12. Bodoh Itu Panggilannya

626 76 2
                                    

SELAMAT MEMBACA!

~BODOH ITU PANGGILANNYA

***

CERITA INI DIBUAT BERDASARKAN IMAJINASI SAYA, TIDAK ADA MAKSUD MENYINGGUNG ATAU SEJENISNYA. BILA ADA KESALAHAN MOHON DIMAAFKAN.

VOTE DAN KOMENTAR DULU!

***

Seperti agenda yang telah di tentukan, High School Cendrawasih akan mengadakan lomba persahabatan dengan SMA galaksi. Acara yang akan diadakan esok hari menjadikan HSC tuan rumah membuat HSC harus menyiapkan persiapan yang matang. Seperti persiapan yang dialami oleh club basket yang akan di bintangi oleh salah satu preman HSC yang tak lain adalah Zarel. Bukan kemauannya hanya paksaan dari pak Amir yang mengharuskanya mau tak mau mengikuti lomba dalam bidang basket.

"kamu ikutin lomba basket dan beri kemenangan nanti akan saya beri nilai seratus untuk ujian penjas." katanya kala itu. walaupun begitu cowok itu tetap mempertanggung jawabkan tugasnya sebagai kapten kali ini bukan semata-mata untuk mendapatkan nilai seratus.

Geladi bersih telah usai dilakukan oleh pemain basket HSC, strategi telah rapi tersusun dari jauh-jauh hari dan sepertinya persiapan mereka kali ini sangat matang.

Zarel mengamit handuk yang di berikan oleh Davian. Menyeka keringatnya hingga tak tersisa. Dirinya menunjuk salah satu pemain tim basket menggunakan dagunya. "Lo! Mail, mainya harus mementingkan kerja sama jangan cuma mentingin nyetak skor sendiri,"

Cowok yang di panggil Mail hanya menganggukan kepalanya. Geladi bersih yang dilakukan lumayan meguras tenaganya membuat dirinya tak mampu hanya untuk sekedar menyela panggilan yang dilontarkan oleh Zarel. Bukan Mail namanya melainkan Jargom panggilanya. Cowok berkulit gelap dengan rambut belah tengah seperti Mail di sinetron anak-anak membuat setiap orang salah dalam menyebutkan namanya.

"Gue balik duluan, bunda sms katanya Ayah udah boleh dibawa pulang hari ini," Zarel menganggukan kepalanya menanggapi ucapan Davian.

"Oleh-oleh jangan lupa,"

"Selang infus mau?"

"Suster aja yang bahenol."

Lantas Davian menggelengkan kepalanya "cabut deh."

"Ok."

Zarel menatap anggotanya satu-satu. Dirinya berkacak pinggang menatap seolah menantang mereka satu persatu "kali ini kita harus menang karena ini pertandingan terakhir buat kita!"

Para pemain basket dan club olahraga lainya akan mengadakan pencarian pemain pengganti bagi mereka yang sudah kelas dua belas dan benar kata cowok tadi bahwa ini adalah pertandingan terakhir untuk mereka yang akan meninggalkan club

"Siip!" jawab anggota serentak.

"Oke. Gue cabut!" sebelum benar-benar meninggalkan lapangan outdoor lantas mereka saling melakukan tos bersama

***

"Iya mang di sekolahannya Diva?"

"Iya, iya."

"Jangan mata duitan deh, mang."

"Iya cepetan. Udah lapar,"

"Iyaaa!"

Diva menghembuskan napasnya setelah menutup kembali ponselnya. Ia mendudukan diri di depan halte menunggu jemputan tukang ojek tercinta mang Jajang. Seharusnya Diva sudah dari tadi pulang hanya saja wali kelasnya meminta agar jangan dulu pulang untuk membantunya memeriksa nilai ulangan siswa-siswi kelas sepuluh. Wali kelas Diva selain memegang kendali kelas Diva guru paruh baya itu juga termasuk guru Biologi di kelas sepuluh.

LOVE YOU FAT GIRL [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang