38. Stay With U

2K 239 61
                                    

Yoongi melirik Jihyo yang sedang berdiri tidak jauh darinya. Jihyo sudah mandi, dan dia juga sudah mengenakan pakaian yang dibawa manajer Yoongi.

"Kau mau sampai kapan berdiri disitu? Tidak mau makan?" Tanya Yoongi yang dirinya sedang sibuk menyiapkan makan malam hasil kiriman manajernya juga.

Jihyo perlahan mendekat pada Yoongi, dia masih malu perihal masalah tadi.

"Ayo makan, kata Jungkook kau tidak sempat makan sebelum flight karena kau emosi seperti ingin membunuh orang." Ucap Yoongi dan Jihyo rasanya ingin membunuh Jungkook saat ini juga.

"Siapa yang emosi. Biasa saja tuh." Rasa malu dan bersalah Jihyo meluap seketika.

"Entah, aku juga tidak tahu." Yoongi juga tidak mau kalah menyikapi Jihyo.

"Tapi tadi sih ada orang datang langsung marah-marah dan menuduh yang tidak jelas, entahlah maksudnya apa. Kalau itu aku sih sudah pasti malu sekali karena tuduhannya tidak terbukti." Sindir Yoongi.

"Yoongi!!" Teriak Jihyo kesal.

"Kenapa kau berteriak? Kau kesal? Memangnya aku sedang membicarakanmu?" Yoongi makin asik saja menggoda Jihyo.

"Kalau kau terus membicarakan itu, aku pulang!" Ancam Jihyo.

"Silahkan tuan putri, pintu keluar ada disebelah sana." Yoongi menunjukan pintu keluar untuk Jihyo.

"Min Yoongi!! Kau mau kubunuh hah?!" Kesal Jihyo.

"Bunuh saja dirimu sendiri Jihyo-ya~~" ledek Yoongi.

"Yoongi!!! Ishhh! Molla! Aku tidak mau makan!" Jihyo rupanya jadi marah sungguhan. Dia bahkan pergi kekamar memilih tidur dari pada mengisi perutnya yang cukup lapar.

Yoongi tersenyum geli melihat Jihyo merajuk meminggalkan dirinya. Lucu sekali menggoda Jihyo habis-habisan seperti ini. Salah siapa asal menuduh dan main marah-marah tidak jelas.

Yoongi makan malam sendirian, dia bahkan tidak mengejar Jihyo yang memilih kekamar karena kesal dengan Yoongi. Bagi Yoongi yang penting perutnya kenyang terlebih dahulu, kalau menghadapi Jihyo dengan perut kosong itu akan sangat berbahaya.

Yoongi rupanya benar-benar memberikan 'pelajaran' untuk Jihyo. Jihyo pikir Yoongi akan menyusulnya serta membawakan makanan untuknya dan menyuapi dirinya, tapi nyatanya sudah menunggu lama dan perutnya sudah sangat mengenaskan Yoongi tidak datang, bahkan Jihyo tidak mendengar suara apapun diluar sana.

"Arghh! Yoongi keterlaluan!!" Kesal Jihyo frustasi karena diabaikan oleh Yoongi.

Tapi bukan Jihyo namanya kalau gampang menyerah, Jihyo akan tetap bertahan sampai Yoongi yang datang dan memita maaf padanya.

"Tahan Jihyo, tahan. Kau pernah lebih lapar dari ini, kau pasti bisa." Jihyo menguatkan dirinya sendiri.

"Tapi itu 10 tahun yang lalu saat aku diet, aku tidak pernah selapar ini selama 10 tahun terakhir. Arghh Min Yoongi sialan!" Umpat Jihyo

Dengan pelan Jihyo keluar dari kamar, dia menelisik keadaan sekitar. Sepi, tidak ada siapapun, Yoongi tidak ada.

Menuju dapur, Jihyo melihat ada makanan yang belum dia sentuh sebelumnya. Rasa lapar Jihyo semakin menjadi.

"Makanlah, jangan sungkan, gengsimu tidak membuatmu kenyang."

"Isshh Yoongi sialan!!" Kesal Jihyo meremas kuat kertas note yang dibuat oleh Yoongi untuk Jihyo.

Tanpa peduli lagi, Jihyo memakan jatah makanannya, dia tidak mau tahu keberadaan Yoongi lagi, yang penting sekarang dia kenyang dan kembali tidur.

Ditengah acara makannya, suara pintu terbuka terdengar oleh Jihyo. Pelakunya pasti Yoongi. Jihyo siap-siap memasang ekspresi datar dan tidak peduli.

StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang