SELAMAT MEMBACA!
~MAAF DITERIMA
***
CERITA INI DIBUAT BERDASARKAN IMAJINASI SAYA, TIDAK ADA MAKSUD MENYINGGUNG ATAU SEJENISNYA. BILA ADA KESALAHAN MOHON DIMAAFKAN.
JANGAN LUPA VOTE DULU DONG, NANTI KOMEN DIAKHIR.
***
Sekarang kedua remaja berbeda jenis itu sedang berada di taman belakang rumah Diva.
Setelah Zarel memberi penjelasan pada Diva, gadis gendut itu langsung menarik tangan Zarel untuk mengikutinya ke taman belakang rumahnya yang ditemani lampu temaram sebagai pencahayaan.
Diva berpikir jika sekarang adalah waktunya mereka berdua menyelesaikan masalah ini tanpa harus adanya gangguan orang lain, walaupun orang itu hanya melihat tetap saja itu mengganggu kenyaman Diva.
"Duduk kak,"
Cowok bergingsul itu mendudukan diri mepet Diva. Ya, karena kursi taman dengan lebar yang tak seberapa itu, membuat lengan mereka saling bersentuhan.
Diva berdeham sejenak sebelum memulai pembicaraan. "Maaf sebelumnya kak, karena aku sempat ragu sama perasaan kakak ke aku. Tapi aku mau tanya dulu, boleh?"
Zarel mengangguk mantap. Apapun yang ditanyakan oleh Diva akan dijawabnya secara jujur.
"Penjelasan kakak tadi enggak bohong kan?" Tanya Diva memastikan, suaranya memelan di akhir kalimat.
"Buat apa gue bohong, Div. Tadi itu fakta, penjelasan tadi fakta. Gue gak mau putus dari lo."
"Maaf kak, sekali lagi maaf karena aku gak percaya sama penjelasan kakak tadi. Sekarang aku percaya kak," Diva menggenggam tangan Zarel dengan sedikit ragu.
"Maafin aku kak karena cinta kakak ke aku menimbulkan masalah."
"Jangan bilang putus Diva. Gue gak suka!" tegas Zarel mewanti-wanti dengan menekan kata putus.
Diva menggeleng, bukan itu maksudnya. Bahkan, Diva ingin membantu Zarel menyelesaikan masalah ini, gadis itu juga sekarang tak ingin putus setelah mendapat penjelasan dari Zarel. "Aku mau bantuin kakak buat cari bukti. Aku dengar kakak mau di D.O padahalkan kak Zarel udah kelas 12,"
Zarel tersenyum tulus. Tangan cowok itu menepuk kepala Diva dua kali. "Gak usah. Biar gue aja."
"Gak mau."
"Yaudah kalau gitu, lumayan dibantuin pacar." Kekeh Zarel mendapat cubitan manis dari Diva.
"Kira-kira siapa ya kak yang nyebar berita hoax itu?
"Kalau gue tahu sekarang gue enggak di sini tapi nonjokin muka orang itu sampe bonyok,"
"Serem. Kak, kenapa kak Zarel enggak kasih tahu aja yang sebenarnya sama ayah kakak dari dulu sejak kak Aksen hamilin kak Angel? Maaf ya kak kalau lancang,"
"Kan udah gue bilang kalau gue enggak mau bikin bokap kecewa sama tingkah Aksen. Tapi, sekarang gue muak, beib. Gue muak dibandingin terus, gue muak dipandang hina."
Diva memegang pipinya yang bersemu malu. Ia bersykur cahaya di sini remang-remang kalau tidak pasti ia ketahuan sedang bersemu hanya karena Zarel memanggilnya 'beib'
Selagi Diva bersemu, Zarel mengeluarkan ponselnya yang sedetik lalu bergetar menampilkan notifikasi pesan. Zarel membuka pesan tersebut yang ternyata pesan dari Angel.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU FAT GIRL [Completed]
Teen FictionNadiva adalah gadis yang tak percaya dengan pepatah yang mengatakan bahwa 'cinta tak memandang fisik' bahwa 'cinta itu buta' nyatanya itu semua adalah kebohongan yang dianggap kebenaran oleh semua orang. Dengan itu, Nadiva sibuk mencari apa kelebiha...