17. Diva Si Penarik Perhatian

684 79 0
                                    

SELAMAT MEMBACA!

~DIVA SI PENARIK PERHATIAN

***

CERITA INI DIBUAT BERDASARKAN IMAJINASI SAYA, TIDAK ADA MAKSUD MENYINGGUNG ATAU SEJENISNYA. BILA ADA KESALAHAN MOHON DIMAAFKAN.

VOTE DAN KOMENTAR SHAY~
***

Pertemuan antara peserta calon anggota club basket akan di adakan lima menitan lagi. Sekarang Diva salah satu peserta sedang memasuki ruangan untuk pertemuan itu, ia menengokkan kepala ke kanan dan ke kiri melihat siapa saja yang mendaftar di club basket dan ternyata lumayam banyak juga.

"Silahkan masuk Diva." Ucap salah satu kakak panitia yang melihat Diva hanya bengong saja di pintu masuk.

"Iy-iya kak,"

Tempat duduk yang pas di pilih Diva, paling belakang. Setidaknya wajah tertutupi.

Gadis itu mengedarkan pandangannya. Calon anggota club basket banyak yang percaya diri terlihat cara mereka yang mengangkat kepala tinggi seperti ingin menunjukan wajah mereka ke arah kakak-kakak yang duduk di depan, sangat kontras dengan dirinya yang berdiam diri duduk paling belakang dan paling pojok pula.

Saat mengedarkan pandangan ia mendapat Zarel yang dengan santainya sedang ongkang-ongkang kaki memandang remeh calon anggota club basket. Sangat tak mencerminkan atitude dari seorang kapten basket.

Kini, giliran dari arah sudut pandang Zarel. Cowok beralis garis itu meneliti satu-satu calon peserta club basket baik putra maupun putri. Ia sudah menandai siapa saja peserta yang akan lolos kali ini, dirinya sudah mengincar beberapa peserta yang memiliki keahlian khusus dalam basket karena kerap kali peserta yang ikut ini sering kedapatan oleh Zarel tengah menunjukan skill-nya terang-terangan.

Hingga netranya menangkap seorang gadis berbadan gemuk menundukkan kepala seperti menghindari tatapan matanya. Pasti gadis itu berpikiran negatif tentangnya karena ongkang-ongkang kaki, dirinya tak tahu saja ia sangat di segani di sini sampai pelatih basket saja mengemis-ngemis kepadanya agar bergabung pada club basket.

"Langsung mulai aja, Gue bosen di sini." Perintahnya.

"Assalamu'alaikum dan selamat siang adik-adik, pertama-tama kakak sangat berterimakasih karena telah ikut berpartisiasi dan meminta maaf telah mengganggu waku kalian. Oke langsung saja ke inti mengingat jumlah kalian yang lumayan melenceng dari perkiraan kakak maka akan diadakan pemilihan bukan secara random melainkan melalui tes satu persatu dan siapa yang nilainya tertinggi akan lolos dan resmi menjadi anggota club basket yang baru." Papar kakak panitia.

Diva menghela napas. Jika begini di pastikan ia akan gagal. Sudah tak mempunyai modal apa-apa orang dalam pun ia tak punya untuk membantunya.

Cara satu-satunya agar lulus ya pastinya dengan latihan hingga seleksi diadakan.

"Seleksi akan diadakan pada tiga hari setelah hari ini, terimakasih." Lanjut kakak panitia itu menyelesaikan ucapannya.

Waktu yang sangat singkat untuk Diva yang tak tahu apa-apa berlatih, gadis itu menghela napas lagi.

"Mungkin hanya sekian yang perlu di informasikan, jika ada yang kurang jelas bisa di tanyakan kepada saya atau kakak-kakak yang lain." Setelah itu semua kakak-kakak itu meninggalkan ruangan dengan di dahului oleh Zarel.

Diva memicing menatap punggung Zarel dengan berdecih. Jadi tugasnya sebagai ketua apa? menyampaikan sepatah kata pun tak ada, dasar.

***

LOVE YOU FAT GIRL [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang