49. Sick (Flashback)

1.3K 221 66
                                        

Jihyo mengendari mobilnya dengan kecepatan gila, dia tidak peduli lagi dengan bunyi klakson yang ditujukan pengendara lain untuknya, dia hanya ingin segera sampai ditujuan secepat mungkin. Dia mengabaikan lelah ya setelah tampil disalah satu acara musik mingguan, bahkan dia tidak sempat untuk ganti baju.

Ponselnya terus berdering tapi sengaja dia abaikan, sungguh dia hanya ingin fokus menyetir agar cepat sampai. Matanya yang berkaca-kaca segera dia usap agar tidak mengganggu pandangannya kejalan yang sedang dia tempuh. Tangannya gemetar, tidak tahu harus bagaimana, dia sangat khawatir saat ini.

Tin tin tin tinn!!!

Jihyo membunyikan klakson dengan keras saat ada mobil yang mengganggu jalurnya.

"Minggir brengsek!" Umpat Jihyo sangat menakutkan. Untung saja tidak ada yang tahu kecuali dirinya.

"Aarghhh shittt!!!!"

Lampu merah 100 detik. Ini membuat gila. Tangis Jihyo pecah juga, dia sesegukan memikirkan hal buruk yang bisa saja terjadi.

Yoongi is calling....

Dengan air mata yang berderai dia melirik layar ponselnya. Yoongi memanggil. Tapi lagi-lagi di abaikan oleh Jihyo. Jihyo menyandarkan kepalanya dikemudi mobilnya, dia sungguh tidak tahu harus bagaimana, dia khawatir, cemas, takut, merasa bersalah dan merasa jadi orang yang tidak berguna.

Yoongi is calling.....

Yoongi memanggil Jihyo untuk kesekian kalinya, tapi lagi-lagi Jihyo mengabaikan, Jihyo masih kalut dengan perasaan yang sangat berkecamuk dalam dirinya.

Lampu hijau!

Tin tin tin tinnnnn!

Jihyo lagi-lagi membunyikan klakson supaya mobil didepannya cepat jalan agar dia juga bisa segera melaju kembali dengan cepat.

Jihyo kembali menyetir dengan gila, dia sudah hilang kewarasan, dia bahkan tidak peduli dengan nyawanya sendiri, sungguh dia tidak peduli!

Jungkook is calling....

Sekarang tinggal Jungkook yang mencoba menghubungi Jihyo.

Jihyo akhirnya mengangkat panggilan itu.

"Jangan ganggu aku Kook, aku sedang--"

"Ini aku."

Itu suara Yoongi, bukan Jungkook. Dan seketika tangis Jihyo pecah. Berkali kali dia mengusap matanya agar pandangannya tetap terjaga.

"Hentikan mobilnya!" Perintah Yoongi.

"Jihyo! Dengarkan aku! Hentikan mobilnya, itu bahaya!" Ucap Yoongi lagi.

"Aku baik-baik saja disini, kau tidak perlu seperti itu Hyo, kau malah membuatku cemas."

Jihyo langsung membanting setirnya ketepi jalan, dadanya rasanya sangat sesak. Dia akhirnya menangis sejadi-jadinya disitu. Yoongi ijut tersiksa mendengar suara isakan Jihyo.

"Nan gwenchana." Lirih Yoongi malah menambah isakan Jihyo.

"Aku baik-baik saja Hyo, percayalah."

Tanpa sadar, Yoongi juga ikut menangis bersama dengan Jihyo.

"Kau dimana sekarang heum? Biar Jungkook yang menjemputmu." Ucap Yoongi setelah dia bisa menguasai dirinya.

StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang