SELAMAT MEMBACA!
~PENJELASAN MELODY
***
CERITA INI DIBUAT BERDASARKAN IMAJINASI SAYA, TIDAK ADA MAKSUD MENYINGGUNG ATAU SEJENISNYA. BILA ADA KESALAHAN MOHON DIMAAFKAN.
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTAR!
***
Waktu istirahat yang seharusnya digunakan untuk mengistirahatkan tubuh atau paling tidak mengisi perut yang berbunyi karena demo yang diadakan oleh cacing di perut justru digunakan untuk memicu kesalahpahaman diantara Melody, Davian, Diva juga Gibran.
Hari itu Melody tak sengaja bertemu dengan Davian. Tidak, tetapi waktu ini memang sudah di rencanakan oleh Davian. Davian menguntit semua kegiatan yang di lakoni oleh Melody hingga pada waktu istirahat ia menemui Melody yang berada di lorong perpus-ruang musik yang ingin menemui Gibran sang pacar.
Davian mencekal tangan Melody mencegah Melody melangkah lanjut. Melody membalikkan badannya ia menemukan Davian yang tersenyum manis ke arahnya.
"Vian, apa kabar?" tanyanya manis."Kabar baik. Aku mau ngomong Mel."
"Ngomong aja. cepat tapi ya, Kak Gibran udah nungguin aku soalnya." Lantas Davian menganggukan kepalanya.
"Aku suka sama kamu Mel." Ucap cepat Davian. Cowok itu memegang pundak Melody karena Melody sempat terkejut tadi dan sempat memutuskan kontak mata mereka.
Melody, dirinya mengerjapkan mata. Sejujurnya ia memang sudah merasa janggal sejak dulu bersama Davian, apalagi ketika cowok itu menatapnnya. "Aku tahu. Sudah dari lama mendam perasaan?" Tanya Melody suaranya agak bergetar.
"Iya,"
"Aku juga suka sama kamu, Vian." Balas Melody. Melody mulai merasa ada yang tidak beres dan benar dugaanya memang sedang ada yang tidak beres. Dari ekor matanya ia dapat melihat adanya Diva serta sahabatnya juga Gibran yang sudah melangkah pergi, ini tak boleh terjadi kesalah pahaman, tapi dengan ia langsung mengejar Diva ataupun Gibran masalah ini tak akan selesai jadi biarlah mereka beramsumsi dengan pemikiran mereka sendiri.
"Tapi itu dulu sebelum aku menyadari kalau ini salah. Aku dan kamu gak boleh lebih dari sahabat."
"Kenapa?"
"Karena aku gak mau persahabatan kita hancur Vian, itu salah."
Melody menarik napas sebentar sebelum menepis tangan Davian yang hinggap di pundaknya. "Aku duluan Vian, sudah mulai ada yang tidak beres."
Penjelasan yang diberikan Melody membuat Gibran merasa bersalah. Gibran mengenggam tangan Melody ia mengucapkan maaf sudah salah paham dengan gadis itu, sedangkan Melody, ia mengangguk semangat. Akhirnya Gibran tak salah paham lagi.
"Aku kira kak Gibran gak mau ketemu sama aku lagi," ucap Melody dengan terkekeh mengingat wajah Diva yang mengatakan itu dengan serius membuatnya takut.
Gibran pun tertawa, cowok itu menggelengkan kepalanya.
"Pasti bakal di dengerin mau penjelasaanya kayak gimana pun aku tetap butuh penjelasan,""Makasih ya, kak."
Gibran menepuk kepala Melody lembut dua kali sebelum berucap "Tapi aku gak mau minta maaf atas kelakuan yang Diva buat sampe kamu luka," ucap Gibran dengan memasangkan plester di pelipis Melody juga siku Melody.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU FAT GIRL [Completed]
Teen FictionNadiva adalah gadis yang tak percaya dengan pepatah yang mengatakan bahwa 'cinta tak memandang fisik' bahwa 'cinta itu buta' nyatanya itu semua adalah kebohongan yang dianggap kebenaran oleh semua orang. Dengan itu, Nadiva sibuk mencari apa kelebiha...