SELAMAT MEMBACA!
~LOMBA
***
CERITA INI DIBUAT BERDASARKAN IMAJINASI SAYA, TIDAK ADA MAKSUD MENYINGGUNG ATAU SEJENISNYA. BILA ADA KESALAHAN MOHON DIMAAFKAN.
VOTE DAN KOMENTARNYA DINANTI!
***
Kini, HSC tampak ramai akan siswa-siswi yang berlalu lalang. Tak hanya siswa-siswinya HSC juga ramai akan penonton dari luar sekolah seperti keluarga peserta lomba solo vokal.
Keramaian tampak terjadi disekitaran koridor menuju aula melewati gadis bertubuh gemuk, pipi bak bakpau yang tengah kesusahan mengikat tali sepatunya. Diva menyelesaikan mengikat tali sepatunya secara asal tak memperdulikan bahwa bisa saja dirinya tersandung jika tali sepatu itu tak terikat dengan benar. Ia berdiri saling menepuk-nepuk kedua telapak tangannya membersihkan debu-debu yang menempel dan bersiap melangkah menuju aula.
"Dippa!" panggilan menggema dari Bu Nunik mengelegar di dalam gendang telinga Diva.
Diva menunjuk dirinya sendiri bertanya kepada Bu Nunik menggunakan isyarat matanya kemudian dibalas isyarat mata pula dari Bu Nunik. " Bu Nunik manggil saya?" tanya Diva memastikan dan juga mengakhiri kegiatan unfaedah dengan gurunya tadi.
"Iya kamu. Yang namanya Dippa di sekolah ini kan cuma kamu,"
Diva mendekati Bu Nunik.
"Nama saya Diva, Bu. bukan Dippa." Koreksi Diva."Halah sama saja. Tolong bawakan ini ke panitia yang ada di aula." ucap Bu Nunik dengan menyerahkan box berukuran cukup besar ke tangan Diva yang siap menerima.
"Ini apa, Bu?"
"Lah, gak usah banyak tanya. Bawakan saja lah sesuai perintah saya,"
"Iya, Bu."
"Oiya, nanti kalau kamu disuruh-suruh sama panitia manut saja, ya. Ya sudah sana!"
"Baik, Bu."
Diva berjalan dengan hati-hati takut merusak isi di dalam box yang dibawanya. Karena banyaknya orang yang berkeliaran hampir sering kali membuat Diva menabrak orang yang berlalu lalang.
Dengan hati-hati Diva meletakan box itu di samping meja panitia sebelum menyampaikan pesan dari Bu Nunik.
"Kak, ini box dari Bu Nunik. Ada yang masih bisa saya bantu?" tanya Diva ramah.
Kakak panitia itu melihat name tag Diva kemudian membacanya tanpa bersuara "oh, Diva anak kelas sepuluh?"
"Iya. Saya Diva kak."
"Bisa bantu saya ngasih map ini ke Bu Nunik?" tanya kakak panitia-Andin.
"Beliau tadi berpesan nyuruh ngasih ke kamu aja, soalnya kata Bu Nunik, beliau juga ada perlu sama kamu.""Sama saya, kak?"
"Iya. Bisa, kan?"
"Iya kak. Yaudah saya ke ruangannya Bu Nunik dulu ya, kak." Diva menerima sodoran map bewarna kuning dari kakak kelasnya itu kemudian berjalan menuju ruangan Bu Nunik dengan menghela nafas kasar.
Saat di tengah koridor Diva berpapasan dengan perempuan asing bagi Diva. Perempuan itu terlihat elegan dengan mini dress bewarna kream yang dikenakannya. Perempuan itu sepertinya masih cukup muda dan dengan pengelihatan Diva kira-kira umurnya kurang lebih sembilan belas tahun.
Perempuan itu sangat cantik, mungkin ia datang kesini untuk melihat pacar atau saudaranya yang sedang mengikuti perlombaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU FAT GIRL [Completed]
Teen FictionNadiva adalah gadis yang tak percaya dengan pepatah yang mengatakan bahwa 'cinta tak memandang fisik' bahwa 'cinta itu buta' nyatanya itu semua adalah kebohongan yang dianggap kebenaran oleh semua orang. Dengan itu, Nadiva sibuk mencari apa kelebiha...