Hal yang paling menyenangkan untuk Jihyo adalah, saat ia membuka mata untuk pertama kalinya yang dilihat adalah Min Yoongi yang masih terlelap dengan nyenyaknya, Jihyo sebahagia itu saat sekarang Yoongi sering bersamanya, sering memeluknya, sering menciumnya dan sering membuatnya tak karuan saat Yoongi menyentuh setiap jengkal tubuhnya
Cinta mereka tumbuh semakin kuat seperti seharusnya, tanpa sadar dengan banyaknya masalah yang membuat muak sebenarnya itu adalah sebuah ujian yang bisa membuat mereka semakin kuat dan layak untuk naik kelas, Jihyo sadar betul dengan itu, tapi terkadang ego membakar habis semua logikanya
"Aku tidak mau kehilanganmu" bisik Jihyo lalu mencium lembut bibir Yoongi yang sedikit terbuka
Perlahan Jihyo bangkit sambil memegang selimut untuk menutupi tubuhnya, dengan susah payah dia meraih bajunya yang tadi malam dilempar sembarangan oleh Yoongi, dia bisa saja menggunakan selimut untuk menutupi tubuhnya kekamar mandi, tapi nanti yang ada malah tubuh Yoongi yang trekspos
Setelah menggunakan bajunya, Jihyo memunguti semua pakaian yang tersisa dilantai kamarnya, dia tidak mau membangunkan Yoongi, karena Jihyo tahu kalau Yoongi pasti lelah, dia memutuskan untuk mandi lalu setelah itu ia akan membuat sarapan untuk Yoongi
Jihyo berkaca pada kaca yang tersedia dikamar mandinya, tampilannya kacau, berkat Yoongi. Dia membuka bajunya hingga dia melihat banyaknya bekas ciuman Yoongi menjadi pola acak ditubuhnya
Yoongi memang seperti itu jika sudah bersama Jihyo diatas ranjang. Jihyo bahkan sampai kewalahan mengimbangi Yoongi
Jihyo menggeleng keras saat mengingat bagaimana Yoongi akhir-akhir ini yang sangat bergairah, Yoongi tidak melewatkan untuk melakukan hal itu setiap kali ada kesempatan, terhitung sudah satu bulan ini Yoongi sangat bergairah
Jihyo muncuci mukanya serta mengambil sikat gigi barunya dibufet, seketika dia terkejut saat melihat sebuah bungkusan pembalut yang masih utuh, matanya melebar, kenapa bisa masih utuh? Dia langsung membuka bufet kecil bawahnya, persedian tamponnya juga tidak berkurang, Jihyo lalu meraih bathrobe lalu keluar dari kamar mandi mencari ponselnya dan membuka aplikasi kalender pribadinya
Jihyo sudah telat 3 minggu lebih
Tubuh Jihyo merosot disamping tempat tidur, ini tidak biasa untuk Jihyo, dia tidak pernah telat selama itu, paling lama hanya 3-4 hari setelah siklus normal, tapi sekarang, bagaimana ini bisa terjadi? Bagaimana bisa dia tidak menyadari?
Jihyo melirik Yoongi yang masih terlelap, dia mengingat jika Yoongi beberapa kali tidak memakai pengaman saat berhubungan, tapi Jihyo tidak pernah lupa untuk meminum pil untuk mencegah kehamilan dan sekarang apakah dia kecolongan?
Jihyo mengacak rambutnya frustasi, banyak hal yang sudah membuatnya takut, karirnya, karir Yoongi, penggemar setianya, dan yang lebih menakutkan untuk Jihyo adalah hatersnya, dia akan mati ditangan mereka
'Tidak tidak! Ini pasti karena aku sedang banyak pikiran' Itulah yang menjadi kekuatan untuk Jihyo, dia melafalkan kalimat itu agar hatinya tidak gundah
***
"
Jadi eomma mau bertemu denganmu, kau ada waktu kapan?"
"Hyo?"
Jihyo masih sibuk dengan dunianya sendiri, bahkan suara Yoongi belum bisa membuyarkan lamunan Jihyo
"Hyo, kau dengar aku?" Jihyo tersentak kaget saat merasakan sentuhan dari Yoongi yang menyadarkannya
"Ha-a? Eumm kau bicara apa?" Tanya Jihyo linglung
"Kau sedang memikirkan apa sih? Lihat makananmu saja masih utuh belum kau makan sedikitpun, kau dari tadi hanya mengaduk-aduk tak jelas" protes Yoongi