31. Dia Aksen

597 75 0
                                    

SELAMAT MEMBACA!

~DIA AKSEN

***

CERITA INI DIBUAT BERDASARKAN IMAJINASI SAYA, TIDAK ADA MAKSUD MENYINGGUNG ATAU SEJENISNYA. BILA ADA KESALAHAN MOHON DIMAAFKAN.

VOTE DAN KOMENTAR JANGAN LUPA!

***


Davian sudah menduga hal ini akan terjadi. Davian sudah menduga jika Angel tak akan diam saja saat mengetahui Zarel memiliki seorang kekasih.

Angel, perempuan itu tidak akan diam saja saat mengetahui ada penghalang antara hubungannya dengan Zarel. Seharusnya, Angel tak boleh membawa perasaan pada Zarel, karena Zarel hanya menjalankan tanggung jawab dari janjinya.

Mengenai berita yang tersebar di HSC tentu saja membuat cowok yang pandai bernyanyi itu kaget bukan main, pasalnya berita ini tidak seperti pada kenyataan.

Davian geram pada Angel. Davian yakin pasti Angel yang menyebar berita itu, tetapi bukan murni dari hasil kerja Angel karena pasti perempuan itu memiliki tangan kanan untuk menyebar berita hoax itu di HSC, karena tak mungkin Angel yang bukan siswi dari HSC lagi dengan seenak jidatnya dapat menyebar berita palsu.

Angel pasti memiliki tangan kanan yang bersekolah di HSC.

Cowok itu menghela nafasnya, sekarang ia berada di depan ruang BK menunggu Zarel yang sedang disidang.

"Lama amat." Gerutu Saguna tak lupa matanya sedari tadi melirik tajam siswa perempuan yang menatapnya genit.

"Sabar," ucap Davian santai.

"Cuih." Saguna berdecih, malas sekali menunggu preman itu, tapi mau bagaimana lagi.

Davian menajamkan pengelihatannya saat melihat siswa perempuan bersembunyi di balik tembok, gadis itu Diva.

Diva pasti khawatir mendengar berita jika Zarel akan di D.O. "Kalau masih sayang kenapa putus," ucap lirih Davian.

Kabarnya Zarel akan di D.O dari sekolah, kepala sekolah marah besar mengetahui berita ini, membuat reputasi HSC lagi dan lagi harus turun di mata masyarakat. Bahkan, kepala sekolah hampir saja melakukan tindakan kekerasan pada muridnya.

"Dasar gendut." Ucap Saguna tak suka melihat sikap Diva yang bersembunyi di balik tembok.

"Biarin aja, dia gak ganggu kita."

"Gue enggak suka dia, gue juga gak suka Zarel."

Davian mengernyit, mengapa Saguna tak menyukai sepupunya sendiri. "Kenapa?"

"Mereka goblok."

"Maksudnya?"

"Mereka gak pakai otak buat nyelesain masalah, masih sayang aja pakek gengsi-gengsian. Dasar alay." Cibir Saguna.

"Kayak lo pinter aja."

Saguna mendelik tak suka. "Gue juga enggak suka lo. Dasar goblok!"

LOVE YOU FAT GIRL [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang