SELAMAT MEMBACA!
~PENGAKUAN NADIA
***
CERITA INI DIBUAT BERDASARKAN IMAJINASI SAYA, TIDAK ADA UNSUR MENYINGGUNG ATAU SEJENISNYA. BILA ADA KESALAHAN MOHON DIMAAFKAN.
VOTE, VOTE, VOTE!
***
Setelah mengalami masa sulit di mana ia dibully oleh seniornya, Diva, gadis gendut itu langsung mengurung dirinya di kamar, mengurung dirinya di kamar hanya dengan pencahayaan lampu yang temaram.
Hari ini masih sama, gadis itu tak keluar dari kamarnya sama sekali. Kedua orang tua Diva pun sudah mengetahui apa penyebab Diva seperti itu, dan jelas saja mereka murka pada senior Diva sehingga membuat Dandi—ayah Diva ingin mendatangi sekolah, tetapi Diva mencegah mengatakan ia baik-baik saja dan akan pergi ke sekolah lusa. Bukan hanya Dandi dan bunda Diva yang murka, Gibran pun bahkan sempat memukuli wajah Zarel yang mengantar gadis itu pulang.
Zarel mengatakan dengan gentle kesalahanya karena ia tak dapat menjemput Diva pulang yang membuat hari itu Diva menjadi korban bullying. Disitu, Gibran langsung menghantam Zarel dengan pukulan kerasnya sampai hidung bangir cowok itu mengeluarkan darah segar. Zarel tak membalas perbuatan Gibran karena ini memang salahnya, ia menerima semua caci maki yang dilontarkan Gibran untuknya.
Setelah mengantar Diva pulang Zarel mendapat kabar dari orang suruhannya bahwa ia telah mendapatkan informasi tentang penyebaran berita hoax di HSC. Orang suruhan Zarel telah mendapatkan siapa yang menyebar berita hoax itu.
Lantas, Zarel segera mengkonfirmasi kapan ia dan orang suruhanya akan bertemu untuk membahas siapa penyebar berita hoax itu.
Hari ini, Diva tak hadir ke sekolah, ia masih betah berada di dalam kamar. Diva sedikit trauma dengan kejadian kemarin membuat Diva membutuhkan beberapa hari untuk menghilangkan trauma itu.
Diva menghela nafas kasar. Semoga hari kemarin tak terulang kembali. Ia tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada dirinya sendiri jika saja suara Saguna tak menghentikan aksi para seniornya, Diva ngeri membayangkannya.
"Semoga gak ketemu mereka lagi," lirih Diva.
***
Berbeda dengan Diva, hari ini Zarel cowok beranting hitam itu tengah menanti seseorang tepat di depan gerbang SMA HSC.
Zarel menanti orang suruhanya yang akan membawakan informasi tentang siapa dalang di balik penyebaran berita hoax itu.
Cowok itu menipiskan bibirnya, ia sudah tak sabar akan mengahabisi dalang di balik ini semua, dan setelah masalah ini kelar ia akan menyelesaikan masalah yang baru saja menimpa pacarnya.
"Lama amat." Gerutu Zarel tak sabar menunggu jam pulang sekolah tiba.
Dari sudut matanya cowok itu dapat melihat jika ada seorang siswi yang menatapnya takut-takut, siswi itu seperti ingin menghampirinya, tapi Zarel menghiraukanya.
Siswi tersebut adalah Nadia. Nadia memilin ujung seragamnya, dirinya gugup setengah mati.
Nadia telah mendengar kabar bahwa senior yang kemarin membully Diva telah mendapatkan surat pemanggilan orang tua, dan Nadia yakin setelah itu mereka langsung berhadapan dengan sang preman sekolah yang tak lain adalah Zarel.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU FAT GIRL [Completed]
Teen FictionNadiva adalah gadis yang tak percaya dengan pepatah yang mengatakan bahwa 'cinta tak memandang fisik' bahwa 'cinta itu buta' nyatanya itu semua adalah kebohongan yang dianggap kebenaran oleh semua orang. Dengan itu, Nadiva sibuk mencari apa kelebiha...