37. Zarel Marah

739 78 0
                                    

SELAMAT MEMBACA!

~ZAREL MARAH

***

CERITA INI DIBUAT BERDASARKAN IMAJINASI SAYA, TIDAK ADA MAKSUD MENYINGGUNG ATAU SEJENISNYA. BILA ADA KESALAHAN MOHON DIMAAFKAN.

VOTENYA ANAK BAIK?

***


Zarel tiba di rumah Angel. Cowok itu dengan segera melepaskan helmnya.

Dengan langkah cepat Zarel memasuki rumah Angel yang terkesan lebih sepi. Tetapi, semakin Zarel masuk ke dalam rumah sederhana ini, ia mendengar isak tangis bocah.

Dirinya yakin jika isak tangis itu berasal dari Ames, bayi berumur dua tahun itu sekarang sedang terduduk menangis terisak-isak dengan ingus yang mengalir.

Lantas, Zarel segera menggendong tubuh mungil yang sekarang tampak gemetar. Zarel tanpa rasa jijik membersihkan ingus bocah itu.

Walaupun Zarel marah pada ibu anak ini tapi ia tak dapat menghilangkan rasa sukanya pada anak ini.

"Mama Angel kemana?" tanya Zarel dengan menggerak-gerakan Ames di gendongannya.

Sial! Sekarang Angel tak berada dirumahnya. Kemana perginya perempuan itu?

"Hiks...hiks.." hanya isak tangis yang dapat dikeluarkan Ames, bocah itu nampak seperti ketakutan ditinggalkan di rumah sendirian.

Tega sekali Angel meninggalkan Ames. Ames masih berumur dua tahun, bagaimana jika ada maling masuk, atau ada penculik. Sepertinya Angel memang tak berpikir dua kali untuk meninggalkan Ames sendirian di rumah.

"Mamma," panggil Ames dengan suara serak.

"Mammma..."

"Hiks...hiks.."

"Mamm-ma," suara Ames tersendat-sendat.

Zarel yakin pasti Angel meninggalkan Ames ketika tidur, dan ketika bangun Ames tak menemukan siapa pun. Itu yang menyebabkan bayi berumur dua tahun ini sampai menagis terisak-isak.

"Iya kita sama mama. Tapi, bukan sama mama Angel,"

Tangis Ames sedikit mereda. Bayi berpipi gembul itu mengalungkan tanganya di leher Zarel erat. Ames sempat bingung dengan perkataan Zarel, ia agak kesusahan untuk mencerna perkataan Zarel.

"Kita sama mama baru. Ames, mau mama baru kan?" tanya Zarel lembut.

Cowok brandal itu juga bisa lembut jika sudah berhadapan dengan mahluk tanpa dosa—bayi.

"Mamma,"

"Iya, mama Diva. Kita ke mama Diva,"

Zarel berpikir jika ia menemui Angel dan pasti berujung kemarahan, lebih baik dirinya menjauhkan Ames terlebih dahulu. Bayi ini tak boleh mendengar dan melihat kemarahan orang dewasa.

"Dip-pa," ucap Ames tersendat.

Zarel terkekeh. "Namanya Diva. "Di-va,"

"Coba Ames bilang 'mama Diva'," pinta Zarel.

"Mama Dippa,"

Zarel tampak mengelus surai lembut Ames.

"No. Panggil dia ummi Diva."

LOVE YOU FAT GIRL [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang