7. Dia Galon

801 83 1
                                    

SELAMAT MEMBACA

~DIA GALON

***

CERITA INI DIBUAT BERDASARKAN IMAJINASI SAYA, TIDAK ADA MAKSUD MENYINGGUNG ATAU SEJENISNYA. BILA ADA KESALAHAN MOHON DIMAAFKAN.

SELALU VOTE DAN KOMENTAR!
***

Ceklek.

Pintu ruangan rawat Adam terbuka memperlihatkan dua remaja cowok yang tersenyum manis kearahnya.

"Assalamu'alaikum, yah." salam Davian dengan mencium punggung tangan Adam yang terbaring.

"Halo, om" giliran Zarel yang mencium punggung tangan Adam.

Adam tersenyum menatap anak dan temanya, ia sangat suka bila Davian membawa temanya untuk menjenguknya. Apalagi yang di bawa spesies seperti Zarel pasti dirinya akan banyak tertawa.

"Udah lama enggak ke sini. apa kabar, nak?"

"Baik Om," jawab Zarel dengan tersenyum manis "masih bisa bernapas di ruangan yang sangat ber-AC ini hehe," cengirannya Zarel.

Adam menggelengkan kepalanya yang diikuti Davian. Jika temannya ini sudah ke sini pasti dirinya dan ayahnya akan menjadi DJ sementara, kebanyakan goyang kepala.

"Oh, ini om ada bingkisan untuk om. semoga om suka, lagian gratis, kok." Zarel meletakan bingkisan itu di atas meja samping Adam.

Adam menganggukkan kepalanya. "Sudah lama kamu tidak jenguk Om, bagaimana kabar ayahmu?"

Senyum dan tawa Zarel pudar ketika Adam membahas tentang ayahnya, dirinya jadi mengingat ancaman ayahnya kepada dua orang yang sekarang ini sangat dijaganya dan di lindunginya.

"Ayah saya baik, om. Masih bisa jalan, bernafas, makan juga masih bisa kok."
Adam hanya menggelengkan kepalanya mendengar jawaban super aneh dari Zarel .

Anak ini.

"Kalian duduk aja, tidak lama lagi bunda kamu datang." ucap Adam.

"Bunda kemana emangnya, yah?"

"Lagi cari makanan," Davian menganggukkan kepalanya kemudian mengajak Zarel untuk ikut duduk bersamanya di sofa yang sudah tersedia.

"Gue denger Galaksi mau lomba sama HSC, bener emang?" tanya Zarel.

"Bener, tapi setelah lomba solo vokal. Lo ikutan dong?"

"Ikutan apa?"

"Basket,"

"Oh, gue mau merangkap jadi kapten futsal aja."

"Iya kalau enggak dimarah pak Amir, 'kan." ucap Davian dengan terkekeh di akhirnya.

"Iya. tuh guru maksa bener biar gue ada di tim basket tau gak, tiap hari orangnya SMS gue biar pas lomba ada di tim basket, gedek gue."

"Suka beliau sama lo." canda Davian membuat Zarel mendelik sekaligus bergidik ngeri.

"Nggak, gue mau nikah sama Lisa."

"Lisa siapa?"

"Lisa Blackpink," ceplos Zarel.

"Anjay!"

"Ames soalnya suka banget sama dia,"

"Kenapa gak omes sekalian sih nama tuh bocah."

LOVE YOU FAT GIRL [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang