"Benar tidak mau ku antar Hyo? Aku antar saja deh"
Jihyo tersenyum karena CEOnya ini terus memaksa ingin mengantarnya pulang
"Tidak usah Daniel, aku sudah dijemput" jawab Jihyo untuk kesekian kalinya
"Nah itu dia" Jihyo tersenyun kala melihat mobil Yoongi sudah terpakir manis dibasement gedung agensinya
Daniel tampak kecewa setelah melihat sesosok laki-laki keluar dari mobil yang tak kalah bagus dari mobilnya
"Menunggu lama?" Suara berat dibalik masker membuat Daniel terpaksa harus menormalkan ekspresinya
"Tidak, aku juga baru keluar" jawab Jihyo lalu berpindah kesisi Yoongi sebagaimana mestinya
"Kalau begitu aku pulang dulu Niel, kau juga pulang lalu istirahat" ucap Jihyo manis dan Yoongi mulai panas
Daniel tersenyum merasa menang karena Jihyo perhatian padanya
"Tentu, kau juga harus istirahat, gunakan waktu liburmu dengan baik" balas Daniel tak kalah manis, dia ingin memanas-manasi Yoongi
"Sudah?" Intrupsi Yoongi
"Ayo pulang, Daniel-ssi mari" Yoongi langsung melingkarkan satu tangannya dipinggang Jihyo lalu bergegas pergi setelah berpamitan sopan pada Daniel selaku bos besar dari kekasihnya
Daniel menatap tak suka dengan tingkah Yoongi, dia terus menatap tajam dari jauh kepergian Jihyo dan Yoongi, Daniel heran sebenarnya apa daya tarik Yoongi hingga Jihyo begitu cinta sampai harus menolak tawaran drama demi Yoongi
****
"Memang CEO sekarang harus mengantar pegawainya sampai parkiran yah? Waktu itu kau juga diantar pulang dia kan?" Sindirku tak suka, dan yang disindir malah tertawa
"Dia tidak mengantarku, kebetulan dia juga mau pulang jadi sekalian Yoon. Yang waktu itu juga kebetulan saja dia mau pulang dan aku tidak membawa mobil. Mau minta kau jemput tapi kan kau sedang marah" jelas Jihyo
"Ck! Kau yang marah padaku! Aku tidak suka sekali dengan dia, dari wajahnya sudah memancarkan aura yang negatif!" Jihyo terheran dengan ucapanku sampai-sampai dia menatapku tak percaya
"Kau tidak akan memperpanjang kontrak dengan agensinya kan? Keluar saja tahun depan, lalu masuk ke agensiku"
"Kau ini kenapa si? Cemburu? Daniel selain ceoku juga dia temanku Yoon, jadi kadang hubunganku dengannya kelewat santai" Jihyo mencoba menjelaskan
"Iya aku tahu, hanya aku tidak suka saja dengan dia, dia sepertinya suka denganmu" tebakku
"Ya terus kenapa?" Aku mendelik tajam padanya, bisa-bisanya dia santai begitu dan sekarang dia malah tertawa bahagia melihatku sebal begini
"Wajahmu menyeramkan sekali Yoon" ucapnya selepas tertawa
"Ck! Lebih menyeramkan wajahnya daripada wajahku!" Kesalku
"Kau ini" Jihyo meraih satu tanganku untuk dia genggam
"Aneh tidak si? Kalau kita saling romantis memegang tangan seperti ini layaknya pasangan yang baru dua hari jadian?" Jihyo mulai random
"Memang kenapa? Sah-sah saja menurutku" balasku lalu mengecup singkat tangannya dengan tetap fokus pada jalanan didepan
"Ck! Menggelikan Yoon, kita sudah terlalu tua untuk seperti ini"
![](https://img.wattpad.com/cover/213231217-288-k715146.jpg)