45. Roller Coaster

2K 257 65
                                    

Yoongi sebenarnya malas pulang, entah di appartemen ataupun di Bighit sama saja. Sama-sama membuat jenuh.

Di appartement, Jihyo sedang mogok bicara dengannya. Di Bighit juga tidak enak untuk bekerja karena otak dan hati sedang tidak sinkron. Sungguh Yoongi rasanya ingin pindah planet saja.

Pukul 11 malam, belum terlalu larut untuk Yoongi pulang, tapi appartement sudah gelap, sudah bisa dipastikan kalo Jihyo sudah tidur.

Pulang-pulang tidak ada yang menyambut, makan malam juga tidak ada, seharian juga tidak dihubungi. Yoongi merasa seperti seorang suami yang sedang dicueki istri.

Yoongi memilih mandi dikamar mandi lain daripada membuat Jihyo terganggu, dia lagi-lagi memakai baju yang belum disetrika dan terlebih sekarang dia sedang membuat ramen untuk perutnya yang sangat keroncongan.

"Eomma sudah tidur?"

Yoongi memilih menelphone eommanya untuk membunuh sepi.

"Belum. Kalau sudah eomma tidak mengangkat panggilanmu Yoon."

"Ya bisa saja kan eomma terbangun karena ada telphone dari Yoongi."

"Belum kok, ada apa malam-malam begini menelphone? Sedang ribut dengan Jihyo?"

"Kenapa tebakan eomma selalu benar si heum?"

"Sudah jadi kebiasaanmu sejak dulu Yoon, menelphone kalau ada maunya saja."

Yoongi hanya terkekeh, eommanya memang benar.

"Kali ini apalagi?"

Yoongi menghela napasnya sebelum menjawab pertanyaan eommanya.

"Jihyo minta menikah." Jawab Yoongi singkat.

"Tiba-tiba? Wae? Jangan bilang kau menghamili Jihyo lagi! Iya Yoon?!"

Yoongi sungguh kesal, kenapa selalu tuduhan itu yang dia terima sih?

"Eomma kan sudah bilang, untuk hati-hati, kenapa kau tidak belajar dari pengalaman sih?!"

Eomma Yoongi sudah mengambil kesimpulan sendiri.

"Eomma dengarkan Yoongi dulu, Jihyo tidak hamil, eomma."

"Lalu apa? Kenapa Jihyo tiba-tiba minta menikah?"

"Eomma tanyakan sendiri dengan menantu kesayangan eomma itu. Yoongi juga bingung."

"Eomma serius Yoon!"

"Yoongi juga serius eomma."

Yoongi mendengar eommanya menghela napas kasar.

"Lalu rencanamu apa? Bukannya kau mau membuatkan agensi untuk Jihyo?"

"Yoongi juga bingung, Jihyo sudah tidak mau agensi lagi, dia maunya menikah saja. Tapi kalau untuk waktu dekat Yoongi belum bisa."

"Kenapa?"

"Yoongi baru ada kontrak dengan agensi luar, tidak mungkin Yoongi merencanakan menikah tahun ini, kalau tahun depan mungkin bisa." Jelas Yoongi.

"Ya sudah, Jihyo coba diberi pengertian. Bicara pelan-pelan dengan Jihyo, ini kan demi kebaikan dia juga."

"Kalau Jihyo tidak mau mengerti bagaimana?"

"Kalau dia mencintaimu dia pasti mengerti, Yoon. Toh kau tidak akan meninggalkan Jihyo walaupun kau tidak menikahinya sekarang kan?"

"Ya tidak akan mungkin, eomma."

"Ya sudah beri Jihyo pengertian, jangan sampai menyinggung perasaannya."

"Yoongi coba bicara dengan Jihyo besok."

StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang