Jihyo kini benar-benar jadi pengangguran sejati. Pekerjaannya sekarang hanya sibuk mengikuti Yoongi kemanapun Yoongi pergi, selagi Jihyo nyaman Yoongi tidak masalah dengan itu, Yoongi malah senang bisa selalu berada didekat Jihyo, dan Jihyo bisa terus dalam pengawasannya.
"Kau mau ke Bighit Yoon?" Tanya Jihyo melihat Yoongi sedang bersiap diri.
"Iya, mau membahas sesuatu dengan Namjoon." Jelas Yoongi.
"Ck! Namjoon lagi, lagi-lagi Namjoon. Apa kau tidak bosan harus terus dengannya?" Kesal Jihyo karena kekasihnya itu selalu saja dengan Namjoon.
Yoongi tersenyum geli mendengar kekesalan Jihyo yang menurutnya lucu.
"Kau lebih suka melihat aku dengan Namjoon terus apa melihatku dengan wanita lain heum?" Goda Yoongi.
"Kubunuh kau kalau sampai dengan wanita lain!" Ancam Jihyo. Dia memutuskan masuk kekamar mandi.
"Kau mau mandi?" Tanya Yoongi.
"Iya, tunggu aku."
"Kau mau ikut?" tanya Yoongi lagi.
"Iya, kenapa masih bertanya sih? Kan biasanya juga ikut!" Kesal Jihyo.
"Iya biasa saja. Kenapa marah-marah, kau mau pms yah?"
"Aissh, kau diam sajalah Yoon, sana buat sarapan." Yoongi diam dan mengalah, Jihyo memang bahaya kalau sudah mendekati masa-masa sensitifnya.
***
"Aku ke toilet dulu."
"Mau kutemani?" Tawar Yoongi
"Tidak usah, kau mau bertemu Namjoon dimana?"
"Distudioku, kau langsung kesana saja nanti." Jawab Yoongi.
"Benar tidak mau kutemani? Aku bisa menunggu kok." Yoongi masih belum rela melepas Jihyo.
"Tidak Min Yoongi, aku bukan anak kecil yang harus diantar ke toilet."
"Baiklah kau hati-hati, jangan terlalu lama, kalau ada apa-apa hubungi aku." Imbuh Yoongi membuat Jihyo malas.
"Aku hanya ke toilet bukan mau ke medan perang Yoon."
"Turuti saja kenapa sih Hyo. Aku sedang berusaha jadi laki-laki yang hangat dan perhatian, kenapa kau tidak pernah melihat usahaku sama sekali." Yoongi merajuk.
"Baiklah-baiklah, maaf sayangkuh, sudah yah aku sudah tidak tahan mau pipis, kau duluan sana." Jihyo lalu memisahkan diri dari Yoongi.
Jihyo masuk kedalam toilet dengan tergesa, dia sudah tidak tahan lagi. Dia bahkan tidak menyadari didalam toilet ada seseorang yang sangat dia kenal.
Setelah selesai dengan urusannya, akhirnya Jihyo bisa bernapas lega. Dia keluar bilik untuk mencuci tangan serta melihat riasannya.
Pandangan pertama yang Jihyo lihat adalah seorang wanita dewasa dengan pakaian formal yang menambah anggun penampilan wanita itu. Jihyo ingat saat tadi dia masuk sekilas dia melihat wanita ini, tapi kenapa dia masih disini?
"Park Jihyo?" Ucap wanita yang sedang bersidekap santai dan bersandar pada wastafel toilet.
"Iya, ada apa yah?" Balas Jihyo tegas, ternyata wanita ini memang menunggunya.
