SELAMAT MEMBACA!
.~DICULIK DENGAN CINTA
***CERITA INI DIBUAT BERDASARKAN IMAJINASI SAYA, TIDAK ADA MAKSUD MENYINGGUNG ATAU SEJENISNYA. BILA ADA KESALAHAN MOHON DIMAAFKAN.
VOTE DAN KOMENTAR DULU DONG.
***
Pintu gerbang berwarna hijau dengan tinggi sebatas atas pinggang dari si pendorong terbuka lebar, membuka akses untuk motor yang dikendarainya dapat masuk ke halaman rumah berwarna putih yang bisa dikatakan sederhana.
Cowok itu mendorong motornya pelan memasuki area halaman rumah itu, dilakukannya karena takut membangunkan penghuni rumah mengingat ini sudah jam setengah sembilan malam dan memang dirinya saja yang tak tahu waktu untuk datang bertamu jam segini, mana lagi ini adalah rumah seorang perempuan.
Tok tok tok,
Ketukan pintunya hanya pelan saja, tetapi yang punya rumah langsung membukakan pintu menyambut kedatangan sang pangeran yang ditunggunya sedari tadi, ya karena cowok itu selalu berkunjung ke rumahnya setiap hari atau paling tidak dua hari sekali untuk bertemunya.
"Datang juga, ayok masuk dulu."
"Sorry ya gue bertamu enggak tahu waktu," ucap Zarel tak enak hati.
"Iya enggak papa, ayok masuk udah kangen."
Keduanya memasuki rumah hingga berhenti tepat diruang tamu dan membiarkan pintu rumah terbuka lebar agar tak memunculkan fitnah pada warga.
"Dia udah tidur?"
"Iya udah," jawab Angel dengan mengajak Zarel duduk di sofa rumahnya yang terkesan sederhana itu.
"Mau minum apa? Jangan minta kopi yang ada di kafe-kafe, di rumah gue ini bukan di kafe."
Zarel terkekeh. "Iya tahu gue, sadar diri juga kali di rumah orang."
Zarel nampak berpikir "eum- buatin aja teh anget, cuacanya dingin." Angel mengangguk patuh ia berdiri berniat meninggalkan Zarel di ruang tamu.
"Nih," Zarel memberikan kresek hitam pada Angel, Angel menerimanya dengan tersenyum senang.
"Makasih, tau aja lagi pengen bakso lava."
"Gue gitu peka,"
Perempuan dengan rambut lurus itu berlagak ingin muntah setelah mendengar perkataan terakhir Zarel "dapat darimana?"
"Ngerampok tadi," jawab asal Zarel membuat Angel mencubit-cubit pinggangnya, bukanya kesakitan justru Zarel kegelian hingga ia tertawa keras dan baru sadar ketika Angel memukul pelan lengannya mengingatkan bahwa sedang ada yang tidur di rumah sederhana ini.
"Iya-iya tadi gue beli, udah sana buatin teh anget."
Tanpa banyak berkata lagi dan tak ingin membuat cowok di hadapannya ini menunggu lama, Angel pergi meninggalkan Zarel ke dapur membiarkan cowok itu bersandar sejenak di sofa rumahnya.
***
Jam sudah menunjukan jam sembilan malam, dan sekarang cowok dengan jaket hitamnya sedang melajukan motornya membelah jalanan yang masih ramai akan pengendara lain.
Dinginya udara menembus jaketnya seakan ingin memberitahu bahwa pengendara itu harus memelankan laju motornya, tapi si pengendara layaknya bersifat acuh tak acuh dengan udara malam ini. Motornya tetap melaju hingga tiba saatnya ia memberhentikan motor kesayangannya di depan minimarket, bunyi decitan yang bergesekan dengan aspal membuat orang-orang yang sedang berlalu lalang di depan minimarket memperhatikannya sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU FAT GIRL [Completed]
Teen FictionNadiva adalah gadis yang tak percaya dengan pepatah yang mengatakan bahwa 'cinta tak memandang fisik' bahwa 'cinta itu buta' nyatanya itu semua adalah kebohongan yang dianggap kebenaran oleh semua orang. Dengan itu, Nadiva sibuk mencari apa kelebiha...