyum memperlihatkan deretan gigi putihnya.

"Hai kak,"

"Siapa Za?" tanya perempuan—Angel di samping Zarel.

"Lo duluan aja ntar gue nyusul." perempuan berbadan ramping itu meneliti penampilan Diva dari atas sampai bawah seperti pandangan menilai kemudian ia tersenyum ramah ke arah Diva lalu berucap.
"Oke."

"Pacarnya kak?" tanya Diva basa-basi.

"Kepo,"

Ngeselin.

"Ya udah kalau gak mau kasih tau." gerutu Diva.

Cowok itu menaikan satu alisnya.
"Kenapa, lo cemburu?"

"Dih PD,"

"Oh. Gue kira Lo udah pindah haluan dari Vian Pindah ke gue."

"Kakak kali yang suka sama aku."

LOVE YOU FAT GIRL [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang